3/5
Action
Adventure
Franchise
Gore
Hollywood
Horror
Pop-Corn Movie
The Jose Flash Review
Thriller
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
Underworld: Blood Wars
Underworld bisa jadi
sebuah franchise yang menarik untuk dikaji. Hikayat bak Romeo & Juliet di
tengah perseteruan antara vampire dan lycan (werewolf) yang melambungkan nama
Len Wiseman sebagai sutradara film layar lebar sekaligus menjodohkan dirinya
dengan mantan istri, Kate Beckinsale ini akhirnya berkembang menjadi tiada
akhir seperti franchise Resident Evil.
Sejak installment pertama di tahun 2003, sebenarnya tak pernah benar-benar
mencetak angka box office yang mencengangkan, apalagi di peredaran domestik
yang cenderung menurun. Hanya pendapatan internasional saja yang setidaknya
bisa mendulang lebih banyak pemasukan. Namun dengan budget yang memang
tergolong minim untuk genrenya, maka Lakeshore Entertainment selalu tertarik
untuk terus menghidupkan franchise ini. Sementara kritik sejak installment
pertama lebih banyak yang memberikan impresi negatif. Seiring dengan waktu dan
bongkar-pasang cast & crew, tak terasa Underworld
sudah sampai pada installment kelimanya dengan sub-judul Blood Wars.
Awalnya Lakeshore berniat membuat sebuah reboot dari franchise
ini, tapi kemudian urung dan lebih memilih untuk melanjutkan kisah dari
installment ke empat. Kate Beckinsale kembali memerankan Selene, bersama Theo
James sebagai David yang menjadi lead male sejak installment keempat, Underwold: Awakening, menggantikan sosok
Michael (Scott Speedman). Naskahnya disusun oleh Cory Goodman yang pernah
menggarap naskah Priest dan The Last Witchhunter, sementara bangku
sutradara dipercayakan kepada sutradara wanita, Anna Foerster yang mana ini
merupakan debutnya sebagai sutradara film layar lebar setelah selama ini lebih
banyak bertindak sebagai DoP, visual effect director, second unit director, dan
menyutradarai beberapa TV series, seperti Outlander,
Army Wives, dan Criminal Minds. Di Amerika Serikat, Underworld: Blood Wars (UBW) dijadwalkan tayang 6 Januari 2017,
sementara kita di Indonesia mendapatkan privilege untuk menyaksikannya sekitar
sebulan lebih awal.
Setelah menjadi buron karena dianggap berkhianat pada kaum
vampire sekaligus diburu kaum Lycan karena darah sang putri dipercaya punya
khasiat untuk menjadi hibrida Vampire-Corvinus, Selene hidup tak menentu dan
menyembunyikan sang putri, Eve, agar terhindar dari buruan dua kubu. David,
vampir murni yang berubah menjadi hibrida setelah mendapatkan kucuran darah
Selene, bersama sang ayah, Thomas, dan Semira yang merupakan tetua vampire,
berusaha meyakinkan dewan tetua vampire untuk memberikan pencabutan status
kriminal Selene karena dipercaya bisa dimanfaatkan untuk melatih kaum vampire
berperang dengan kaum lycan. Selene yang awalnya ragu pun akhirnya melihat ini
kesempatan yang baik untuk membersihkan namanya sekaligus meregenerasi para
vampire. Namun rupanya ini semua hanyalah jebakan untuk tujuan jahat yang jauh
lebih besar. Sementara perang antara vampire dan lycan pun kembali pecah.
Sejak installment pertama sebenarnya satu-satunya hal menarik
yang ditawarkan oleh franchise Underworld
adalah sajian aksi brutal yang tak segan-segan mengucurkan darah dan memutilasi
organ-organ tubuh. Abaikan perkembangan plot yang awalnya sederhana hingga lambat
laun menjadi meluber ke mana-mana tanpa arah tujuan yang jelas. Begitu pula
yang terjadi di UBW. Masih dipenuhi komoditas utamanya, tapi dengan kemampuan menjadi-sajian-memorable
yang masih tak beranjak jauh dari installment-installment sebelumnya. Saya
masih susah mengidentifikasi adegan tertentu merupakan bagian dari installment
yang mana, saking tak ada adegan atau detail adegan yang benar-benar
mengesankan meski at the viewing moment, cukup enjoyable. Sementara jalinan
plot yang coba dihadirkan semakin ribet dan membuat saya makin tak peduli.
Seperti perkembangan plot a la FTV-ish atau TV series-ish. Pada akhirnya,
seperti installment yang sudah-sudah, melelahkan untuk diikuti, apalagi
perduli.
Penampilan para cast-nya pun rata-rata mediocre. Kate
Beckinsale dan Theo James masih tak beranjak jauh dari seri-seri sebelumnya.
Bukan salah mereka untuk tak melakukan effort lebih, mengingat memang tak
diberi penulisan perkembangan karakter yang berarti maupun menarik. Lara Pulver
sebagai sosok villain yang sensual, manipulatif, sekaligus terlihat licik,
Semira, mungkin terasa yang paling mencuri perhatian, meski penampilannya
tergolong tipikal seperti yang dilakukan Eva Green di Dark Shadows, misalnya. Di lini berikutnya ada Charles Dance
sebagai Thomas, Tobias Menzies sebagai Marius, Bradley James sebagai Varga,
Clementine Nicholson sebagai Lena, serta Daisy Head sebagai Alexia, masing-masing
menjadi pendukung dengan porsi yang seimbang dan masih cukup noticeable.
Teknis UBW juga rata-rata masih pada kualitas yang setara
dengan installment-installment sebelumnya. Mulai sinematografi Karl Walter
Lindenlaub yang sekedar cukup dalam memvisualisasikan adegan-adegan aksinya
dengan jelas, tanpa ada yang terasa punya excitement lebih maupun menimbulkan
kesan tertentu untuk jangka waktu yang lama. Begitu pula editing Peter Amundson
yang sekedar membuat plotnya berjalan dengan cukup jelas, tanpa kontribusi untuk
memberi warna lebih pada film secara keseluruhan. Desain produksi Ondrej
Nekvasil masih menjaga konsistensi desain franchise secara keseluruhan dengan
beberapa elemen-elemen baru yang masih senada, termasuk desain kostum dari
Bojana Nikitovic. Score music dari Michael Wandmacher juga masih melanjutkan
konsitensi nuansa dari installment-installment sebelumnya, tanpa ada corak
warna baru yang menghiasi. Sementara sound design berfungsi cukup maksimal
untuk genrenya meski tak ada yang terlalu istimewa pula.
Memasuki installment kelima, UBW agaknya masih belum begitu
beranjak dari kualitas seri-seri sebelumnya, di hampir semua aspeknya, terutama
perkembangan plot dan style action-nya. Melelahkan dan butuh penyegaran,
sebenarnya. Namun jika Anda tak berharap banyak kecuali sekedar mendapatkan hiburan
action brutal secara instant, tanpa memikirkan apakah akan mengingatnya untuk
jangka waktu yang cukup lama atau mampu membedakannya dengan
installment-installmentnya, UBW masih
boleh lah dijadikan pilihan tontonan. Bagi yang sudah mulai lelah mengikuti
kisahnya, jangan sedih. Masih ada yang belum diselesaikan di installment ini.
Wiseman pun mengkonfirmasi bahwa Kate Beckinsale masih akan kembali di
installment keenam. Jadi siap-siap saja.
Lihat data film ini di IMDb.