Overview
Belum lama ini kita disuguhi Walt
Disney animasi stop motion garapan master gothic Tim Burton, Frankenweenie yang bisa dibilang tribute
atas monster-monster klasik Hollywood. Entah kebetulan atau disengaja, Sony
Pictures juga merilis animasi 3D dengan formula yang serupa, tentu saja dengan
plot yang jauh berbeda. Dengan mengusung karakter utama Dracula lengkap dengan
embel-embel kota asalnya, Transylvania dan nama besar Adam Sandler yang sudah
menjadi langganan Sony, Hotel
Transylvania (HT) mencoba peruntungan di bursa animasi 2012 ini.
Konsep yang
ditawarkan HT sebenarnya sangat menarik. Penampilan monster-monster yang jauh
lebih karikatur ketimbang karya Tim Burton yang gothic terasa lebih “aman”
untuk disaksikan oleh anak-anak, khususnya di bawah usia 10 tahun. Apalagi
image para monster ini di sini benar-benar dibanting seratus delapan puluh
derajat menjadi jauh dari kesan seram. Yang ada malah mereka yang takut dengan
manusia. I think this was still acceptable, toh ini memang lebih untuk tujuan
komedi ketimbang seram. And for that purpose, HT cukup berhasil tampil menghibur.
Namun dalam eksekusinya, HT
ikut-ikutan trend film hiburan Hollywood beberapa tahun belakangan yang lebih
menonjolkan adegan-adegan chaos secara cepat yang menurut saya sangat memusingkan
untuk diikuti. Mungkin bagi penonton yang jarang dimanjakan oleh special effect
dalam film akan terpukau tetapi bagi penonton lain di mana special effect sudah
menjadi makanan sehari-hari akan terasa tidak nyaman, membosankan, and in the
end, tidak banyak yang tersisa dalam memori penonton. Semoga saja Hollywood
sadar bahwa adegan-adegan yang cuma buat pamer visual effect ini sudah tidak
mampu lagi efektif.
Plot utama yang diusung yakni
tentang hubungan ayah yang protektif dan sang putri yang menginjak usia remaja
(dalam konteks Dracula tentu saja) sudah sangat sering diangkat dan tidak ada
pembaruan di sini. Sementara sub-plot tentang monsters vs human yang bisa
dijadikan metafora manusia biasa sebenarnya jauh lebih menarik dan untungnya
dieksekusi dengan cukup baik sehingga setidaknya mampu menyegarkan durasi film.
Keduanya diangkat dengan porsi yang seimbang sehingga tidak terasa saling
tumpang-tindih. Pun, guyonan-guyonan yang dilontarkan juga cukup mampu mengocok
perut di beberapa bagian.
So, after all HT was just another
mediocre animation movie yang bolehlah dijadikan instant entertainment numpang lewat yang tidak akan membekas terlalu lama dalam ingatan, kecuali tentu saja celetukan "bleh... bleh... bleh..." atau kata "zink" untuk menggantikan "love".
The Casts
Suara Adam Sandler tentu saja
berhasil mendominasi layar and he’s really good at it. Aksen ganjil yang
berusaha seram dan berwibawa namun jatuhnya (disengaja) lucu, siapa lagi aktor komedian
yang cocok mengisi suara Count Dracula?
Selena Gomez was just fine sebagai Mavis. Begitu pula dengan Andy Samberg yang physically karakternya memang mirip voice talent-nya. Sementara voice talent lainnya yang mengisi suara para monster cukup cocok menunaikan tugasnya masing-masing, termasuk CeeLo Green.
Technical
Tak ada kendala berarti dari segi
animasinya meski versi 3D-nya tidak begitu terasa. Ada sih satu-dua yang sangat
terasa tetapi tidak begitu memorable juga. But the picture overall was just
fine. Komplain saya mungkin hanya gravity error yang terjadi terutama pada
karakter Malvis yang rambutnya tidak jatuh ke bawah ketika sedang posisi
upside-down.
Tata suara terdengar renyah namun
jernih di setiap kanal surroundnya. Musik menjadi elemen penting yang menjadikan
HT terasa fun untuk dinikmati dan beruntung ia punya Selena Gomez dan Adam
Sandler pun bersedia nge-rap di sini.
The Essence
Kebanyakan dari kita takut akan
suatu hal baru dan berbeda. Tetapi ketika kita menjalani dan mengenalnya
sendiri, bisa jadi ketakutan tersebut menghilang dan saat itulah acceptance
terjadi. Dalam hal apapun “skenario” tersebut selalu terjadi. So, daripada
membuang-buang waktu dan energi untuk saling ketakutan, curiga, dan membenci,
tidak ada salahnya membuka diri untuk mengenal sesuatu yang berbeda tersebut bukan?
They who will enjoy this the most
- Kids, especially below 10 years old
- General audiences who seek for instant entertainment