5/5
Asia
Comedy
coming of age
Drama
Family
Hindi
Mother-and-Daughter
motherhood
Musical
Pop-Corn Movie
Romance
Socio-cultural
tearjerker
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
Secret Superstar
Kiprah Aamir Khan di perfilman Bollywood tak pernah surut. Setelah Dangal memecahkan rekor film India terlaris sepanjang masa di seluruh dunia dengan mencatatkan total US$ 300 juta tahun 2016 lalu, Aamir Khan Productions kembali menggandeng Zaira Wasim yang berperan sebagai Geeta cilik untuk mewujudkan ide Advait Chandan (asisten production manager Taare Zameen Par) sebagai karya debutnya sebagai penulis naskah/sutradara. Chandan sendiri mengaku mendapatkan idenya dari salah satu episode program talkshow TV yang mengangkat fenomena sosial India modern produksi Aamir Khan Productions, Satyamev Jayate. Mengangkat fenomena YouTubers dan digabungkan dengan motherhood serta tema women empowerment yang sedang menjadi topik hangat di tanah Hindustan, Secret Superstar (SS) didukung Meher Vij (Bajrangi Bhaijaan), Raj Arjun (Raees), dan pendatang baru yang cukup menjanjikan, Tirth Sharma. Dengan formula yang cocok dan aman sebagai sajian untuk seluruh anggota keluarga, SS sengaja disiapkan untuk memeriahkan hari raya Diwali.
Insia, gadis SMA kelas 10 asal kota kecil Baroda yang bermimpi menjadi seorang penyanyi. Namun mimpi tersebut tinggallah mimpi karena sang ayah, Farookh Malik, tidak suka Insia menghabiskan waktu untuk hal-hal tak berguna. Hanya sang ibu, Najma, yang memahami bakat dan mimpi Insia sehingga diam-diam mendukungnya. Sayangnya, Najma juga tak bisa berbuat lebih banyak. Najma sendiri masih sering menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan Farookh.
Setelah diam-diam membelikan Insia laptop, Najma juga beride agar Insia menyamar di balik burqa jika ingin meng-upload videonya bernyanyi sambil main gitar di YouTube. Sempat skeptis, akhirnya Insia memberanikan diri mencoba juga. Ternyata hasilnya luar biasa. Insia segera menjadi viral di internet dan dibicarakan banyak selebriti. Termasuk Shakti Kumarr, penyanyi sukses yang sedang terganjal kasus perceraian dengan istrinya. Melihat kesempatan ini, Insia nekad menghubungi Shakti. Tak hanya untuk mengorbitkan karirnya sebagai penyanyi, tapi juga minta tolong dikenalkan dengan pengacara mantan istri Shakti untuk menggugat cerai sang ayah. Semuanya nyaris berjalan lancar hingga sang ayah mengajak seluruh keluarganya pindah ke Saudi Arabia karena mendapatkan tawaran pekerjaan besar. Ditambah reaksi Najma yang merasa tak pernah didengarkan keinginannya, termasuk oleh Insia sendiri, Insia harus membuat keputusan besar yang menentukan masa depannya, begitu juga seluruh keluarga yang disayanginya.
Tema fenomena YouTubers dan mengejar passion (terutama di bidang musik) yang tak direstui orang tua memang sudah terlalu sering diangkat dengan berbagai variasi plot dan treatment. Yang menjadikan SS istimewa adalah penggabungan tema tersebut dengan motherhood dan women empowerment yang ternyata membentuk blend yang luar biasa relevan. Bahkan sedikit sindiran terhadap kecenderungan industri musik (tak hanya India, tapi juga dunia) yang tak lagi mementingkan ‘hati’. Naskah Chandan meracik kesemua elemen-elemen tersebut menjadi satu kesatuan yang serba seimbang dan punya korelasi yang sangat kuat satu sama lain. Ada angle-angle lain dari sekedar tipikal di temanya yang dibidik oleh Chandan untuk menyeimbangkan plot dan karakter-karakternya. Misalnya karakter Farookh ada kalanya melunak terhadap Insia yang menjadikannya tak selalu hitam, atau karakter Insia sendiri yang dibuat tak terlalu sempurna. Ada kalanya ia terkesan egois tapi masih manusiawi. Angle Najma yang merasa terkekang, bahkan oleh Insia sendiri juga menjadi eye-opener yang cukup menggugah. Kesemuanya digerakkan secara lancar lewat adegan-adegan yang efektif dan powerful. Banyak adegan-adegan yang sebenarnya tergolong cliche dan predictable, tapi berhasil menjadi memorable dan emotionally powerful. Chandan tahu betul bagaimana menggugah emosi penonton lewat bahasa gambar, termasuk memanfaatkan camera work Anil Mehta yang memanfaatkan putaran kamera 360 derajat secara maksimal.
Kekuatan naskah masih didukung penuh oleh performa-performa aktor/aktris yang luar biasa. Zaira Wasim memang tampak paling menonjol dengan pengembangan karakter Insia yang paling banyak dan dibawakan dengan sangat baik pula. Namun perhatian saya teralihkan oleh Meher Vij yang tampil luar biasa sekali sebagai Najma Malik. Keseimbangan antara keluguan, ketulusan, ketegaran, ketakutan, sekaligus keberanian dibawakan dengan sangat luar biasa. Natural tapi begitu powerful. Jangan heran jika namanya akan mendominasi berbagai penghargaan film bergengsi. Raj Arjun mengimbangi dengan performa yang membuat penonton gemas sebagai Farookh. Bahkan Kabir Sajid Shaikh sebagai Guddu, adik laki-laki Insia, mendapatkan momentum yang begitu menyentuh dan memorable meski porsinya secara keseluruhan sebenarnya tergolong tak banyak. Pendatang baru Tirth Sharma tampil tak kalah mencuri perhatian sebagai Chintan. Beruntung ia ditangani seorang Chandan yang tak hanya memanfaatkannya sebagai bahan becandaan saja, tapi juga mengeluarkan kharisma yang cukup kuat dari dirinya dalam membawakan karakter tersebut tanpa terkesan dibuat-buat atau sok-sokan. Sementara Aamir Khan sendiri cukup memberi warna kesegaran dan kekocakan tersendiri lewat karakter Shakti Kumarr di sela-sela gelaran drama serius yang mengaduk-aduk emosi penonton.
Musical performance menjadi kekuatan tersendiri bagi SS. Ada delapan lagu yang diselipkan dan kesemuanya menjadi begitu memorable berkat penempatan momentum yang tepat dan penghayatan (terutama) Zaira yang mendalam. Tentu saja suara Meghna Mishra yang mengisi suara Zaira di lagu-lagunya juga punya kekuatan tersendiri. Mulai lagu pertama Insia, Main Kaun Hoon, Meri Pyaari Ammi, dan Nachdi Phira yang tak hanya menyentuh saat berkumandang di film, tapi saya yakin juga akan betah dalam memori Anda untuk jangka waktu yang cukup lama. I’ll Miss You menjadi bonus yang manis dan Sexy Baliye yang sedikit menyegarkan film. Kausar Munir yang mengembalikan kata-kata puitis ke dalam lirik berpadu indah dengan melodi Amit Trivedi yang sederhana tapi hummable.
SS menambah daftar panjang karya-karya Aamir Khan Productions yang sejatinya sederhana dan cukup sering diangkat menjadi sajian yang luar biasa powerful. Talenta Advait Chandan baik sebagai penulis naskah maupun sutradara terbukti sangat besar lewat karya debutnya ini. Setiap komponennya, mulai naskah, sinematografi, akting, hingga musik, membentuk SS menjadi satu kesatuan yang tak hanya solid dan menggugah, tapi juga menghibur. Ditonton berkali-kali pun tetap memberikan rasa feel-good dan memberikan emotional impact yang sama kuatnya. Jika Anda sudah melewatkan cukup banyak film Hindi yang bagus tahun ini, SS adalah momentum yang tepat untuk tidak dilewatkan begitu saja.
Lihat data film ini di IMDb.