3.5/5
Drama
Family
Friendship
Indonesia
Professionalism
Romance
The Jose Movie Review
The Jose Movie Review
The Jose Movie Review
Sang Pialang
Overview
Senang rasanya
khazanah film Indonesia semakin beragam, tak hanya berada di zona nyaman selama
ini yang tak jauh-jauh dari percintaan remaja, atau horor seks, atau drama
tearjerker yang mengajak penonton mengasihani penderitaan orang, atau drama yang
berdalih memberikan motivasi. Meski akan sulit mengundang penonton sebanyak
genre-genre mainstream yang sedang jadi trend, bagi beberapa penonton justru
merupakan kesegaran tersendiri. Apalagi mengusung dunia pasar saham yang
termasuk segmented dan tak banyak pemiantnya di Indonesia. Maka jika mengangkat
dunia tersebut ke film dengan kerumitan plot seperti layaknya Wallstreet
garapan Oliver Stone, bisa dipastikan penonton akan menjauhinya bahkan sebelum
mengetahui detail premise film itu sendiri. So, menurut saya adalah pilihan
yang bijak untuk “hanya” mengangkat hal-hal basic tentang stock trading, atau
tak salah juga jika menganggapnya hanya sebagai latar belakang cerita.
Demikianlah SP
bergulir, serasa tanggung di tengah-tengah. Terlalu ringan untuk penonton yang
memang menggeluti dunia pasar saham, namun sudah terlebih dahulu dijauhi oleh
penonton awam. Sayang sekali. Padahal plot yang dikedepankan sebernarnya adalah
hal-hal yang dekat dengan masyarakat kita, seperti persahabatan, hubungan
ayah-anak, cinta segitiga, hedonisme, serta profesionalisme kerja. Memang
sekilas terdengar klise tetapi admit it, begitulah yang memang bisa diterima
oleh masyarakat luas kita. Berharap dengan “pancingan-pancingan” tersebut
penonton yang seawam apapun bisa masuk ke dalam dunia stock trading dengan
mulus. Saya pun harus mengakui skrip menarik yang membingkai plot-plot klise
tersebut dengan dialog-dialog cerdas dan humor-humor yang segar.
Tak hanya itu,
kolaborasi Titien Wattimena dan Anggoro Saronto pun saya rasa berhasil
menuliskan karakter-karakter pendukung yang menarik dan efektif. Misalnya
karakter Irfan yang selalu “ngikut” setiap kali Gilang taruhan bola,
merepresentasi salah satu tipikal pialang saham yang juga cuma mengekor langkah
pialang lainnya. Aksi-aksi yang kerap dilakukan pialang saham, baik yang jujur
maupun curang, tertuang lancar dalam berbagai adegan. Kasus-kasus yang membuat
penonton (setidaknya saya) penasaran how bad things can go, bagaimana
solusinya, dan cukup berpengaruh pada pandangan saya akan dunia pasar saham.
Semua konfliknya tidak rumit dan memang terjadi secara natural, dan tanpa
dramatisasi yang terlalu berlebihan. Hal yang positif bagi saya namun bagi yang
berharap ada something “bang” di sini, bisa jadi akan kehilangan antusiasme. Jadi
saran saya santai saja, nikmati tiap durasinya, dan Anda akan tersenyum dan
setidaknya sedikit mengenal dunia pasar saham setelah film berakhir.
The Casts
Seperti biasa,
Abimana Aryasatya memerankan karakter tipikalnya. Tak beda jauh dari perannya
di Catatan Harian Si Boy yang
wise-ass dan kalem, but that’s the character he’s really best at. Begitu juga
dengan Christian Sugiono yang tak beda jauh dengan watak karakter biasanya;
keras kepala, licik, dan angkuh. The screen’s sweetheart, Kamidia Radisti, pesonanya
tidak begitu banyak mencuri perhatian padahal satu-satunya wanita yang disorot
sepanjang cerita. Tak buruk, tetapi biasa saja.
Yang justru
menarik dan membuat film menjadi hidup serta segar adalah Alblen dan Mario
Irwinsyah. Tak hanya karakter-karakternya yang ditulis dengan baik, namun juga
mampu dibawakan oleh keduanya dengan sangat baik.
Technical
Teknis gambar
menjadi salah satu keunggulan dimana setting lokasi, tata kamera, dan staging
yang tertata dengan rapi dan indah.
Sementara
audio cukup baik memanfaatkan fasilitas surround namun sayang malah minus di
dialog recording yang tidak stabil, terutama untuk karakter Gilang yang
voice-nya sering tenggelam. Tidak sampai membuat dialognya tidak terdengar
jelas, tetapi cukup mengganggu kenyamanan menonton. Untung kehadiran score dan
theme song-nya ditata dengan baik sehingga setidaknya menutupi kekurangan di
audio.
The Essence
It’s a cruel
cruel world out there baby, not only in stock trading world, but even in daily
life. Sometimes kita menemukan sahabat terdekat yang merasa cemburu dengan
pencapaian sahabatnya sendiri dan diam-diam menusuk dari belakang. Hanya
sahabat sejati saja yang mau memaafkannya bahkan membantu menyelesaikan
kekacauan-kekacauan yang disebabkan oleh kecemburuan tersebut.
They who will enjoy this the most
- Pelaku pasar saham yang mengajak kerabat/keluarga/teman yang masih awam
- Siapa saja untuk ditonton bersama sahabat-sahabat
Lihat situs resmi film ini.