3/5
Hollywood
Horror
Indie
Pop-Corn Movie
The Jose Flash Review
Thriller
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
Dark Summer
Daniel yang masih berusia 17 tahun harus menjadi tahanan rumah
dengan gelang sensor di pergelangan kaki yang akan berbunyi jika ia melewati
garis batas rumahnya. Ia juga tak boleh menerima tamu masuk dan menggunakan
internet karena nomer IP-nya sudah ditandai. Sendirian di rumah membuat ia
mencari cara untuk melewatkan waktu, termasuk menyelundupkan kedua sahabatnya,
Kevin dan Abby untuk masuk ke dalam rumah dan meminjami laptop untuk sekedar
berkomunikasi dengan sang ibu. Iseng-iseng ia men-stalk gadis pujaannya, Mona
Wilson. Malang ia stalk di saat yang tidak tepat. Mona melakukan aksi bunuh
diri di depan kamera Skype. Semenjak itu Daniel mulai mendapatkan berbagai
teror yang mengarah ke sosok Mona. Cara-cara supranatural hasil browsing di
internet dicoba untuk menghentikannya, tapi Daniel menemukan fakta lain di
balik teror-teror tersebut.
Dari sinopsis di atas, dengan mudah mengingatkan kita akan Disturbia (2007), sebuah drama thriller
yang dibintangi Shia LaBeouf. Bahkan judul tersebut sempat dirujuk oleh Abby
dan Daniel di dalam film. Kemudian Mike Le selaku penulis naskah dan Paul Solet
selaku sutradara mengembangkannya menjadi setup sebuah horror supranatural yang
sebenarnya juga tergolong formulaic. Jujur, malahan jumpscare-jumpscare (yang
untungnya beberapa masih berhasil) yang disusun di antara setup dan klimaks tak
memuat perkembangan plot yang berarti. Selain jumpscare yang berhasil, daya
tarik lain yang patut diacungi jempol adalah pembangunan atmosfer creepy dan
eerie terutama lewat elemen sound design yang di-mixing dengan efektif pula,
ditambah permainan pembagian kanal surround. Lagu-lagu dari Elysian Fields yang
lirik-liriknya cukup suportif terhadap plot pun semakin menambah pekat nuansa
eerie. Maka pengembangan plot yang minim dan pace yang tergolong kelewat lambat
masih bisa cukup ditebus olehnya. Apalagi twist-revealing yang cukup tak
terduga dan setelah dianalisis ulang punya relevansi yang cukup baik.
Keir Gilchrist (Daniel), Stella Maeve (Abby), dan Maestro
Harrell (Kevin) mungkin nama-nama yang masih asing di telinga kita, pun juga dengan
tampilan yang all-American-boy (and girl). Tak terlalu istimewa tapi tampil
dengan porsi yang pas sesuai kebutuhan peran masing-masing.
Sebagai sajian horror indie, Dark Summer masih tergolong efektif dalam mengemban tugas utamanya;
menghibur lewat jumpscare, bangunan nuansa eerie, dan twist-revealing. Kendati
secara keseluruhan masih tergolong formulaic dan biasa saja,
kelebihan-kelebihan tersebut masih membuatnya layak untuk disimak sebagai
pengisi waktu luang, terutama bagi penggemar horror. Even better di layar bioskop yang mumpuni untuk mengalami eerie atmosphere-nya secara maksimal.
Lihat data film ini di IMDb.