The Jose State of Mind
The 87th Academy Awards: Hopes & Facts

Gelaran Academy Awards ke-87 baru saja berakhir. Seperti biasa, meski selera juri Oscar termasuk tipikal dan predictable, tetap saja kita selalu berharap pilihan favorit kita yang keluar sebagai pemenang. Tentu dengan alasan dan argumen pribadi. Tahun ini saya mencoba membagikan prediksi (baca: pilihan favorit) saya sebelum diumumkan dan hasil akhirnya. And as usual, I will be opened for discussion.

Best Achievement in Visual Effects

Hope & Fact Interstellar (Paul J. Franklin, Andrew Lockley, Ian Hunter, Scott R. Fisher)
Note Kesemua nominee di kategori ini punya kekuatan masing-masing di aspek visual effect. Dawn of the Planet of the Apes unggul di teknologi motion capture, begitu juga dengan Guardians of the Galaxy yang punya motion capture dan visual effect lain khas luar angkasa. X-Men: Days of Future Past pun sarat visual effect yang memanjakan mata, terutama adegan slow-mo Quicksilver ketika membawa kabur Magneto.  Namun siapapun yang pernah menyaksikan Interstellar, pasti sepakat bahwa film sci-fi karya Chritopher Nolan ini punya teknologi visual effect terdepan dan terbanyak. So yes, it deserves to win.

Best Achievement in Sound Editing

Hope Interstellar (Richard King)
Fact American Sniper (Alan Robert Murray, Bub Asman)
Note Interstellar punya sound editing yang sangat rapi dan menggelegar sesuai kebutuhan. Apakah mungkin kontroversi masalah audio dimana beberapa dialog tidak terdengar gara-gara sound effect yang terlalu riuh?

Best Achievement in Sound Mixing

Hope Interstellar atau Unbroken
Fact Whiplash (Craig Mann, Ben Wilkins, Thomas Curley)
Note Tak membantah Whiplash punya keseimbangan sound mixing yang bagus antara kedahsyatan suara musik sebagai elemen utama, sound effect, dan dialog. Namun menurut saya pribadi, Interstellar dan Unbroken punya detail suara yang begitu kaya.

Best Achievement in Music Written for Motion Pictures, Original Song

Hope & Fact Selma - Glory by Common and John Legend
Note Lost Stars dari Begin Again mungkin pilihan yang paling populer dan disukai banyak orang, namun tak bisa dipungkiri Glory dari John Legend dan Common punya materi yang paling kuat dan sebelumnya juga sudah menang di berbagai ajang penghargaan bergengsi, termasuk Golden Globes yang sering dijadikan proyeksi hasil Academy Awards.

Best Achievement in Music Written for Motion Pictures, Original Score

Hope & Fact The Grand Budapest Hotel (Alexandre Desplat)
Note Alexandre Desplat memang luar biasa. Ia mampu meletakkan dua karyanya langsung di kategori yang sama di saat yang bersamaan pula, yaitu untuk The Grand Budapest Hotel dan The Imitation Game. Namun harus diakui juga karyanya di The Grand Budapest Hotel punya melodi yang unik, iconic, dan begitu pas dengan nuansa filmnya yang fantastik, dinamis, dan penuh warna. Sementara pilihan lain yang juga bagus adalah score Interstellar gubahan Hans Zimmer. Sayangnya menurut saya, score-nya masih terasa ‘sangat’ The Dark Knight Trilogy yang pernah dikerjakannya juga untuk Christopher Nolan.

Best Achievement in Makeup and Hairstyling

Hope Foxcatcher (Bill Corso, Dennis Liddiard)
Fact The Grand Budapest Hotel (Frances Hannon, Mark Coulier)
Note The Grand Budapest Hotel memang punya makeup dan hairstyling yang unik, sesuai dengan konsepnya yang memang fantasi. Namun makeup Foxcatcher berhasil menyulap Steve Carrell menjadi sosok John du Pont yang begitu khas. Meski selain dari itu termasuk biasa-biasa saja, keunggulan dalam menghadirkan ‘keajaiban’ tersebut memang begitu mencolok dan layak diapresiasi lebih. But well yeah... Saya juga tidak akan protes dengan hasil pemenangnya yang juga layak.

Best Achievement in Costume Design

Hope and Fact The Grand Budapest Hotel (Milena Canonero)
Note Masih adakah yang menyangsikan desain kostum The Grand Budapest Hotel yang begitu remarkable?

Best Achievement in Production Design

Hope and Fact The Grand Budapest Hotel (Adam Stockhausen, Anna Pinnock)
Note Semua nominee di kategori ini punya kekuatan dan kekhasan masing-masing sesuai dengan kebutuhan. Namun hanya 3 yang menurut saya layak untuk menang, yaitu The Grand Budapest Hotel, The Imitation Game, dan Interstellar yang punya desain produksi unik dan remarkable. Maka saya tidak akan kecewa jika salah satunya yang keluar sebagai pemenang final.

Best Achievement in Editing

Hope and Fact Whiplash (Tom Cross)
Note Jagoan utama saya di kategori ini sebenarnya The Grand Budapest Hotel yang diedit dengan cantik dan sesuai kebutuhan, namun Whiplash juga diedit dengan sangat rapi dan mengalir lancar serta nyaman. So, yes it still deserved to win.

Best Achievement in Cinematography

Hope and Fact Birdman (Emmanuel Lubezki)
Note Oh, come on. It’s so obvious. Meski nominee lainnya punya sinematografi yang begitu cantik (terutama The Grand Budapest Hotel, Unbroken, dan Ida), pergerakan kamera yang mulus dan tetap nyaman diikuti meski sebagian besar adegannya berupa long take, bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun Lubezki berhasil melakukannya dengan hasil yang maksimal. Justru aneh jika tidak memenangkan Emmanuel Lubezki.

Best Animated Feature Film of the Year

Hope How to Train Your Dragon 2 or The Tale of The Princess Kaguya
Fact Big Hero 6
Note Sebenarnya sampai sekarang saya masih tidak memahami apa yang menjadi pertimbangan dalam menentukan pemilihan kategori ini. Secara teknis, sebenarnya saya sangat menjagokan The Boxtrolls atau yang gagal masuk nominasi, The Book of Life. Namun dari berbagai aspek, How to Train Your Dragon 2 lah yang paling layak menang. Atau setidaknya giliran Studio Ghibli, maestro animasi dari Jepang, The Tale of The Princess Kaguya. Sayangnya, juri Oscar ternyata masih belum bisa berpaling dari winning formula Disney di Big Hero 6.

Best Writing, Screenplay Based on Material Previously Produced or Published

Hope and Fact The Imitation Game (Graham Moore)
Note Sejak awal saya menjagokan naskah The Imitation Game yang begitu saya kagumi dalam membangun konsep ceritanya dari kisah nyata kehidupan Alan Turing. Termasuk juga dialog-dialog yang meaningful dan memorable. Selain itu, saya juga akan tetap puas jika naskah The Theory of Everything atau Whiplash yang keluar sebagai pemenang.

Best Writing, Screenplay Written Directly for the Screen

Hope and Fact: Birdman (Alejandro González Iñárritu, Nicolás Giacobone, Alexander Dinelaris, Armando Bo)
Note Birdman adalah film paling favorit saya di jajaran nominee Oscar tahun ini dan menurut saya aspek terkuatnya adalah naskah yang mampu merangkum berbagai fenomena industri hiburan Hollywood dalam satu paket namun masih saling relevan. Juga termasuk penerjemahan konsep ceritanya ke dalam dialog-dialog yang menggelitik dan cerdas. Favorit saya yang lain di kategori ini adalah naskah Nightcrawler yang digarap oleh Dan Gilroy. Simple namun padat dan powerful.

Best Achievement in Directing

Hope Richard Linklater  (Boyhood)
Fact Alejandro González Iñárritu (Birdman)
Note Birdman memang jadi film paling favorit saya. Tapi dedikasi dan kepiawaian Richard Linklater dalam menggarap Boyhood secara realtime selama 12 tahun yang tidak mudah dan butuh kesabaran ekstra, patut diapresiasi lebih. Tapi Iñárritu juga pilihan yang sangat layak.

Winners in acting categories: JK Simmons (Whiplash), Patricia Arquette (Boyhood),
Julianne Moore (Still Alice), and Eddie Redmayne (The Theory of Everything).

Best Performance by an Actress in a Supporting Role

Hope Emma Stone (Birdman) or Keira Knightley (The Imitation Game)
Fact Patricia Arquette (Boyhood)
Note Mungkin preferensi pribadi, tapi dari deretan aktris yang dinominasikan, Emma Stone lah yang paling mencuri perhatian saya. Begitu juga Keira Knightley di The Imitation Game. But Patricia Arquette also deserve it.

Best Performance by an Actor in a Supporting Role

Hope and Fact J.K. Simmons (Whiplash)
Note Oh, kharisma-nya ketika memerankan Fletcher tak terkalahkan. Malah bisa jadi karkternya yang begitu kuat itu bakal lama menempel pada dirinya. Pilihan lain yang juga jadi favorit saya adalah Robert Duvall di The Judge.

Best Performance by an Actress in a Leading Role

Hope Rosamund Pike (Gone Girl)
Fact Julianne Moore (Still Alice)
Note Rosamund Pike di Gone Girl begitu memikat dan berhasil memanipulasi banyak penonton, termasuk saya. Namun rupanya juri Oscar lebih iba dengan penampilan Julianne Moore sebagai penderita alzheimer di Still Alice yang harus diakui, juga powerful. Saya cukup ikhlas dengan pilihan juri.

Best Performance by an Actor in a Leading Role

Hope Steve Carell (Foxcatcher) or Benedict Cumberbatch (The Imitation Game)
Fact Eddie Redmayne (The Theory of Everything)
Note Pilihan nominee di kategori ini termasuk susah karena semuanya punya kekuatan sendiri-sendiri dan mampu memikat penontonnya. Namun ingat anekdot di Oscar sejak dulu; jika ingin menang Oscar untuk kategori akting, ambillah karakter nyata atau penderita penyakit parah. Tahun ini, 3 di antara nominee yang masuk, memerankan karakter nyata dan sama-sama powerful dan uniknya. Tapi yang paling memikat saya adalah Steve Carell (mungkin karena transformasi akting dari tipikal biasanya yang cukup signifikan dan mengagumkan) dan Benedict Cumberbatch yang begitu hidup. Eddie Redmayne sendiri sebenarnya pilihan alternatif berikutnya, namun baiklah, saya bisa menerima pilihan juri.

Best Motion Picture of the Year

The Hollywood Reporter cover
for Oscars 2015
representing all of Best Picture nominees.
Hope and Fact Birdman (Alejandro González Iñárritu, John Lesher, James W. Skotchdopole)
Note Dilihat dari jajaran nominee kategori ini tahun ini, kesemuanya punya kesempatan yang sama jika membaca dari selera juri Oscar dalam memilih pemenang tahun-tahun sebelumnya. American Sniper punya semangat nasionalisme yang mengingatkan saya akan kemenangan The Hurt Locker, The Imitation Game dan Selma membawa pesan anti diskriminasi, Boyhood dan Whiplash yang simple namun begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari, The Theory of Everything yang merupakan biopic dengan karakter utama pengidap penyakit parah, dan Birdman yang semacam metafora dan kritik terhadap dunia showbiz yang sangat dekat dengan Hollywood. Sementara The Grand Budapest Hotel adalah pilihan yang paling terakhir saya jagokan meski saya termasuk fan berat Wes Anderson. Sorry Wes, The Grand Budapest Hotel memang fun dan seru tapi menurut saya yang paling tidak berisi dibanding karya-karya Anda sebelumnya.
Diberdayakan oleh Blogger.