Selama ini kita mengenal Sophie Turner sebagai sosok Sansa Stark dari serial fenomenal Game of Thrones dan Jean Grey di waralaba prekuel X-Men. Sementara Dylan McDermott lewat peran Bobby Donnell di serial The Practice. Keduanya ternyata pernah dipertemukan dalam sebuah film drama thriller indie yang menarik untuk disimak, Josie (2018).
Naskahnya sempat masuk daftar Blacklist (daftar skenario film yang paling disukai tapi belum pernah diwujudkan) tahun 2014, bahkan ketika filmnya jadi sempat memenangkan kategori Best Writing untuk Anthony Ragnone II dan Best Actress untuk Sophie Turner di ajang Mammoth Film Festival 2018, salah satu dari 25 festival film yang paling ditunggu di Amerika Utara menurut majalah MovieMaker.
Disutradarai oleh sutradara muda, Eric England, yang sebelumnya dikenal di beberapa festival film internasional bergengsi lewat film Madison County (2011), Contracted (2013), dan film pendek Cured (2016), Josie bisa diakses oleh penonton Indonesia secara eksklusif lewat KlikFilm.
Kehadiran Hank di sebuah kota kecil di Selatan Amerika Serikat selama ini dikenal sebagai sosok penyendiri tapi tak pernah menolak ketika dimintai bantuan oleh warga sekitar. Pekerjaan utamanya adalah penjaga SMA setempat yang bertugas mengawasi agar tidak ada siswa yang kabur atau berkeliaran saat jam pelajaran. Perangainya berubah ketika di lingkungan tersebut kedatangan seorang gadis muda misterius tapi ramah terhadap setiap warga yang ditemuinya. Ia mengaku bernama Josie. Keramahan Josie diterjemahkan khusus oleh Hank hingga ia mulai membuka diri untuk berkumpul dalam kegiatan lingkungan.
Ketika merasa semakin dekat, Hank memberanikan diri memberikan perhatian lebih terhadap Josie. Namun ia dikecewakan ketika mendapati Josie dekat dengan teman SMA-nya yang selama ini kerap menjadikannya bulan-bulanan, Marcus. Perangai Hank kembali berubah menjadi kasar dan beringas.
Penyampaian cerita Josie sebenarnya bisa dikatakan menarik dan cukup mendistraksi penonton, terutama sejak awal meletakkan Hank sebagai narator seolah-olah ia adalah protagonisnya.
Namun seiring dengan berjalannya plot, penonton dibuat bingung dengan fakta-fakta seputar sosok Hank maupun Josie. Tak satu pun dari keduanya yang bisa benar-benar dipercaya. Meski terlihat baik-baik saja di depan layar tapi masing-masing menyimpan sisi misterius dan menyampaikan informasi latar belakang yang berbeda kepada tiap orang yang ditemui.
Bukan berarti tidak konsisten karena pada akhirnya penonton akan dibuat memahami kebenarannya, mengapa masing-masing menyampaikan informasi yang berbeda-beda kepada orang yang berbeda pula. Di sinilah letak daya tarik Josie di balik penggarapan nuansanya yang tergolong lempeng-lempeng saja selama sepanjang durasi 100 menit, yang membuatnya bak kebingungan ingin membawa ceritanya dengan kemasan genre apa yang lebih dominan: drama psikologis atau thriller.
Pada akhirnya Josie memang terasa 'kurang' dengan kacamata sebagai kedua genre tersebut, tapi daya tariknya dalam membuat penonton penasaran (baca: serba curiga) lewat penulisan karakter dan pengembangan plot sama sekali tidak mengendur hingga momentum revealing-nya. Sejak itulah baru terasa Eric England ternyata punya style dan taste tersendiri. Apalagi dengan iringan track My Knees dari Ambrosia Parsley yang menutup film dengan memuaskan, terutama sekali, 'seksi'.
Elemen erotisme yang sempat nyaris nyerempet merebak di banyak kesempatan tak pernah dimanfaatkan. Bak hanya sebuah godaan-godaan yang nyatanya tak pernah sampai benar-benar terjadi. Setidaknya Sophie masih berhasil men-tease penonton lewat aura seksi di balik kemisteriusannya seperti di kebanyakan film-film drama thriller erotis tanpa harus benar-benar tampil 'berani'.
Keseimbangan penampilan akting juga ditunjukkan Dylan McDermott lewat sosok Hank yang tak kalah misterius meski berbeda 'tipe'. Kompleksitas kondisi psikologisnya mampu ditunjukkan secara natural, pun tak jarang pula mengundang simpati penonton.
Sebagai sebuah sajian indie alternatif, Josie mungkin tak sampai menjadi sajian yang eksepsional, tapi masih punya daya tarik yang membuatnya akan tinggal dalam ingatan saya untuk jangka waktu yang cukup lama. Coba saja!
Josie bisa ditonton secara eksklusif lewat KlikFilm.
Lihat data film ini di IMDb.
Naskahnya sempat masuk daftar Blacklist (daftar skenario film yang paling disukai tapi belum pernah diwujudkan) tahun 2014, bahkan ketika filmnya jadi sempat memenangkan kategori Best Writing untuk Anthony Ragnone II dan Best Actress untuk Sophie Turner di ajang Mammoth Film Festival 2018, salah satu dari 25 festival film yang paling ditunggu di Amerika Utara menurut majalah MovieMaker.
Disutradarai oleh sutradara muda, Eric England, yang sebelumnya dikenal di beberapa festival film internasional bergengsi lewat film Madison County (2011), Contracted (2013), dan film pendek Cured (2016), Josie bisa diakses oleh penonton Indonesia secara eksklusif lewat KlikFilm.
Kehadiran Hank di sebuah kota kecil di Selatan Amerika Serikat selama ini dikenal sebagai sosok penyendiri tapi tak pernah menolak ketika dimintai bantuan oleh warga sekitar. Pekerjaan utamanya adalah penjaga SMA setempat yang bertugas mengawasi agar tidak ada siswa yang kabur atau berkeliaran saat jam pelajaran. Perangainya berubah ketika di lingkungan tersebut kedatangan seorang gadis muda misterius tapi ramah terhadap setiap warga yang ditemuinya. Ia mengaku bernama Josie. Keramahan Josie diterjemahkan khusus oleh Hank hingga ia mulai membuka diri untuk berkumpul dalam kegiatan lingkungan.
Ketika merasa semakin dekat, Hank memberanikan diri memberikan perhatian lebih terhadap Josie. Namun ia dikecewakan ketika mendapati Josie dekat dengan teman SMA-nya yang selama ini kerap menjadikannya bulan-bulanan, Marcus. Perangai Hank kembali berubah menjadi kasar dan beringas.
Penyampaian cerita Josie sebenarnya bisa dikatakan menarik dan cukup mendistraksi penonton, terutama sejak awal meletakkan Hank sebagai narator seolah-olah ia adalah protagonisnya.
Namun seiring dengan berjalannya plot, penonton dibuat bingung dengan fakta-fakta seputar sosok Hank maupun Josie. Tak satu pun dari keduanya yang bisa benar-benar dipercaya. Meski terlihat baik-baik saja di depan layar tapi masing-masing menyimpan sisi misterius dan menyampaikan informasi latar belakang yang berbeda kepada tiap orang yang ditemui.
Bukan berarti tidak konsisten karena pada akhirnya penonton akan dibuat memahami kebenarannya, mengapa masing-masing menyampaikan informasi yang berbeda-beda kepada orang yang berbeda pula. Di sinilah letak daya tarik Josie di balik penggarapan nuansanya yang tergolong lempeng-lempeng saja selama sepanjang durasi 100 menit, yang membuatnya bak kebingungan ingin membawa ceritanya dengan kemasan genre apa yang lebih dominan: drama psikologis atau thriller.
Pada akhirnya Josie memang terasa 'kurang' dengan kacamata sebagai kedua genre tersebut, tapi daya tariknya dalam membuat penonton penasaran (baca: serba curiga) lewat penulisan karakter dan pengembangan plot sama sekali tidak mengendur hingga momentum revealing-nya. Sejak itulah baru terasa Eric England ternyata punya style dan taste tersendiri. Apalagi dengan iringan track My Knees dari Ambrosia Parsley yang menutup film dengan memuaskan, terutama sekali, 'seksi'.
Elemen erotisme yang sempat nyaris nyerempet merebak di banyak kesempatan tak pernah dimanfaatkan. Bak hanya sebuah godaan-godaan yang nyatanya tak pernah sampai benar-benar terjadi. Setidaknya Sophie masih berhasil men-tease penonton lewat aura seksi di balik kemisteriusannya seperti di kebanyakan film-film drama thriller erotis tanpa harus benar-benar tampil 'berani'.
Keseimbangan penampilan akting juga ditunjukkan Dylan McDermott lewat sosok Hank yang tak kalah misterius meski berbeda 'tipe'. Kompleksitas kondisi psikologisnya mampu ditunjukkan secara natural, pun tak jarang pula mengundang simpati penonton.
Sebagai sebuah sajian indie alternatif, Josie mungkin tak sampai menjadi sajian yang eksepsional, tapi masih punya daya tarik yang membuatnya akan tinggal dalam ingatan saya untuk jangka waktu yang cukup lama. Coba saja!
Josie bisa ditonton secara eksklusif lewat KlikFilm.
Lihat data film ini di IMDb.