3.5/5
Asia
Crime
Drama
Franchise
Hindi
Investigation
Mother-and-Daughter
motherhood
Mystery
Psychological
sequel
Socio-cultural
The Jose Flash Review
Thriller
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
Kahaani 2: Durga Rani Singh
Tahun 2012 lalu sinema Hindia mengejutkan publik internasional
lewat Kahaani. Film thriller
investigasi yang menggabungkan elemen action, petualangan, motherhood, dan
mitologi tradisional, sertapunya salah satu twist ending paling brilian ini tak
hanya berhasil secara komersial (dengan mengumpulkan US$ 16 juta di seluruh
dunia dalam 50 hari) maupun rekoknisi di berbagai ajang penghargaan, tapi juga
meningkatkan popularitas banyak pihak. Mulai aktor Nawazuddin Siddiqui sampai
kota Kolkata. Tahun 2016 ini sutradara/penulis naskah Sujoy Ghosh kembali
menggandeng Vidya Balan untuk sebuah sekuel. Meski sempat tertunda sejak 2013
karena perbedaan visi dengan co-produser yang lain, proyek ini akhirnya tetap
jalan. Awalnya pada 2014, Ghosh membuat konsep cerita Kahaani 2 sebagai film yang berdiri sendiri berjudul Durga Rani Singh dengan aktor Irrfan
Khan dan Vidya Balan. Sayangnya kedua aktor ini mundur dan Ghosh memutuskan
untuk menjadikannya sebagai sekuel dari Kahaani.
Ghosh menjadikan sekuel ini bukan sebagai kisah lanjutan yang berhubungan
langsung dengan Kahaani pertama, tapi
sebagai kisah baru dengan tema dan style penceritaan serupa. Ia ingin membuat Kahaani sebagai sebuah seri dengan
cerita yang berbeda-beda seperti kisah detektif Feluda. Kahaani yang
artinya ‘cerita’ memungkinkan konsep ini. Aktor populer Arjun Rampal pun
didapuk untuk mendampingi Vidya Balan, serta tentu saja menambah daya tariknya.
Cerita dibukan dengan Vidya Sinha, seorang wanita yang tinggal
di kota kecil Chandan Nagar bersama putri tunggal yang menginjak remaja dan
lumpuh, Mini. Tiap berangkat kerja, Vidya menitipkan putrinya pada seorang
perawat yang datang ke rumah. Tujuannya bekerja cuma satu: mengumpulkan uang
untuk membawa Mini ke Amerika Serikat untuk berobat meski tak ada jaminan bahwa
ia akan sembuh total dan bisa kembali berjalan. Baginya, harapan masih lebih
baik daripada tidak ada sama sekali. Suatu hari Vidya mendapati Mini hilang.
Anehnya, sang perawat dan tetangga mengaku sebelumnya mendapatkan telepon dari
Vidya untuk pergi. Pencarian Vidya berujung pada MMS ancaman ynag
mengarahkannya ke suatu tempat. Sayang, belum sampai tujuan Vidya ditabrak
hingga koma. Inspektur Inderjet Singh yang datang karena ditugaskan untuk
menangani kasus tabrakan ini begitu kaget karena mengenali wajah Vidya tapi
dengan identitas wanita yang pernah berarti di masa lalunya. Lewat buku harian
Vidya yang didapatnya sebagai hasil penggeledehan di rumah, Inderjet menemukan
rahasia demi rahasia tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Kahaani pertama
menjadi begitu populer dan viral karena punya twist ending yang brilian,
mungkin belum pernah ada di film manapun sebelumnya. Masalahnya, film dengan
daya tarik semacam ini susah untuk dikembangkan menjadi franchise dengan daya
tarik yang sama. Penonton tetap akan tertarik tapi berharap untuk mendapatkan
‘kejutan’ serupa tapi berbeda, karena the same shock just won’t work twice.
Itulah yang juga terjadi pada Kahaani 2:
Durga Rani Singh. Sayangnya, tak hanya kisah yang benar-benar baru dan tak
ada hubungannya dengan seri sebelumnya, daya kejut jalinan plot kali ini masih
jauh jika dibandingkan Kahaani.
Malahan mungkin banyak penonton yang sejak pertengahan film sudah bisa menduga
rahasia apa saja yang coba dihadirkan.
Namun bukan berarti Kahaani
2 adalah film yang buruk. Sebenarnya, ia masih punya premise yang menarik
dengan jalinan plot yang ditata dengan baik serta (saya) tak (menemukan) ada
hole yang mengganggu pula. Tema motherhood (yang masih konsisten dengan Kahaani pertama) dengan sisi yang
berbeda bagi saya juga cukup thought-provoking.
Vidya Balan tetap tampil menarik sebagai sosok Vidya Sinha.
Ada keseimbangan yang pas antara sisi baik dan sisi buruk beralasan sehingga
penonton menyadari kesalahan-kesalahan yang diperbuatnya tapi tetap menaruh
simpati penuh pada karakternya. Arjun Rampal sebagai Inspektur Inderjet pun
mengimbangi pelakonan kuat dari Vidya. Kharismanya masih terasa kuat tanpa
harus mendistraksi porsi Vidya. Para pemeran pendukung pun diberi porsi yang
juga cukup untuk jadi menarik dan rata-rata dilakoni dengan kualitas yang pas
pula. Mulai Jugal Hansraj sebagai Mohit Dewan, Amba Sanyal sebagai Mrs. Dewan, Tota
Roychoudhury sebagai Arun, Kaushik Sen sebagai sang pembunuh bayaran yang
dingin mematikan, serta tentu saja Tunisha Sharma sebagai Mini kecil.
Sinematografi Tapan Basu mungkin tak terlalu istimewa atau
signatural, tapi lebih dari cukup untuk membuat perjalanan plot investigasinya
nyaman untuk diikuti dan mampu membuat rasa penasaran. Bersama editing Namrata
Rao, beberapa adegan jump-scare-nya berhasil membuat saya terhenyak tanpa kesan
murahan dan pace berenergi yang sangat pas di genrenya. Scoring Clinton Cerejo
mungkin tak terlalu memorable untuk jangka waktu lama, tapi terbukti memberikan
kesan pada film keseluruhan dengan pas, baik untuk adegan-adegan thriller
maupun hearty moments-nya.
Bagi penonton yang mengharapkan twist ending sedahsyat Kahaani mungkin akan kecewa dengan apa
yang disuguhkan Ghosh kali ini. Namun jika Anda cukup terbuka untuk mengikuti
jalinan plot baru dengan formula-formula yang cukup familiar, tanpa twist
ending muluk-muluk, Kahaani 2 masih
bisa menjadi pilihan tontonan investigasi yang menarik dengan jalinan plot yang
tertata baik pula. Saya masih bisa menikmatinya dan tetap tertarik untuk
cerita-cerita baru dengan treatment yang setara di seri Kahaani berikutnya. Tentu harapan untuk menemukan the same feel as
in the first installment tetap ada, tapi setidaknya asal tetap punya premise
yang selalu menarik dan ditata dengan baik sudah lebih dari cukup.
Lihat data film ini di IMDb.