3.5/5
Action
Blockbuster
Box Office
Comedy
Crime
Drama
Heist
Hindi
Musical
Pop-Corn Movie
Revenge
Romance
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
Happy New Year
Bollywood semakin lama semakin
layak menyandang status high demand. Rilisan demi rilisan saling mengejar angka
box office worldwide, terlepas dari review-review negatif yang jelas-jelas menilai
film-film blockbuster Bollywood dengan kacamata yang salah. No, of course this kind of movies were
not Oscar or any other awards material. Mereka ada murni untuk menghibur dengan
segala ke-khas-annya. Jadi permasalahannya terletak pada apakah tipe hiburan
seperti ini sesuai dengan yang Anda suka atau tidak, bukan perkara bagus atau
tidak.
Happy New Year (HNY) jelas tipikal film blockbuster Bollywood yang
punya hampir semua formula sukses ala Bollywood. Jajaran bintang kelas A,
check! Lagu-lagu dan tarian spektakuler, check! Komedi slapstick, check! Setting
artistik megah, check! Plot balas dendam, check! So, it’s all about how it was
executed. But hey, it’s Farah Khan yang sudah berpengalaman sebagai koreografer
di puluhan film Bollywood high profile, mulai Kuch Kuch Hota Hai, Kabhi
Khushi Kabhie Gham, Student of the Year,
Chennai Express, sampai film
Hollywood Vanity Fair. Dari
portfolionya, setidaknya HNY tetap menjadi tontonan yang semarak dan sangat
menghibur. Mengambil plot yang seperti perpaduan Now You See Me dan Step Up (terlalu
snob jika menyebut ini rip-off dari film-film Hollywood, since those are not
really original anyway), ia punya banyak kesempatan untuk menghibur penonton
dengan gelaran kekonyolan dan performance-performance spektakuler.
Benar saja, di tengah trend film
Bollywood yang “semakin Hollywood” dengan durasi yang “hanya dua setengah jam”
dan minim lagu/tarian, HNY (seperti halnya film-film rilisan Yash Raj lainnya)
berani tetap dengan pakem asli Bollywood: durasi 3 jam dan dipenuhi kemeriahan
lagu-lagu serta tarian spektakuler. Namun yang mungkin menjadi permasalahan
utama bagi kebanyakan penonton adalah konsepnya yang memang sebagai komedi
slapstick. Kekonyolan demi kekonyolan (atau malah terkadang menjual stupidity
di mana-mana) tersebar di hampir ¾ durasi awal. Tapi saya pribadi masih bisa
menerima dan tertawa terbahak-bahak di beberapa jokes tanpa merasakan eneg. Once
again, ini perkara selera, apakah Anda termasuk yang bisa accept guyonan
slapstick dan stupid jokes atau tidak.
Namun di beberapa adegan penting
(baca: klimaks), HNY masih mampu menciptakan suasana tegang dan menyentuh,
meski hanya pada kadar yang pas, tidak sampai maksimal.
Dengan karakter utama yang berjumlah 6 orang,
HNY mampu membagi porsi dengan pas untuk tiap karakter dikenal dan diingat
penonton. SRK tampil sebagai perpaduan pria kharismatik, garang, badass
(terutama di awal-awal film), dan tak ketinggalan sisi komedik yang pas. Jujur,
saya lebih suka SRK dengan peran seperti ini ketimbang pria melankoli. Deepika
Padukone seperti biasa, mempesona. Abhisek Bachchan dan Boman Irani mampu
menampilkan sisi komedik mereka dengan pas dan natural. Sementara pendatang
baru Vivaan Shah cukup menarik perhatian.
Anyway, HNY membuktikan bahwa orang India (terutama industri perfilmannya) tahu betul bagaimana bersenang-senang dan menghibur penontonnya. Lihat saja credit title-nya yang melibatkan seluruh kru di balik layar untuk adu dance. Yes, this is silly and maybe stupid, but it’s definitely spectacular, and the most important thing of all, very entertaining without leaving its big heart.
Lihat data film ini di IMDb.