3.5/5
Action
Drama
Espionage
Hollywood
Oscar 2017
Pop-Corn Movie
Romance
The Jose Flash Review
Thriller
War
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
Allied
War and romance. Dua elemen yang sudah sejak lama dipadukan kendati
termasuk jarang. Sebut saja The English Patient yang pernah mendominasi
berbagai ajang penghargaan bergengsi dunia. Begitu pula tema pasangan yang
sama-sama menjalani profesi sebagai mata-mata. Judul paling populer di era
millenium ini ada Mr. and Mrs. Smith dan bahkan di tahun ini ada Keeping
Up with the Joneses. Menambah daftar panjang dari tema dan formula
tersebut, salah satu sutradara papan atas Hollywood, Robert Zemeckis, mencoba
menyumbangkan pasangan Brad Pitt-Marion Cotillard yang sempat heboh lantaran
gosip penyebab retaknya rumah tangga pasangan Brad Pitt-Angelina Jolie, lewat Allied.
Kendati merupakan skenario asli, penulis naskah Steven Knight (Eastern
Promises, Hummingbird, Locke, The Hundred-Foot Journey,
The Seventh Son, dan Burnt) mengaku mendapatkan ilham dari kisah
nyata yang diceritakan kepadanya saat berusia 21 tahun. Terlepas dari benar
atau tidak, duet pasangan Brad Pitt-Marion Cotillard serta nama besar Robert
Zemeckis tentu membuat Allied sebagai sajian yang menarik untuk disimak.
Bersetting di era Perang Dunia II, seorang agen intelijen asal
Kanada, Max Vatan, ditugaskan di Casablanca untuk menghabisi seorang duta besar
NAZI Jerman, Hobar. Ia tak sendiri karena kedoknya adalah suami dari seorang
pejuang wanita asal Perancis, Marianne Beausejour. Begitu lihainya Marianne
dalam penyamaran hingga membuat Max bingung akan sikap Marianne pada dirinya;
benar-benar jatuh cinta dengan dirinya atau hanya bagian dari misi. Hingga
ketika misi mereka akhirnya berhasil, Marianne setuju untuk menikahi Max dan
membangun rumah tangga sekaligus hidup baru di London. Konflik yang lebih besar
ternyata baru saja dimulai ketika Special Operations Executive mendapati bahwa
Marianne masih aktif menjadi mata-mata dan justru membelot pada pihak Jerman.
Sesuai protokol, jika terbukti maka Max sendirilah yang harus mengeksekusi
Marianne atau dirinya sendiri juga harus dieksekusi bersama sang istri.
Penyelidikan pun dimulai untuk menemukan identitas asli sang istri. Ketika
fakta demi fakta terkuak, masih ada ujian besar bagi Max untuk membuat pilihan
terpenting dalam hidupnya.
Allied dibuka dengan sebuah pertemuan antara Max dan Marianne di
Casablanca yang dengan mudah mengingatkan akan look maupun feel dari film
klasik Casablanca (1942). Dengan
mudah penonton dibuat ‘jatuh cinta’ kepada kedua karakter ini. Chemistry yang
kabur antara sungguhan atau pura-pura atas nama profesi membuat penonton
penasaran tentang emosi mereka berdua yang sebenarnya, di balik adegan-adegan
aksi yang meski porsinya tergolong minor tapi tetap mampu terlihan serta terasa
menarik di tangan Pitt dan Cotillard. Ada momen-momen suspense melibatkan
petinggi NAZI yang seharusnya bisa terasa lebih maksimal lagi, seperti yang
mampu dihadirkan Inglourious Basterds,
misalnya. Namun rupanya Zemeckis tak mau sisi suspense ini menjadi distraksi
bagi sajian utamanya: teka-teki tentang identitas karakter Marianne yang
sebenarnya.
Maka di babak berikutnya setelah misi berhasil tuntas, Max dan
Marianne memutuskan menikah dan memulai lembaran hidup yang baru, fokus dengan
lebih jelas diletakkan pada teka-teki hubungan antara Max dan Marianne.
Lagi-lagi, Zemeckis lebih memilih untuk menuturkannya dengan lembut dan elegan,
tanpa suspense maupun thrill yang meledak-ledak. Awalnya saya menganggap apa
yang disuguhkan Allied dalam
‘mempermainkan’ emosi penonton serba tanggung. Emosi yang mediocre tapi tetap
menarik untuk terus diikuti. Penonton dibuat untuk terus-terusan menaruh curiga
atas setiap detail adegan yang disuguhkan, sekaligus dibuat bersimpati terhadap
karakter-karakternya. Hingga pada akhirnya ia menyampaikan konklusi, barulah
saya sadar mengapa Zemeckis lebih memilih untuk mengesampingkan bumbu-bumbu
suspense maupun thriller. Ada kesimpulan yang cukup terasa tentang perasaan di
antara Max dan Marianne yang sesungguhnya, yang bisa jadi sangat mengesankan
dan membekas untuk jangka waktu yang cukup panjang. Emosi konklusi yang mungkin
saja bisa terdistraksi jika elemen suspense dan thrill-nya dibuat lebih dominan
sepanjang perjalanan durasi menuju klimaks.
Mengedepankan kisah asmara, chemistry antara Max dan Marianne jelas
menjadi sorotan utama bagi penonton. Brad Pitt dan Marion Cotillard mencoba
menghadirkan chemistry yang unik. Bagi beberapa penonton mungkin chemistry
keduanya seperti tak terasa ada. Namun justru di situlah letak kesulitannya.
Keduanya mencoba untuk menyamarkan antara chemistry sesungguhnya dan
kepura-puraan. Cenderung ke salah satu sisi saja bisa membuyarkan teka-teki
yang coba dihadirkan. So yes, menurut saya pribadi, chemistry antara Pitt-Cotillard
termasuk berhasil menampilkan keseimbangan sesuai dengan kebutuhan cerita.
Sementara di deretan pemeran pendukung, tak ada yang benar-benar mampu menandingi
pesona kedua karakter utama. Mungkin hanya ada Lizzy Caplan sebagai Bridget
Vatan, saudari Max, dan August Diehl sebagai Hobar yang sayangnya belum mampu
tampil sekuat (baca: se-mengintimidasi) Christoph Waltz sebagai Colonel Hans Landa
di Inglourious Basterds.
Menghidupkan era 40’an, apalagi dengan set Casablanca yang eksotis,
desain produksi garapan Gary Freeman tergolong detail dan serba indah, terutama
desain kostum dari Joanna Johnston. Sinematografi Don Burgess mampu mem-framing
semuanya, termasuk chemistry antara Max dan Marianne dengan kuat, sinematis,
dan mengalun dengan elegan. Tentu editing Mick Audsley dan Jeremiah O’Driscoll
juga turut andil dalam menjaga konsistensi laju plotnya. Tak meledak-ledak,
mengalir lembut tapi terus menjaga rasa penasaran penonton hingga klimaks.
Scoring Alan Silvestri semakin memperkuat feel elegan di elemen romansa,
ketegangan, sampai lirihnya.
Tak sulit sebenarnya untuk bisa menikmati Allied apa adanya. Bagi Anda yang mengharapkan porsi perang ataupun
thriller yang dominan mungkin akan sedikit kecewa. Namun jika Anda terbuka untuk
kisah romansa dengan teka-teki yang mengalir lembut, elegan, tapi terus-terusan
bikin penasaran untuk menganalisa tiap detail adegan serta menduga-duga, Allied bisa jadi tontonan yang sangat
menarik dan mengesankan. Apalagi dewasa ini, tipe film sejenis sudah tergolong jarang
ada. Atau bisa juga sebagai pilihan movie date yang sangat pas untuk dinikmati
bersama pasangan. Siapa tahu ternyata cukup relate sehingga bisa sekaligus jadi
bahan evaluasi. Who knows?
Lihat data film ini di IMDb.The 89th Academy Awards Nominees for:
- Costume Design - Joanna Johnston