Oscar 2015
The Jose State of Mind
The Jose State of Mind
The Jose State of Mind
The 87th Academy Awards: Hopes & Facts
Best Achievement in Visual Effects
Hope & Fact Interstellar (Paul J. Franklin, Andrew
Lockley, Ian Hunter, Scott R. Fisher)
Note Kesemua nominee di kategori ini punya
kekuatan masing-masing di aspek visual effect. Dawn of the Planet of the Apes unggul di teknologi motion capture,
begitu juga dengan Guardians of the
Galaxy yang punya motion capture dan visual effect lain khas luar angkasa. X-Men: Days of Future Past pun sarat
visual effect yang memanjakan mata, terutama adegan slow-mo Quicksilver ketika
membawa kabur Magneto. Namun siapapun yang pernah menyaksikan Interstellar, pasti sepakat bahwa film
sci-fi karya Chritopher Nolan ini punya teknologi visual effect terdepan dan
terbanyak. So yes, it deserves to win.
Best Achievement in Sound Editing
Hope Interstellar
(Richard King)
Fact American
Sniper (Alan Robert Murray, Bub Asman)
Note Interstellar
punya sound editing yang sangat rapi dan menggelegar sesuai kebutuhan.
Apakah mungkin kontroversi masalah audio dimana beberapa dialog tidak terdengar
gara-gara sound effect yang terlalu riuh?
Best Achievement in Sound Mixing
Hope Interstellar
atau Unbroken
Fact Whiplash
(Craig Mann, Ben Wilkins, Thomas Curley)
Note Tak membantah Whiplash punya keseimbangan sound mixing yang bagus antara
kedahsyatan suara musik sebagai elemen utama, sound effect, dan dialog. Namun
menurut saya pribadi, Interstellar
dan Unbroken punya detail suara yang
begitu kaya.
Best Achievement in Music Written for Motion Pictures, Original Song
Hope & Fact Selma - Glory by Common and John Legend
Note Lost
Stars dari Begin Again mungkin
pilihan yang paling populer dan disukai banyak orang, namun tak bisa dipungkiri
Glory dari John Legend dan Common
punya materi yang paling kuat dan sebelumnya juga sudah menang di berbagai
ajang penghargaan bergengsi, termasuk Golden Globes yang sering dijadikan
proyeksi hasil Academy Awards.
Best Achievement in Music Written for Motion Pictures, Original Score
Hope & Fact The
Grand Budapest Hotel (Alexandre Desplat)
Note Alexandre Desplat memang luar biasa. Ia
mampu meletakkan dua karyanya langsung di kategori yang sama di saat yang
bersamaan pula, yaitu untuk The Grand
Budapest Hotel dan The Imitation Game.
Namun harus diakui juga karyanya di The
Grand Budapest Hotel punya melodi yang unik, iconic, dan begitu pas dengan
nuansa filmnya yang fantastik, dinamis, dan penuh warna. Sementara pilihan lain
yang juga bagus adalah score Interstellar
gubahan Hans Zimmer. Sayangnya menurut saya, score-nya masih terasa ‘sangat’ The Dark Knight Trilogy yang pernah
dikerjakannya juga untuk Christopher Nolan.
Best Achievement in Makeup and Hairstyling
Hope Foxcatcher
(Bill Corso, Dennis Liddiard)
Fact The
Grand Budapest Hotel (Frances Hannon, Mark Coulier)
Note The
Grand Budapest Hotel memang punya makeup dan hairstyling yang unik, sesuai
dengan konsepnya yang memang fantasi. Namun makeup Foxcatcher berhasil menyulap Steve Carrell menjadi sosok John du
Pont yang begitu khas. Meski selain dari itu termasuk biasa-biasa saja,
keunggulan dalam menghadirkan ‘keajaiban’ tersebut memang begitu mencolok dan
layak diapresiasi lebih. But well yeah... Saya juga tidak akan protes dengan
hasil pemenangnya yang juga layak.
Best Achievement in Costume Design
Hope and Fact The Grand Budapest Hotel (Milena Canonero)
Note Masih adakah yang menyangsikan desain
kostum The Grand Budapest Hotel yang
begitu remarkable?
Best Achievement in Production Design
Hope and Fact The Grand Budapest Hotel (Adam Stockhausen, Anna Pinnock)
Note Semua nominee di kategori ini punya
kekuatan dan kekhasan masing-masing sesuai dengan kebutuhan. Namun hanya 3 yang
menurut saya layak untuk menang, yaitu The
Grand Budapest Hotel, The Imitation
Game, dan Interstellar yang punya
desain produksi unik dan remarkable. Maka saya tidak akan kecewa jika salah
satunya yang keluar sebagai pemenang final.
Best Achievement in Editing
Hope and Fact Whiplash (Tom Cross)
Note Jagoan utama saya di kategori ini
sebenarnya The Grand Budapest Hotel
yang diedit dengan cantik dan sesuai kebutuhan, namun Whiplash juga diedit dengan sangat rapi dan mengalir lancar serta
nyaman. So, yes it still deserved to win.
Best Achievement in Cinematography
Hope and Fact Birdman (Emmanuel Lubezki)
Note Oh, come on. It’s so obvious. Meski
nominee lainnya punya sinematografi yang begitu cantik (terutama The Grand Budapest Hotel, Unbroken, dan Ida), pergerakan kamera yang mulus dan tetap nyaman diikuti meski
sebagian besar adegannya berupa long take, bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun
Lubezki berhasil melakukannya dengan hasil yang maksimal. Justru aneh jika
tidak memenangkan Emmanuel Lubezki.
Best Animated Feature Film of the Year
Hope How
to Train Your Dragon 2 or The Tale of
The Princess Kaguya
Fact Big
Hero 6
Note Sebenarnya sampai sekarang saya masih
tidak memahami apa yang menjadi pertimbangan dalam menentukan pemilihan
kategori ini. Secara teknis, sebenarnya saya sangat menjagokan The Boxtrolls atau yang gagal masuk
nominasi, The Book of Life. Namun
dari berbagai aspek, How to Train Your
Dragon 2 lah yang paling layak menang. Atau setidaknya giliran Studio
Ghibli, maestro animasi dari Jepang, The
Tale of The Princess Kaguya. Sayangnya, juri Oscar ternyata masih belum
bisa berpaling dari winning formula Disney di Big Hero 6.
Best Writing, Screenplay Based on Material Previously Produced or Published
Hope and Fact The Imitation Game (Graham Moore)
Note Sejak awal saya menjagokan naskah The Imitation Game yang begitu saya
kagumi dalam membangun konsep ceritanya dari kisah nyata kehidupan Alan Turing.
Termasuk juga dialog-dialog yang meaningful dan memorable. Selain itu, saya
juga akan tetap puas jika naskah The
Theory of Everything atau Whiplash
yang keluar sebagai pemenang.
Best Writing, Screenplay Written Directly for the Screen
Hope and Fact: Birdman (Alejandro González Iñárritu, Nicolás Giacobone, Alexander
Dinelaris, Armando Bo)
Note Birdman
adalah film paling favorit saya di jajaran nominee Oscar tahun ini dan menurut
saya aspek terkuatnya adalah naskah yang mampu merangkum berbagai fenomena
industri hiburan Hollywood dalam satu paket namun masih saling relevan. Juga
termasuk penerjemahan konsep ceritanya ke dalam dialog-dialog yang menggelitik
dan cerdas. Favorit saya yang lain di kategori ini adalah naskah Nightcrawler yang digarap oleh Dan
Gilroy. Simple namun padat dan powerful.
Best Achievement in Directing
Hope Richard Linklater (Boyhood)
Fact Alejandro González Iñárritu (Birdman)
Note Birdman
memang jadi film paling favorit saya. Tapi dedikasi dan kepiawaian Richard
Linklater dalam menggarap Boyhood secara realtime selama 12 tahun
yang tidak mudah dan butuh kesabaran ekstra, patut diapresiasi lebih. Tapi
Iñárritu juga pilihan yang sangat layak.
![]() |
Winners in acting categories: JK Simmons (Whiplash), Patricia Arquette (Boyhood), Julianne Moore (Still Alice), and Eddie Redmayne (The Theory of Everything). |
Best Performance by an Actress in a Supporting Role
Hope Emma Stone (Birdman) or Keira Knightley (The
Imitation Game)
Fact Patricia Arquette (Boyhood)
Note Mungkin preferensi pribadi, tapi dari
deretan aktris yang dinominasikan, Emma Stone lah yang paling mencuri perhatian
saya. Begitu juga Keira Knightley di The
Imitation Game. But Patricia Arquette also deserve it.
Best Performance by an Actor in a Supporting Role
Hope and Fact J.K. Simmons (Whiplash)
Note Oh, kharisma-nya ketika memerankan
Fletcher tak terkalahkan. Malah bisa jadi karkternya yang begitu kuat itu bakal
lama menempel pada dirinya. Pilihan lain yang juga jadi favorit saya adalah
Robert Duvall di The Judge.
Best Performance by an Actress in a Leading Role
Hope Rosamund Pike (Gone Girl)
Fact Julianne Moore (Still Alice)
Note Rosamund Pike di Gone Girl begitu memikat dan berhasil memanipulasi banyak penonton,
termasuk saya. Namun rupanya juri Oscar lebih iba dengan penampilan Julianne
Moore sebagai penderita alzheimer di Still
Alice yang harus diakui, juga powerful. Saya cukup ikhlas dengan pilihan
juri.
Best Performance by an Actor in a Leading Role
Hope Steve Carell (Foxcatcher) or Benedict Cumberbatch (The Imitation Game)
Fact Eddie Redmayne (The Theory of Everything)
Note Pilihan nominee di kategori ini
termasuk susah karena semuanya punya kekuatan sendiri-sendiri dan mampu memikat
penontonnya. Namun ingat anekdot di Oscar sejak dulu; jika ingin menang Oscar
untuk kategori akting, ambillah karakter nyata atau penderita penyakit parah.
Tahun ini, 3 di antara nominee yang masuk, memerankan karakter nyata dan
sama-sama powerful dan uniknya. Tapi yang paling memikat saya adalah Steve
Carell (mungkin karena transformasi akting dari tipikal biasanya yang cukup
signifikan dan mengagumkan) dan Benedict Cumberbatch yang begitu hidup. Eddie
Redmayne sendiri sebenarnya pilihan alternatif berikutnya, namun baiklah, saya bisa menerima pilihan juri.
Best Motion Picture of the Year
![]() |
The Hollywood Reporter cover for Oscars 2015 representing all of Best Picture nominees. |
Note Dilihat dari jajaran nominee kategori ini tahun ini, kesemuanya punya kesempatan yang sama jika membaca dari selera juri Oscar dalam memilih pemenang tahun-tahun sebelumnya. American Sniper punya semangat nasionalisme yang mengingatkan saya akan kemenangan The Hurt Locker, The Imitation Game dan Selma membawa pesan anti diskriminasi, Boyhood dan Whiplash yang simple namun begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari, The Theory of Everything yang merupakan biopic dengan karakter utama pengidap penyakit parah, dan Birdman yang semacam metafora dan kritik terhadap dunia showbiz yang sangat dekat dengan Hollywood. Sementara The Grand Budapest Hotel adalah pilihan yang paling terakhir saya jagokan meski saya termasuk fan berat Wes Anderson. Sorry Wes, The Grand Budapest Hotel memang fun dan seru tapi menurut saya yang paling tidak berisi dibanding karya-karya Anda sebelumnya.