The Jose Flash Review
Spy

Tahun 2011 Hollywood dihebohkan dengan Bridesmaids, sebuah komedi karya Paul Feig yang cukup berani mengeksploitasi seksual dari sisi wanita, hingga banyak yang menganalogikan sebagai female American Pie. Salah satu faktor kesuksesannya adalah penampilan si tambun Melissa McCarthy yang langsung mencuri perhatian. Feig pun semakin yakin bisa ‘klik’ dengan gaya komedi McCarthy, sehingga berlanjut ke film The Heat yang dirilis tahun 2013 dan lagi-lagi sukses besar secara box office. Maka tak heran jika banyak yang menantikan kerjasama Feig dan McCarthy selanjutnya, Spy. Dari judulnya, tentu saja kali ini Feig mencoba formula spoof spionase, ditambah Jason Statham yang sangat populer di scene action Eropa dan Asia.

So yes, Spy masih berhasil memanjakan penggemar setia Feig-McCarthy dengan humor-humor sejenis. Feig tahu bagaimana ‘mengeksploitasi’ (atau ‘mem-bully?) McCarthy semaksimal mungkin hingga menjadi bahan tertawaan yang dengan mudah dicerna oleh penonton manapun. Juga tak ketinggalan humor-humor ejekan yang mereferensi pada banyak materi budaya pop. Kesemuanya sekali lagi berhasil mengocok perut sepanjang durasinya yang tergolong cukup panjang untuk ukuran film komedi, dengan jeda antar humor yang tak terlalu jauh. Ada sih momen-momen serius dan bahkan adegan-adegan sadis, tapi lagi-lagi jatuhnya tetap lucu, intentionally of course.

Other than that, tidak ada yang begitu istimewa dari Spy. Bahkan judulnya saja begitu uninspired. Adegan aksinya memang terasa keren dan dinamis, tapi tidak ada yang begitu memorable, begitu juga klise-klise genre spionase, termasuk yang melibatkan romance, double agent, dan betrayal. Tapi, ah come on, kita semua tahu bahwa tujuan utama dari Spy adalah guyonan-guyonannya. Semua sub-plot hanya dipasang untuk set up dan membumbui cerita supaya lebih seru. Iya kan?

Melissa McCarthy jelas menjadi spotlight utama yang begitu bersinar sepanjang durasi. Dan sekali lagi, ia berhasil memikul beban berat itu dengan gemilang. Tapi tak hanya McCarthy, jajaran supporting casts-nya pun sangat mendukung nuansa humor, mulai Miranda Hart sebagai Nancy, Rose Byrne sebagai Rayna, bahkan Jason Statham yang sebenarnya punya peran serta running time sedikit dibandingkan yang lain, berhasil menjadi ‘korban bullyan’ Feig. Tak ketinggalan, 50 Cent yang membuat saya bersorak ketika tiba-tiba muncul di layar. Sementara Jude Law seperti biasa, kharismatik dalam membawakan perannya sebagai mata-mata charming.

Jika Anda menyukai humor yang ditawarkan Feig dan McCarthy lewat Bridesmaids dan The Heat, maka Spy juga pasti mampu membuat Anda tertawa terbahak-bahak. Enjoy it while letting the story flows.

Lihat data film ini di IMDb.
Diberdayakan oleh Blogger.