2.5/5
Action
Crime
Drama
Pop-Corn Movie
Remake
The Jose Flash Review
Thriller
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
Wild Card
Tak terbantahkan, Jason Statham
adalah action hero era 2000-an, setidaknya bagi penonton Indonesia. Meski
kiprahnya di Hollywood sebenarnya termasuk biasa-biasa saja, jauh dari,
katakanlah Dwayne Johnson atan Vin Diesel. Namun trend seperti ini bukan hanya
terjadi sekarang. Sebelumnya action hero nomer 1 di Indonesia juga seringkali
biasa saja di Hollywood (malah kebanyakan film-filmnya langsung dirilis dalam
format home video). Contoh yang paling jelas Steven Seagal, Chuck Norris, Dolph
Lundgren, dan bahkan Jean-Claude Van Damme. Namun harus saya akui juga,
sebenarnya Jason Statham punya kemampuan akting di atas aktor-aktor action yang
saya sebutkan sebelumnya. Tak heran jika banyak filmnya yang sebenarnya tidak
hanya mengumbar adegan aksi, tapi juga punya skrip dan akting yang cukup prima.
In this case, saya menyukai Hummingbird
dan The Mechanic. Sayangnya, Wild Card (WC) bukanlah termasuk film
Statham yang punya skrip bagus maupun yang hanya mengumbar adegan aksi namun
spektakuler.
Merupakan remake dari film Heat (1986) yang dibintangi aktor
legendaris Burt Reynolds, WC sebenarnya punya konsep yang cukup menarik. Cerita
berkembang melalui perkembangan karakter utama, Nick Wild, seorang bodyguard
yang dekat dengan dunia kriminalitas dan bawah tanah lainnya di Las Vegas. Satu
per satu sub plot ditampilkan untuk memberikan gambaran seperti apa sosok
seorang Nick Wild. Kesemua sub plot lantas ditujukan pada satu konklusi di
akhir yang menentukan bagaimana nasib Nick selanjutnya. Sayangnya masing-masing
sub plot ini terasa seperti berdiri sendiri-sendiri. WC gagal mengikat
kesemuanya menjadi satu kesatuan yang solid dan terasa saling terkait. Tak
heran jika beberapa penonton menganggap cerita WC tidak jelas. Inilah yang
menjadi penyebab utama WC gagal dalam menyampaikan konsep ceritanya, sekaligus
gagal membuat penonton bersimpati terhadap karakter Nick Wild.
Kegagalan diperparah porsi adegan
aksi yang sangat-sangat minim. Padahal harus diakui inilah yang menjadi
ekspektasi utama penonton dari film-film Statham. Saya menghitung hanya ada 2
adegan aksi sadis yang menampilkan keahlian Statham dengan tangan kosong maupun
benda-benda tak terpikirkan di sekitarnya sebagai senjata, yang harus saya
akui, cukup seru, meskipun juga tidak terasa begitu spektakuler.
Dukungan aktor-aktris ternama,
seperti Michael Angarano, Anne Heche, Milo Ventimiglia, Sofia Vergara, bahkan
Stanley Tucci pun terasa mubazir. Tak lebih dari sekedar etalase untuk menarik
lebih banyak penonton, tapi akhirnya tidak menolong apa-apa.
Aspek yang membuat saya masih
menikmati WC adalah sinematografi cantik dari Shelly Johnson, dan
pilihan-pilihan soundtrack yang “sangat Vegas” serta diletakkan di
adegan-adegan kontras, seperti adegan aksi, sehingga menghasilkan perpaduan
yang terasa gokil.