3/5
Adult
British
Comedy
Drama
Hollywood
Parenting
Pop-Corn Movie
Romance
Socio-cultural
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
How to Make Love Like an Englishman
Di Hollywood ada semacam
kecenderungan, atau bahkan ada yang menyebutnya sebagai ‘kutukan’, bahwa
aktor/aktris yang pernah memainkan karakter iconic di franchise besar, karirnya
tak akan lebih besar atau setidaknya mengulang ketika memerankan karakter iconic
itu. Ada cukup banyak kasus yang membuktikan teori ini. Lihat saja karir Hayden
Christensen pasca peran Anakin Skywalker. Next yang sudah menunjukkan gejala
ini, seperti Daniel Radcliffe dan Kristen Stewart yang cenderung tampil di
project-project indie pasca histeria Harry
Potter dan Twilight Saga.
Harrison Ford adalah sedikit dari contoh kasus yang berhasil survive dari
‘kutukan’ ini. Sayangnya, sang James Bond era 90-an, Pierce Brosnan, termasuk
salah satu yang lebih banyak bermain di film indie pasca James Bond digantikan
oleh Daniel Craig. Kalaupun di proyek major studio, dia bukanlah pemeran utama,
seperti di Mamma Mia!, misalnya. Tak
heran jika Brosnan akhirnya memilih merangkap sebagai produser, termasuk untuk
film komedi romantis terakhirnya, How to
Make Love Like an Englishman (HTMLLAE) atau yang juga dirilis dengan judul
alternatif Some Kind of Beautiful.
Pierce Brosnan di sini berperan
sebagai seorang dosen sastra di Cambridge, Richard. Peran sang ayah yang
pecinta ulung bak Cassanova membuat Richard juga punya kecenderungan untuk
gampang jatuh cinta. Richard menjalin hubungan asmara dengan salah satu
mahasiswinya, Kate. Di tengah keseriusan yang mulai terjalin antara keduanya,
Richard bertemu dan tertarik dengan Olivia, kakak tiri Kate. Berusaha setia,
Richard memendam rasanya dan memilih untuk menikahi Kate serta menurutinya
untuk pindah ke Los Angeles. Kebahagiaan tak berlangsung lama karena Kate jatuh
cinta dengan pria lain. Sebagai warga negara Inggris, Richard terancam untuk
kehilangan semuanya. Mulai istrinya, greencard, yang artinya juga kehilangan
putranya bersama Kate, Jake.
Sejatinya HTMLLAE adalah sebuah
komedi romantis yang diperuntukkan oleh penonton dewasa. Dibandingkan komedi
romantis untuk remaja, kategori ini masih tergolong jarang ada, apalagi yang
berhasil secara komersial. Isu mature relationship dan segala komplikasinya
sebenarnya sudah divisualisasikan dengan cukup baik di sini. Guyonan baik yang
berupa dialog, tema seksis dan battle of sexes, olok-olok stereotip orang Inggris
dan Amerika, bahkan sampai yang sedikit slapstick, diselipkan di sana-sini
untuk mewarnai film. Memang hanya berhasil membuat saya sekedar tersenyum
kecil, tak sampai tertawa terbahak-bahak, but it’s just okay. Romance-nya pun
tergolong manis dengan penampilan Pierce Brosnan dan Salma Hayek. Namun yang
menjadi kendala terbesar dari HTMLLAE sehingga menjadi kurang nyaman dinikmati
secara utuh adalah terlalu banyak isu pendukung yang turut dimasukkan, seperti
parenting yang sebenarnya punya sedikit korelasi dengan isu utama, sisterhood
rivalry, dan yang paling mengganggu, kehilangan kewarganegaraan. Khusus yang
terakhir, menurut saya yang paling parah mencederai penceritaan dan simpati
penonton terhadap Richard sebagai tokoh utama. Tak salah juga jika ada yang
mengatakan bahwa ketiga karakter utama di sini tak ada yang benar-benar bisa
mengundang simpati penonton karena tindakannya yang tidak benar.
Kendati demikian, sebenarnya
kehadiran para cast turut memberikan alasan lebih kenapa HTMLLAE masih menarik
untuk disimak. Pierce Brosnan masih memikat dengan peran pecinta ulung yang
berusaha do the right thing. Adegan-adegan komikal dari karakternya pun
berhasil dilakoni dengan baik dan berhasil tanpa terkesan dibuat-buat. Jessica
Alba tak diberi porsi yang cukup untuk memikat penonton ditambah karakternya
yang terkesan menyebalkan. Salma Hayek pun sebenarnya juga tak diberi screen
presence yang cukup untuk membangun chemistry layak dan convincing dengan
Pierce Brosnan, tetapi Hayek masih sedikit lebih memikat daripada Alba di sini.
Di deretan pemeran pendukung, aktor veteran, Malcolm McDowell yang paling
menarik perhatian.
Divisi teknis tak ada yang begitu istimewa. Yang paling menonjol mungkin hanya art directing, terutama untuk set rumah Richard-Kate di Los Angeles yang begitu cantik. Pilihan track yang digunakan untuk menghidupkan adegan-adegannya sebenarnya cukup menarik dan sesuai, sayangnya tidak familiar sehingga gagal untuk menjadi memorable.
Di tangan sutradara Tom Vaughan (What Happens in Vegas), sebenarnya HTMLLAE jadi komedi romantis yang cukup manis dan menghibur. Bisa lebih manis lagi dan lebih bold jika tanpa memasukkan terlalu banyak isu yang mendistraksi isu utamanya. Not bad, tapi juga tidak akan jadi begitu memorable. At least, HTMLLAE bisa jadi pilihan yang lumayan menghibur jika Anda bingung mau nonton apa karena film lainnya sudah ditonton dan tak ada film lain yang menarik perhatian Anda. Atau Anda fans Brosnan atau Hayek.
Lihat data film ini di IMDb.