3/5
Action
Adventure
Based on Book
Drama
Fantasy
Franchise
Hollywood
Pop-Corn Movie
Remake
Romance
The Jose Movie Review
Vampire
War
The Jose Movie Review
The Jose Movie Review
Dracula Untold
Overview
Dracula adalah salah satu sosok monster
klasik yang sudah berpuluh-puluh atau beratus-ratus kali diangkat ke medium
film dengan berbagai variasinya. Mulai pure horor yang melahirkan sosok klasik Nosferatu dan Count Dracula, teenage romance ala Twilight Saga, sampai komedi seperti animasi Hotel Transylvania. Dengan trend sword and armor yang sebenarnya
juga sudah mulai tiring, Dracula Untold
(DU) berusaha dibangun.
Sebenarnya premise cerita yang coba
ditawarkan oleh DU seperti perpaduan berbagai konsep legendaris sosok Dracula.
Terutama sekali versi Bram Stoker yang pernah diangkat dengan begitu memorable
oleh Francis Ford Coppola. Bahkan prolog-nya pun begitu terasa tribute kepada Bram Stoker’s Dracula. Lantas
digabungkan dengan elemen war action sword-and-armor bak Kingdom of Heaven dan The
Lord of the Rings. Buruk? Well, jika Anda belum pernah menyaksikan versi
vampire manapun dan referensi-referensi yang saya sebutkan sebelumnya, mungkin
jawabannya adalah tidak sama sekali. Tapi jika Anda cukup familiar, maka DU tak
punya sesuatu yang baru untuk ditawarkan, selain just another standard
blockbuster formula based on sword-and-armor concept.
Jika Anda mengharapkan horor, maka Anda
menyaksikan film yang salah. Tapi jika Anda mengharapkan sedikit bumbu romance
dan humanity, mungkin Anda akan menemukannya sedikit. Tapi sekali lagi,
kesemuanya hanyalah bumbu pelengkap sekaligus penyedap yang sama sekali tidak
berhasil membuat DU menjadi lebih menarik secara keseluruhan. Emosi yang
dibangun pun masih gagal menggerakkan hati saya, either itu simpati, anger,
maupun pain. All’s just in standard level.
In the end, bagi saya DU hanyalah film
hiburan standard yang akan dengan mudah dilupakan begitu saja. Upaya Universal
untuk mulai membangun Monster Universe masih saja memungkinkan jadi lebih
menarik. Tapi untuk saat ini saya masih belum melihatnya di sini. Semoga saja
bangunan universe di fase-fase berikutnya bisa semakin kuat seperti layaknya
universe The Avengers di ranah
superheroes.
The Casts
Cukup mengejutkan Universal tidak
memasang aktor-aktor yang sudah punya nama di sini. Bahkan untuk peran
pendukung atau figuran. Padahal secara production value, DU jelas termasuk high
profile project. Praktis, DU hanya berusaha menjual dengan nama besar “Dracula”
dan embel-embel “Untold” yang rentan menjadi bahan bully-an dari penonton yang
tidak menyukainya.
Sebagai karakter utama, Luke Evans yang
sebelumnya hanya jadi pemeran pendukung, sebenarnya cukup punya kharisma.
Porsinya yang memang paling dominan memudahkannya untuk tampil paling menonjol.
Tapi masih jauh jika ingin menjadi aktor yang iconic. Apalagi sosoknya di sini
sedikit mirip (atau malah sangat mengingatkan saya akan) sosok Orlando Bloom.
But he’s still okay so far. Begitu juga dengan Sarah Gadon yang harus saya akui
cantik dan mempesona, namun sama-sama belum mampu menjadi aktris yang ikonik
dan melekat lama di benak saya.
Dominic Cooper pun masih tampil so-so
sebagai villain. Yang cukup menarik sebenarnya adalah penampilan Charles Dance
yang sudah kenyang bermain di film sword-and-armor. But yeah, porsinya yang
tidak begitu banyak membuatnya terlupakan begitu Vlad terlihat lebih
mendominasi layar.
Technical
Harus saya akui, setidaknya DU sangat
unggul di divisi teknis. Mulai CGI yang memanjakan mata, terutama transformasi
Vlad menjadi gerombolan kelelawar dan sebaliknya. Tata suara juga punya andil
yang cukup besar dalam membangun suasana keseruan perang yang setidaknya
membuat DU masih layak untuk terus diikuti.
Desain produksi, terutama sekali desain
kostum juga terlihat stunning, meski ada beberapa yang begitu mirip dengan Bram Stoker’s Dracula. Sayang scoring
dari Ramin Djawadi masih kurang berhasil menjadi alunan nada yang memorable dan
hummable. Memang terdengar grande and sometimes, creepy, tapi hanya sampai
sebatas mediocre.
The Essence
Meski melalui jalan yang salah dan
gelap, suatu niat baik tetap akan berbuah kebaikan. Tentu saja tetap akan
menimbulkan konsekuensi yang harus ditanggung.
They who will enjoy this the most
- General audiences who seek for light entertainment