The Jose Flash Review
Midnight Runners
[청년경찰]

Sebagai salah satu negara produsen film yang paling produktif, sinema Korea Selatan punya cukup banyak variasi genre dan tema yang ditawarkan. Salah satu yang termasuk sering diangkat adalah bromance. Entah apa alasan utamanya. Mungkin saja salah satunya adalah kesadaran mereka bahwa komoditas terbesar mereka adalah aktor-aktor muda eye-candy yang popularitasnya (berikut juga tipikalnya) sudah mendunia. Setelah terakhir penonton Indonesia disuguhi My Annoying Brother, kali ini ada Midnight Runners (MR) yang disutradarai dan ditulis oleh Kim Joo-Hwan (Goodbye My Smile, Koala). Dengan meletakkan Park Seo-Joon (serial Kill Me, Heal Me, She Was Pretty, Hwarang: The Poet Warrior Youth, dan Fight for My Way) dan Kang Ha-Neul (serial The Heirs dan Misaeng), MR mencoba menggabungkan tema bromance dengan kehidupan para siswa sekolah kepolisian (semacam akpol di Indonesia).

Ki-Joon dan Hee-Yeol memilih masuk Korean National Police University, sekolah tinggi kepolisian, dengan alasan yang berbeda. Ki-Joon yang kurang beruntung secara ekonomi masuk karena pendaftarannya gratis, sementara Hee-Yeol yang secara ekonomi lebih mapan menganggap masuk sekolah kepolisian sebagai pilihan yang unik di kalangannya. Awal masuk, keduanya terlihat kurang akur. Sampai suatu peristiwa Ki-Joon menolong Hee-Yeol yang terluka saat latihan dimana siswa lainnya tidak ada yang mau peduli selain kepentingannya sendiri-sendiri untuk tidak dikeluarkan dari sekolah. Keduanya kemudian kian akrab hingga memutuskan untuk mencari pasangan hidup bersama. ‘Petualangan asmara’ bersama justru membuat mereka terlibat sindikat penculik gadis muda yang menjual indung telur mereka kepada sebuah rumah sakit fertilitas. Pasalanya, gadis yang sama-sama mereka incar menjadi salah satu korbannya. Karena laporan mereka sesuai prosedur kepolisian mendapatkan respon yang lambat dan berbelit, mereka memutuskan untuk melakukan penyelidikan serta penyelamatan sendiri. Masa depan mereka di sekolah kepolisian pun terancam karena kenekadan melanggar peraturan-peraturan. Belum lagi gembong penculik yang mereka hadapi ternyata brutal dan tanpa ampun.
Seperti kebanyakan film bertema bromance, MR membangun pondasi relasi antara Ki-Joon dan Hee-Yeol dengan baik dan lebih dari cukup sebagai character investment bagi penonton. Generik, tapi masih tergarap dengan baik. Apalagi chemistry yang dijalin oleh Park Seo-Joon sebagai Park Ki-Joon dan Kang Ha-Neul sebagai Kang Hee-Yeol tergolong baik dan hangat tanpa terkesan menjurus ke arah homoerotic. Pengembangan plot setelah masuk ke konflik utama pun sebenarnya tidak menawarkan sesuatu yang baru ataupun menarik selain aspek investigatif yang masih menyisakan rasa penasaran bagi penonton. Beberapa daya tarik yang membuatnya masih lebih watchable adalah selipan humor yang berasal dari tingkah keduanya. Tak sampai jatuh menjadi slapstick ataupun cerdas, tapi cukup untuk sekedar membuat tertawa lepas. Koreaografi adegan-adegan aksi pun tertata dengan intensitas yang cukup berkat dukungan sinematografi Jo Sang-Yoon dan editing yang tepat sasaran. Brutal tapi tanpa terlihat terlalu eksploitatif. 
Dengan premise dan plot yang generik, tak lantas membuat MR menjadi sajian just another buddy-movie. Sejak awal jelas sekali terasa misi utama mereka untuk menjadi pengingat tentang tujuan utama seseorang memutuskan menjadi anggota penegak hukum. In this case, polisi. Di awal sempat disinggung tentang konsepsi realistis bahwa menjadi polisi artinya harus siap dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan. Seiring dengan laju plot, penonton seolah diajak untuk mengorek kembali hati nurani kemanusiaan masing-masing. Kemudian ada konflik kepentingan antara menjalankan kedisiplinan sesuai prosedur dan melakukan apa yang harus dilakukan sebagai penegak hukum. Konflik yang berpotensi serba salah, tapi untungnya ditutup dengan konklusi yang cukup bijak dan adil tentang apa yang menjadi keutamaan sebagai anggota penegak hukum. 
Selain Park Seo-Joon dan Kang Ha-Neul, cast di jajaran pendukung pun tampil tak kalah baik meski mungkin tak sampai menjadi pencuri perhatian penonton. Seperti Park Ha-Sun sebagai Joo-Hee, sosok kick-ass chick, dan Sung Dong-Il sebagai Professor Yang. 
Secara keseluruhan, MR mungkin tak menawarkan banyak hal baru maupun istimewa di tema buddy cop dan bromance. Kendati demikian, setidaknya masih ada joke-joke menggelitik dan adegan-adegan aksi brutal yang masih cukup menghibur. Dengan memasukkan isu keutamaan anggota kepolisian yang cukup relevan di negara manapun, MR pun punya value lebih yang thoughtful untuk direnungkan. Terutama bagi mereka yang memang bekerja di bidangnya maupun masyarakat umum yang mau tak mau juga punya andil besar dalam menjaga ketertiban dan keamanan bersama.
Lihat data film ini di IMDb.
Diberdayakan oleh Blogger.