4/5
Based on a True Event
Biography
Blockbuster
Box Office
Drama
feminism
Hindi
Pop-Corn Movie
Psychological
Socio-cultural
Survival
The Jose Flash Review
Thriller
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
Neerja
Tahun 1986 lalu, sebuah pesawat
Pan Am dari Mumbai tujuan Amerika Serikat dibajak ketika transit di bandara
Karachi, Pakistan. Pembajak ternyata berasal dari kelompok Abu Nidal
Organization yang didukung oleh Libya. Peristiwa ini melahirkan sosok pahlawan,
Neerja Bhanot, kepala pramugari yang dengan berani mengambil langkah-langkah
pengamanan penumpang dari aksi brutal teroris. Atas keberaniannya, Neerja
dianugerahi penghargaan militer untuk keberanian demi perdamaian, Ashok Chakra.
Tahun 2016, Ram Madhvani (salah satu asisten sutradara di produksi Mission Kashmir) menyutradarai sebuah
biopic berdasarkan peristiwa ini, bertajuk Neerja.
Aktris cantik yang terakhir makin dikenal lewat Saawariya, Raanjhanaa, Bhaag Milkha Bhaag, Khoobsurat, dan Prem Ratan
Dhan Payo, Sonam Kapoor, ditunjuk memerankan sosok Neerja Bhanot. Didukung
pula aktris senior Shabana Azmi yang memerankan ibu Neerja, Rama Bhanot.
Tak ada firasat apa-apa selain
cincin jimat keselamatan yang ditinggalkan dini hari itu ketika Neerja
berangkat kerja. Penerbangan 73 Pan Am dari Mumbai dengan tujuan Amerika
Serikat pun berangkat dengan lancar. Namun kedamaian terpecah ketika pesawat
itu transit di bandara Karachi, Pakistan. Mendadak sekelompok teroris
bersenjata api masuk dan menyerang satu per satu kru kabin. Setelah para pilot
berhasil meloloskan diri, keselamatan penumpang berada di tangan para pramugari
yang dikepalai oleh Neerja Bhanot. Neerja pun menjadi penghubung yang harus
bersikap bijak antara permintaan teroris dengan keselamatan penumpang. Seiring
dengan perkembangan kasus, kilasan hidup Neerja sebelum menjadi pramugari
mengingatkan kembali akan pergulatan hidupnya selama ini.
Cerita flight hijacking memang
sudah sering sekali diangkat, apalagi di Hollywood. Namun Neerja tidak mau sekedar menjadi thriller flight hijacking yang
menegangkan semata. Biopic sosok Neerja Bhanot menjadi fokus utama yang lebih
diutamakan. Maka tak heran jika di tengah-tengah adegan penyanderaan, penonton
diajak untuk flashback masa lalu Neerja sebagai seorang istri dan dengan scoop
yang lebih luas lagi, sebagai wanita. Flashback-flashback ini tak sekedar asal
masuk, tapi juga lewat sebuah pengantar kejadian yang secara masuk akal
mengingatkan Neerja akan peristiwa-peristiwa di masa lalu. Lebih menarik lagi,
isu feminisme dimana sosok Neerja yang seorang wanita bisa punya keberanian
lebih dibandingkan karakter-karakter pria lain, diselipkan ke dalam cerita
secara logis. Semua ini justru memperkuat sosok Neerja yang pada akhirnya
berhasil menarik simpati penonton secara maksimal.
Sebagai kompensasi dan menjaga
fokus, Neerja memang sengaja tidak
membuat karakter-karakter teroris lebih menarik atau digali lebih dalam seperti
yang sering dilakukan di sub-genre serupa. Penonton cukup dibuat merasa
terancam oleh keberadaan para teroris ini. Untuk urusan thriller, Neerja tidak tanggung-tanggung memompa adrenalin
saya. Sangat gripping, sebelum akhirnya dibuat heartbreak oleh sosok Neerja
Bhanot. Menjadikan Neerja sebuah
tribute untuk sosok kepahlawanannya dengan rollercoaster emosi yang begitu kuat
terasa.
Dengan kemiripan wajah, Sonam
Kapoor berhasil menghidupkan sosok Neerja Bhanot secara maksimal. Segala
keberanian dan ketegarannya ditunjukkan dengan begitu powerful dan meyakinkan.
Begitu juga kerapuhan di adegan-adegan flashback. Highlight berikutnya layak diarahkan kepada Shabana Azmi
sebagai ibu Neerja, Rama Bhanot, yang berhasil menyentuh penonton lewat performa
kelembutan sekaligus ketegarannya.
Sinematografi Mitesh Mirchandani
memframing berbagai emosi Neerja
dengan sangat maksimal, seiring dengan keindahan desain produksi Anna Ipe dan
Aparna Sud yang membangun nuansa 80-an dengan cukup mendetail, terutama lewat
desain interior pesawat. Editing Monisha R Baldawa membuat tiap adegan terasa
pada pace yang serba pas, termasuk ketika harus men-drive emosi penonton, dari
ketegangan menjadi haru biru. Tata suara menghadirkan sound effect powerful dan
pembagian kanal surround yang baik, sehingga suasana ketegangan menjadi lebih
terasa maksimal. Terkahir, scoring lirih yang menyayat hati penonton sampai
berkaca-kaca dari Vishal Khurana semakin mendukung keberhasilan Neerja mengaduk-aduk emosi penonton dari
awal hingga akhir film.
Akhir-akhir ini sinema Hindi memang
sedang gemar mengangkat biopic atau peristiwa bersejarah, seperti terakhir, Airlift. Dengan kemasan yang seimbang
antara hiburan lewat bangunan thriller dan tribute yang sangat respectful terhadap
sosok Neerja Bhanot lewat fokus karakternya yang detail dan mendalam, Neerja hadir menjadi salah satu film
Hindi terpenting dan paling berpengaruh selama beberapa tahun terakhir ini.
Sayang jika sampai kelewatan, bahkan jika Anda termasuk yang antipati terhadap
sinema Hindi sekalipun.
Lihat data film ini di IMDb.