2.5/5
Based on a True Event
Depressive
Drama
flight
Hollywood
plane accident
Psychological
The Jose Flash Review
Thriller
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
Aftermath
Meski sudah terlanjur lekat dengan image action hero, Arnold
Schwarzenegger sesekali mengambil peran yang lebih serius di genre luar action.
Setelah tahun 2015 lalu ‘tampil serius’ di drama zombie bertajuk Maggie, tahun ini ia kembali mencoba
peran drama di film yang terinspirasi dari kejadian nyata tabrakan antara
pesawat Bashkirian Airlines Flight 2937 dan pesawat kargo DHL Flight 611 di
langit Überlingen,
Jerman tahun 2002 silam. Diproduseri oleh Darren Aronofski, naskah film
bertajuk Aftermath ini disusun oleh
Javier Gullón yang dikenal lewat adaptasi Enemy (disutradarai Denis Villeneuve – 2013), sementara bangku
penyutradaraan dipercayakan kepada Elliott Lester (Blitz yang dibintangi Jason Statham – 2011). Selain Schwarzenegger,
Aftermath didukung pula oleh Maggie
Grace (trilogi Taken), Scoot McNairy
(Batman v Superman: Dawn of Justice, 12 Years a Slave, dan Argo), dan Kevin Zegers (masih ingat
Josh Framm di Air Bud?).
Roman sedang bersiap-siap untuk pensiun dan mendedikasikan
waktunya untuk sang istri dan sang putri yang sedang mengandung, ketika
mendengar kabar bahwa pesawat yang ditumpangi oleh istri dan putrinya mengalami
kecelakaan. Tak ada satupun penumpang yang selamat. Pihak penerbangan
menawarkan ganti rugi yang nilainya cukup besar, tapi Roman hanya ingin ada
satu orang yang merasa bertanggung jawab dan menyampaikan permintaan maaf
secara langsung kepadanya. Setahun kemudian Roman menemukan petugas yang
dianggap bertanggung jawab atas kecelakaan pesawat tersebut, Jake Bonaos yang
kini sudah mengganti identitas demi menyelamatkan diri serta keluarganya dari
orang-orang yang menghakiminya. Padahal sebenarnya kecelakaan ini murni
kecelakaan, bukan semata-mata faktor kesalahan Jake saja. Pertemuan antara
keduanya pun menjadi momen yang sangat menentukan.
Sebelum penasaran menyaksikannya di layar lebar, jangan
terkecoh oleh gambar pesawat hancur di poster. Aftermath sama sekali tak menampilkan adegan kejadian kecelakaan
pesawat sama sekali. Sesuai judulnya, ia memusatkan fokus setelah kecelakaan
terjadi. Mulai penemuan mayat yang cukup heartbreaking, kehidupan Roman maupun
Jake pasca kejadian yang sama-sama tak kalah heartbreaking serta
sympathetic-nya. Pun adegan kecelakaan disimbolkan lewat tampilan radar yang
ternyata sudah cukup mendebarkan dan ‘horor’. Nuansa film yang serba depresif
sebenarnya tak sampai kelam hingga menjemukan. Ada elemen-elemen yang cukup
simbolik menggambarkan aspek emosi para karakter, terutama Roman dan Jake. Tak
ada yang salah pula dengan penyampaian penjelasan teknis kecelakaan pesawat
yang cukup jelas meski tak sedetail Flight
ataupun Sully.
Permasalahan sebenarnya berada pada penulisan yang membuat
saya mengernyitkan dahi atas pilihan sikap yang dilakukan salah satu karakter
sebagai klimaksnya. Ya, memang klimaks tersebut juga menjadi bagian dari
kejadian nyata yang menginspirasi film. Namun Aftermath tak memberikan alasan yang cukup untuk membuat penonton
bersimpati kepadanya. Padahal penampilan Schwarzenegger sudah cukup memberikan
kedalaman emosi lebih. Sayangnya tak dimanfaatkan untuk memasukkan
elemen-elemen karakter yang membuat pilihan sikapnya di klimaks menjadi
reasonable. Padahal sejak awal penonton sudah cukup tersentuh dan bersimpati
dengan keinginan sederhana ‘yang bertanggung jawab secara langsung meminta maaf
kepadanya’. Character investment yang cukup seimbang antara Roman dan Jake,
yang membuat sosok Jake tak 100% salah dan antagonis, harus runtuh berantakan
di titik klimaks. Alhasil tak ada satupun dari keduanya yang berhasil menjadi
bahan simpati penonton. Pun juga tak ada momen-momen yang benar dramatis antara
keduanya yang sebenarnya sangat potensial.
Selain Schwarzenegger yang ternyata memberikan kedalamam lebih
ke karakter Roman, penampilan Scoot McNairy sebagai Jake pun punya keseimbangan
yang baik antara titik antara merasa bersalah dan pembelaan diri. Selain dari
keduanya, tampil cukup sesuai porsi masing-masing, seperti Maggie Grace sebagai
Christina.
Mengangkat tema kecelakaan pesawat dan dampak pasca secara
psikologis, Aftermath sebenarnya
punya konsep yang menarik. Sayangnya tak diterjemahkan menjadi satu rangkaian
yang solid, terutama soal alasan pilihan aksi di klimaks yang mempengaruhi
simpati penonton terhadap karakter-karakter, dan minimnya dramatisasi
momen-momen yang potensial. Alhasil, ia tak menawarkan konklusi yang menarik
setelah detail demi detail yang sebenarnya cukup thoughtful. Sayang sekali.
Lihat data film ini di IMDb.