The Jose Flash Review
Guardians
[Защитники / Zaschitniki]


Di Hollywood, tema superheroes memang masih cukup mendominasi. Terutama pertarungan dua raksasa Marvel dan DC yang berlomba-lomba menggarap konsep besar universe masing-masing yang membuat tema superhero seolah-olah dibawa ke level superserius, bukan lagi film dengan anak-anak dan remaja sebagai target utama audiens-nya. Tak hanya Hollywood, industri perfilman negara-negara lain juga ada yang coba-coba menggarap film bertemakan superhero. Secara konsep dan budget mungkin sulit untuk menyamai apalagi mengalahkan superhero Hollywood, tapi apapun yang coba ditawarkan tetap harus dihargai, apalagi jika hasilnya terlihat tak main-main. Rusia adalah salah satu yang mencoba peruntungan di ranah ini. Dari sutradara berdarah Armenia, Sarik Andreasyan yang baru saja kita lihat karyanya di The Earthquake dan penulis naskah Andrey Gavrilov (Mafiya: Igra na vyzhivanie), lahirlah Zashchitniki atau dengan judul internasional Guardians. Hasilnya mungkin mendapatkan kritik negatif dari hampir seluruh media Rusia, tapi dengan tampilan trailer yang keren, membuat saya tetap tertarik untuk ‘mencoba’ taste superhero Rusia. Beruntung Feat Pictures membawa film ini ke layar lebar non-XXI Indonesia dan tayang mulai 24 Februari 2017.

Semasa Perang Dingin, organisasi rahasia bernama Patriot mengumpulkan sebuah tim superhero yang berasal dari seluruh penjuru Uni-Sovyet untuk menangkis serangan supernatural yang mungkin dialamatkan kepada negara mereka. Adalah August Kuratov yang berhasil memodifikasi DNA tim ini menjadi jauh lebih superior. 30 tahun kemudian, August Kuratov membangun tentara klon untuk mengambil alih Moskow dan kemudian menguasai seluruh dunia. Major Elena Larina lantas mencari keempat ‘mantan superhero’ untuk dipersatukan dan menggagalkan ancaman dari Kuratov, ‘pencipta’ mereka; Ler yang bisa mengontrol tanah dan bebatuan, Ursus sang beruang jadi-jadian, Khan yang punya kecepatan sekencang angin, dan Kseniya, satu-satunya anggota berjenis kelamin wanita yang bertubuh super-fleksibel, mampu menjadi invisible, bertahan di berbagai suhu, dan berjalan di atas air bak benda padat.
Dari sinopsis, Guardians memang tergolong sangat sederhana dan tipikal untuk genre superheroes. Dari segi konsep desain sosok para superhero-nya pun, ia tampak seperti menggabungkan berbagai konsep superhero-superhero yang sudah ada sebelumnya dengan modifikasi di sana-sini. Let’s see, Ler yang mengingatkan saya akan sosok Ben Grimm alias The Thing di Fantastic Four, Ursus yang jelas-jelas modifikasi dari Dr. Jekyll & Mr. Hyde maupun sosok jadi-jadian lainnya, Khan yang bak perpaduan Flash, Quiksilver, dan Winter Soldier, Kseniya yang bisa jadi versi advance dari Sue Storm alias Invisible Woman, bahkan pasukan klon Kuratov menyerupai Tusken Raider dari franchise Star Wars. Plot yang dijalankan dan dikembangkan pun tak tergali lebih dalam, sekedar hitam-putih, seringkali karakter tak didukung motivasi pilihan aksi yang jelas maupun perkembangan karakter yang menarik, dan segalanya hanya yang tampak dari tampilan terluar saja.
Namun somehow saya berusaha untuk tidak menjadikan itu semua sebagai suatu masalah in term of pure entertainment. Ada sesuatu yang lebih penting untuk sekedar membuat sebuah film superhero menjadi sajian aksi yang menghibur. Syarat yang paling fundamental dari sebuah sajian film aksi, lebih spesifik lagi tema superhero, sebagai sajian pure-entertainment, sebagaimana hakekat pada awalnya.
Untuk tujuan tersebut dan hanya tujuan itulah satu-satunya yang saya expect ketika memutuskan untuk menonton, Guardians sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Tak mudah menggarap sebuah sajian aksi tanpa henti yang terlihat seru dan mengundang decak kagum kendati surely we’ve seen it all before. Setidaknya dari gelaran adegan-adegan aksi yang disuguhkan terlihat begitu keren, berkat arahan Andreasyan, kejelian sinematografi Maksim Osadchiy-Korytkovskiy dan editing Georgiy Isaakyan yang punya ketepatan timing cukup. Tampilan visual effect-nya pun sama sekali tak mengecewakan. As a non-Hollywood, Guardians punya pencapaian visual effect yang mengejutkan. Cukup realistis dan di beberapa kesempatan, membelalakkan mata. Sound design dan sound editing cukup layak di genrenya, kendati scoring music Georgiy Zheryakov dimunculkan terlalu sering dan pada akhirnya menjadi terasa terlalu berlebihan dalam mendukung momen-momennya.
Penampilan para cast memang tak ada yang benar-benar istimewa. Toh naskah tak memberikan kedalaman lebih untuk dikembangkan lebih hidup. Mungkin hanya Lernik yang diberi sedikit lebih banyak konflik pribadi yang masih mampu ditampilkan dengan layak oleh Sebastien Sisak. Sementara Anton Pampushnyy menjadikan karakter Arseniy sebagai sosok superhero dengan aksi paling keren dan kharisma kick-ass paling terasa di antara timnya. Sanzhar Madiyev sebagai Temirkhan juga masih menunjukkan ‘derita’ karakter yang terasa meski tak ada penjelasan konflik pribadi yang lebih jelas. Alina Lanina menjadikan Kseniya kick-ass chick yang seksi dengan aksi yang tak kalah kerennya. Sementara Valeriya Shkirando memberikan kharisma power-woman yang seksi pada karakter Major Elena Larina. Kendati mungkin senyum nyengir khas film-film aksi kelas B era 80-an seringkali terasa menggelikan.
Dibandingkan superhero-superhero yang sudah ada selama ini, dari segi konsep desain karakter Guardians memang bukanlah yang paling superior ataupun sekedar ‘menarik’. Namun sebagai sebuah suguhan adegan-adegan aksi yang masih terlihat keren dan sangat menghibur, apalagi fakta bahwa ini adalah upaya pertama negara yang sinema-nya tak begitu populer di pasar internasional. Setidaknya jika Anda menganggap trailernya menarik dan tidak berekspektasi melebihi apa yang ditunjukkan di trailer, Guardians masih layak untuk dicoba. Semoga saja di sekuelnya yang sudah mendapatkan lampu hijau dari Turbo Films dari Cina (distributor film pertama) ada pengembangan dan detail cerita yang lebih solid untuk merengkuh pasar internasional yang lebih luas lagi. Masih sangat jauh jika ingin menyaingi Marvel maupun DC (kendati tak mustahil ke depannya), tapi saya tak akan heran jika di masa depan Guardians akan menjadi salah satu film cult.
Lihat data film ini di IMDb.
Diberdayakan oleh Blogger.