
Sebagai
industri film terbesar di dunia, Hollywood belakangan lebih banyak
terfokus pada perkembangan teknologi CGI dan visual efek ketimbang
mengeksplor ide cerita yang bervariasi. Namun dominasi
Hollywood setidaknya masih berhasil “menyihir” selera mayoritas penonton
dunia sehingga menciptakan paradigma bahwa film yang bagus harus
punya visual efek yang luar biasa atau punya cerita serumit film-film Christopher
Nolan. Pesona Hollywood masih berhasil menyilaukan mata penonton
umum, tak terkecuali di tahun 2012 ini. Namun dari sekian banyak film
Hollywood yang dirilis tahun ini, ada beberapa judul yang berhasil
menarik perhatian dan mencuri hati saya.
Daftar
yang saya buat di sini terbatas pada film-film Hollywood yang tayang
di bioskop Indonesia, tidak termasuk keluaran 2011 yang baru rilis di
Indonesia tahun 2012 seperti Hugo
dan The Artist,
maupun keluaran 2012 yang belum tayang di Indonesia hingga awal 2013
seperti Django
Unchained,
Les Miserables,
Argo,
dan Lincoln.
Tentu saja tidak semua film Hollywood yang sempat saya tonton, jadi
daftar ini sifatnya subjektif. Siapa tahu ada yang belum sempat Anda
saksikan namun menarik perhatian Anda.
Tak
salah jika 2012 dinobatkan sebagai tahun menjamurnya film-film
tribute. The
Cabin in the Woods
sebuah film horor yang berhasil menyatukan aneka karakter-karakter
horor Amerika dalam satu paket cerita dengan twist yang gokil. Tidak
terlalu istimewa, tetapi film yang skenario gilanya ditulis oleh
Joss Whedon (sutradara The
Avengers)
dan Drew Goddard ini sangat fun untuk dinikmati. Baca review lengkapnya.
Di
kala tahun ini Pixar tidak mampu meninggalkan kesan mendalam seperti
biasanya, Walt Disney sendiri justru mempersiapkan karakter orisinil
sendiri dengan aneka tribute akan game-game 16 bit era 80-an. Memang
dalam penggarapan kisahnya terkesan terburu-buru dan kurang mendalam
dalam penyampaian esensi, tetapi Wreck-It
Ralph
setidaknya mampu memberikan keseimbangan sisi fun dan esensial yang
cukup. Salah satu animasi terbaik yang ditawarkan sepanjang 2012
ini. Baca review lengkapnya.
Mockumentary
memang cukup marak beberapa tahun belakangan ini, namun tak banyak
yang disertai dengan jalan cerita yang ditulis dengan baik dan
esensial yang cukup mendalam, tanpa meninggalkan gaya documentary
yang terlihat nyata. Chronicle
adalah salah satunya yang tersaji tahun 2012 ini. It's one of the
best mockumentary ever. Baca review lengkapnya.
Tom
Cruise kembali tak hanya sebagai aktor tetapi juga produser. Cerita
serta karakter yang diangkat dari novel berseri karya Lee Child ini
mengangkat tema crime investigation dengan lebih banyak mengandalkan
analisis dan minim aksi CGI yang sudah sangat jarang diangkat ke
layar lebar oleh Hollywood (tetapi cukup sering diangkat dalam
serial TV). Karakter Jack Reacher yang menarik, kharismatik, dan
kuat untuk digali lebih dalam menjanjikan peluang franchise baru
bagi Tom Cruise dan Paramount jika hasil box office-nya
menggembirakan. Baca review lengkapnya.
Tim
Burton boleh saja mendapat tanggapan yang biasa saja maupun buruk
ketika merilis Dark
Shadows.
Namun di tahun yang sama ia mempersiapkan satu judul lain yang “Tim
Burton banget” : clay stop-animation bergaya gothic. Tim Burton
bisa dibilang back to his best melalui film yang diangkat dari film
pendek garapannya sendiri 28 tahun yang lalu. Made with heart and
passion, it's also an ultimate tribute to all classic monsters. Baca review lengkapnya.
Film
komedi kreasi Seth MacFarlane ini memang menyajikan humor-humor yang
segmented, terutama dari segi usia dan pengetahuan pop culture.
Tetapi setidaknya penontonnya dapat dengan mudah jatuh cinta pada
karakter Ted yang menggemaskan, terlihat innocence, tetapi punya
mulut dan attitude yang slengean. It's highly entertaining, fun,
without leaving the heart. Baca review lengkapnya.
Installment
James Bond ke-23 ini menuai banyak kontroversi dari berbagai pihak,
tak terkecuali fans setia-nya, bahkan melebihi kontroversi Casino
Royale
yang merombak habis-habisan personifikasi karakter agen rahasia yang
telah ada selama 50 tahun ini. Pendekatan Sam Mendes yang berbeda
memang tidak bisa memuaskan semua pihak. But to me, it's a good one.
Kisah yang lebih dalam secara personal dengan tetap tidak
meninggalkan unsur aksi yang tidak berlebihan, Skyfall
meninggalkan kesan yang cukup dalam bagi saya. Baca review lengkapnya.
Tema
time travel yang akhir-akhir ini jarang ada diangkat dengan kemasan
action thriller yang sangat menarik oleh sutradara Rian Johnson.
Tema humanity beserta filosofisnya menjadikan Looper
salah satu film sci-fi penting tahun ini. Baca review lengkapnya.
Peter
Jackson dan franchise The
Lord of the Rings
sudah menjadi sebuah modal besar untuk menarik perhatian penonton.
Tentu sangat naif dan bodoh jika mengharapkan kisah yang lebih epic
daripada kisah induknya. Anyway, kisah yang lebih terfokus dan
personal ini ternyata mampu diterjemahkan dengan sangat baik dalam
medium film. Gaya penceritaan yang kurang lebih sama, fokus cerita
yang lebih terarah, serta desain produksi yang sama megah dan
detailnya, it's also a masterpiece from Peter Jackson. Baca review lengkapnya.
Ini
dia installment yang paling banyak ditunggu penonton di tahun 2012
sekaligus pemungkas franchise Batman versi Christopher Nolan. Meski
bagi saya tidak sebaik dan semencekam installment sebelumnya, The
Dark Knight Rises
masih menjadi yang terbaik di tahun ini dalam menutup hikayat
karakter Batman beserta dengan filosofi superhero-nya. Kehadiran
karakter-karakter baru seperti Bane, Selina, Blake, dan Miranda,
menambah menarik cerita yang telah terbangun megah. Baca review lengkapnya.
Ridley
Scott kembali mengangkat tema yang serupa dengan franchise Alien.
Banyak yang menganggap Prometheus
sebagai kisah “the beginning” dari franchise tersebut, tetapi
let's consider those only shared the same universe. Tak hanya cerita
yang rapi dan tingkat thriller yang mencekam, Prometheus
menyumbangkan adegan-adegan memorable 2012. I mean siapa yang bisa
melupakan adegan meja bedah itu? Baca review lengkapnya.
Sebuah
film Hollywood bersettingkan India, disutradarai oleh sineas Taiwan.
Hasilnya, luar biasa. Ang Lee yang sudah tak perlu diragukan lagi
keahliannya dalam bercerita, mengarahkan skrip adaptasi yang efektif
dari novelnya. Visual efek dan 3D yang luar biasa, melebihi
pencapaian James
Cameron's Avatar,
tidak sulit untuk memutuskan kisah pemuda India yang terdampar di
tengah laut bersama seekor harimau Bengal ini sebagai yang terbaik. Baca review lengkapnya.