3.5/5
Action
Adventure
Europe
Pop-Corn Movie
Russia
Superheroes
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
Guardians
[Защитники / Zaschitniki]
Di Hollywood, tema superheroes memang masih cukup mendominasi.
Terutama pertarungan dua raksasa Marvel dan DC yang berlomba-lomba menggarap
konsep besar universe masing-masing yang membuat tema superhero seolah-olah
dibawa ke level superserius, bukan lagi film dengan anak-anak dan remaja
sebagai target utama audiens-nya. Tak hanya Hollywood, industri perfilman
negara-negara lain juga ada yang coba-coba menggarap film bertemakan superhero.
Secara konsep dan budget mungkin sulit untuk menyamai apalagi mengalahkan
superhero Hollywood, tapi apapun yang coba ditawarkan tetap harus dihargai,
apalagi jika hasilnya terlihat tak main-main. Rusia adalah salah satu yang
mencoba peruntungan di ranah ini. Dari sutradara berdarah Armenia, Sarik
Andreasyan yang baru saja kita lihat karyanya di The Earthquake dan penulis naskah Andrey Gavrilov (Mafiya: Igra na vyzhivanie), lahirlah Zashchitniki atau dengan judul
internasional Guardians. Hasilnya
mungkin mendapatkan kritik negatif dari hampir seluruh media Rusia, tapi dengan
tampilan trailer yang keren, membuat saya tetap tertarik untuk ‘mencoba’ taste
superhero Rusia. Beruntung Feat Pictures membawa film ini ke layar lebar
non-XXI Indonesia dan tayang mulai 24 Februari 2017.
Semasa Perang Dingin, organisasi rahasia bernama Patriot
mengumpulkan sebuah tim superhero yang berasal dari seluruh penjuru Uni-Sovyet
untuk menangkis serangan supernatural yang mungkin dialamatkan kepada negara
mereka. Adalah August Kuratov yang berhasil memodifikasi DNA tim ini menjadi
jauh lebih superior. 30 tahun kemudian, August Kuratov membangun tentara klon
untuk mengambil alih Moskow dan kemudian menguasai seluruh dunia. Major Elena
Larina lantas mencari keempat ‘mantan superhero’ untuk dipersatukan dan menggagalkan
ancaman dari Kuratov, ‘pencipta’ mereka; Ler yang bisa mengontrol tanah dan
bebatuan, Ursus sang beruang jadi-jadian, Khan yang punya kecepatan sekencang
angin, dan Kseniya, satu-satunya anggota berjenis kelamin wanita yang bertubuh
super-fleksibel, mampu menjadi invisible, bertahan di berbagai suhu, dan
berjalan di atas air bak benda padat.
Dari sinopsis, Guardians
memang tergolong sangat sederhana dan tipikal untuk genre superheroes. Dari
segi konsep desain sosok para superhero-nya pun, ia tampak seperti menggabungkan
berbagai konsep superhero-superhero yang sudah ada sebelumnya dengan modifikasi
di sana-sini. Let’s see, Ler yang mengingatkan saya akan sosok Ben Grimm alias
The Thing di Fantastic Four, Ursus
yang jelas-jelas modifikasi dari Dr. Jekyll & Mr. Hyde maupun sosok
jadi-jadian lainnya, Khan yang bak perpaduan Flash, Quiksilver, dan Winter
Soldier, Kseniya yang bisa jadi versi advance dari Sue Storm alias Invisible
Woman, bahkan pasukan klon Kuratov menyerupai Tusken Raider dari franchise Star Wars. Plot yang dijalankan dan
dikembangkan pun tak tergali lebih dalam, sekedar hitam-putih, seringkali
karakter tak didukung motivasi pilihan aksi yang jelas maupun perkembangan
karakter yang menarik, dan segalanya hanya yang tampak dari tampilan terluar
saja.
Namun somehow saya berusaha untuk tidak menjadikan itu semua
sebagai suatu masalah in term of pure entertainment. Ada sesuatu yang lebih
penting untuk sekedar membuat sebuah film superhero menjadi sajian aksi yang
menghibur. Syarat yang paling fundamental dari sebuah sajian film aksi, lebih
spesifik lagi tema superhero, sebagai sajian pure-entertainment, sebagaimana
hakekat pada awalnya.
Untuk tujuan tersebut dan hanya tujuan itulah satu-satunya
yang saya expect ketika memutuskan untuk menonton, Guardians sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Tak mudah
menggarap sebuah sajian aksi tanpa henti yang terlihat seru dan mengundang
decak kagum kendati surely we’ve seen it all before. Setidaknya dari gelaran
adegan-adegan aksi yang disuguhkan terlihat begitu keren, berkat arahan
Andreasyan, kejelian sinematografi Maksim Osadchiy-Korytkovskiy dan editing
Georgiy Isaakyan yang punya ketepatan timing cukup. Tampilan visual effect-nya
pun sama sekali tak mengecewakan. As a non-Hollywood, Guardians punya pencapaian visual effect yang mengejutkan. Cukup
realistis dan di beberapa kesempatan, membelalakkan mata. Sound design dan
sound editing cukup layak di genrenya, kendati scoring music Georgiy Zheryakov
dimunculkan terlalu sering dan pada akhirnya menjadi terasa terlalu berlebihan
dalam mendukung momen-momennya.
Penampilan para cast memang tak ada yang benar-benar istimewa.
Toh naskah tak memberikan kedalaman lebih untuk dikembangkan lebih hidup.
Mungkin hanya Lernik yang diberi sedikit lebih banyak konflik pribadi yang
masih mampu ditampilkan dengan layak oleh Sebastien Sisak. Sementara Anton
Pampushnyy menjadikan karakter Arseniy sebagai sosok superhero dengan aksi
paling keren dan kharisma kick-ass paling terasa di antara timnya. Sanzhar
Madiyev sebagai Temirkhan juga masih menunjukkan ‘derita’ karakter yang terasa
meski tak ada penjelasan konflik pribadi yang lebih jelas. Alina Lanina
menjadikan Kseniya kick-ass chick yang seksi dengan aksi yang tak kalah
kerennya. Sementara Valeriya Shkirando memberikan kharisma power-woman yang
seksi pada karakter Major Elena Larina. Kendati mungkin senyum nyengir khas
film-film aksi kelas B era 80-an seringkali terasa menggelikan.
Dibandingkan superhero-superhero yang sudah ada selama ini,
dari segi konsep desain karakter Guardians
memang bukanlah yang paling superior ataupun sekedar ‘menarik’. Namun sebagai
sebuah suguhan adegan-adegan aksi yang masih terlihat keren dan sangat
menghibur, apalagi fakta bahwa ini adalah upaya pertama negara yang sinema-nya
tak begitu populer di pasar internasional. Setidaknya jika Anda menganggap
trailernya menarik dan tidak berekspektasi melebihi apa yang ditunjukkan di
trailer, Guardians masih layak untuk
dicoba. Semoga saja di sekuelnya yang sudah mendapatkan lampu hijau dari Turbo
Films dari Cina (distributor film pertama) ada pengembangan dan detail cerita
yang lebih solid untuk merengkuh pasar internasional yang lebih luas lagi.
Masih sangat jauh jika ingin menyaingi Marvel maupun DC (kendati tak mustahil
ke depannya), tapi saya tak akan heran jika di masa depan Guardians akan menjadi salah satu film cult.
Lihat data film ini di IMDb.