4/5
Adventure
Animation
Based on TV show
Blockbuster
Box Office
Buddy
Comedy
Fable
Fantasy
Franchise
Friendship
Kids
Rivalry
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
The Spongebob Movie: Sponge Out of Water
Siapa yang tidak
kenal Spongebob dan teman-temannya yang berasal dari Bikini Bottom? Mereka ini
adalah ikon generasi di era 2000-an yang begitu kuat. Sekaligus menandai
perubahan selera penonton di generasinya dengan humor-humor cerdas di balik
keluguan dan kebodohannya. Maka tak heran jika menjadi franchise animasi paling
berpengaruh, meski menjadi kontroversi di mana-mana yang justru menguatkan
brand franchise-nya. Kontroversi yang sebenarnya sebuah kejujuran dalam realita
kehidupan sehari-hari, seperti misalnya umpatan yang ditampilkan dengan cara
cerdas sehingga tak terkesan kasar. Tapi di balik cerita-ceritanya yang
terkesan ngaco, Spongebob Squarepants tetap punya message-message positif untuk disampaikan. Itulah yang membuat
franchise ini terus hidup sampai sekarang dan begitu dicintai jutaan fans-nya
di seluruh dunia. Tak hanya anak-anak, tapi juga remaja dan bahkan dewasa.
Beberapa kali
diangkat ke layar lebar, kali ini Nickelodeon mencoba melakukan treatment yang
berbeda untuk The Spongebob Movie: Sponge
Out of Water (SOoW). Tak hanya membuatnya dalam format animasi 2D seperti
serialnya, tapi juga menghadirkan adegan-adegan dalam format 3D dan
menggabungkannya dengan adegan-adegan live action. Tidak ada yang baru
sebenarnya, tapi harus diakui penggabungan kesemuanya menjadi satu paket
menjadikan film kali ini sangat menarik untuk diikuti, apalagi bagi penggemar
serial TV-nya.
Cerita yang
melatari penggabungan berbagai teknik animasi ini ternyata juga dibuat dan
ditata dengan sangat menarik. Di atas kertas mungkin premise-nya terdengar
ngaco dan absurd, tapi itulah Spongebob. Ia mewujudkan semua ide dan fantasi
terliar ke dalam satu cerita yang innocent tapi diwarnai dengan humor-humor
cerdas yang berlagak bodoh. Memang tak semua penonton bisa menerima dan
memahaminya. Begitu pula dengan serialnya bukan? Jika Anda menyukainya, maka
Anda akan sangat menikmati dan mencintai SOoW karena kadarnya yang dilipat
gandakan. Ditambah penampilan yang sangat menarik dari Antonio Banderas yang
punya aksen dan gesture yang khas. Elemen-elemen klasik dari layar TV yang
ditampilkan di sini turut membuat fans-nya menyadari seberapa besar cintanya
terhadap franchise ini. Terutama sekali bagaimana jingle Spongebob
dikumandangkan di penghujung film. Sangat lovable bagi saya yang begitu
mencintai franchise-nya. Tapi jika Anda sedari dulu sudah antipati bahkan
membenci serialnya, maka tak ada gunanya juga Anda menyaksikan SOoW. My advice,
try to open your mind and let everything flow in front of you.
Jika Anda punya
kesempatan untuk menyaksikan SOoW dalam format 3D, saya sangat
merekomendasikannya. Tak hanya saat adegan-adegan live action dengan animasi
3D, tapi juga saat adegan dengan teknik animasi 2D yang terasa begitu hidup. It
was like a fantasy come true. Termasuk juga depth yang begitu terasa dan
sesekali pop-out effect yang mengasyikkan.
Dukungan
soundtrack-soundtrack yang diisi oleh N.E.R.D. turut membuat nuansa SOoW
menjadi begitu menyenangkan, ceria, dan trippy.
Like I always
said, SOoW adalah sajian layar lebar yang pantang untuk dilewatkan bagi pecinta
serial TV-nya. Inilah treatment termaksimal dan terliar yang pernah diangkat
oleh franchise Spongebob.
Lihat data film ini di IMDb.