4.5/5
Awards winner
Comedy
Drama
Fantasy
Father-and-Daughter
Hollywood
Oscar 2015
Psychological
Socio-cultural
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
Birdman: or (The Unexpected Virtue of Ignorance)
Terkadang pasti pernah terbersit pertanyaan dalam pikiran kita, apa kabar yah aktor/aktris favorit kita yang dulu pernah
terkenal banget gara-gara suatu peran, tapi sekarang nyaris tidak pernah
terdengar kabarnya. Mungkin kita berkhayal mereka pasti sedang menikmati masa pensiun dengan foya-foya, hasil kerja keras mereka saat masih muda. Well, those
American Dreams mungkin tidak sepenuhnya terjadi di dunia nyata, di Hollywood
sekalipun. Itulah yang coba digambarkan oleh Birdman lewat visualisasinya yang unik.
Birdman bisa jadi sebuah fiksi yang memanfaatkan cukup banyak fakta
nyata di Hollywood. Terutama dengan jelas sekali, dengan memasang Michael
Keaton sebagai aktor utama. Michael era 90-an pernah populer lewat peran Batman
versi Tim Burton. Sama seperti Michael, tokoh Riggan yang ia perankan di sini
juga mantan pemeran superhero populer era 90-an bernama Birdman. Lama tak
muncul, Riggan rupanya masih belum bisa melepas alter ego Birdman dari dirinya
sendiri, sementara sisi lain dari dirinya memberontak ingin keluar dari image
Birdman, dengan cara mengusahakan hal lain di Hollywood; menjadi penulis dan
sutradara drama panggung. Tekanan tak hanya datang dari diri sendiri, karena
rupanya dunia di sekitarnya sudah berubah. Mau tak mau ia terpaksa harus
beradaptasi, termasuk dengan putrinya sendiri, Sam.
Melalui kacamata Riggan, kita
diajak mengenal Hollywood yang sesungguhnya. Hollywood di belakang layar, di
balik segala hingar bingar, kehidupan glamour, dan kespektakulerannya di layar.
Mulai efek psikologis seorang aktor yang sudah terlanjur melekat dengan
karakter iconic tertentu (bukan tidak mungkin Robert Downey, Jr. atau Hugh
Jackman mengalami hal yang sama nantinya), tekanan di dunia showbiz, peran
media sosial, hingga hubungan antara penggiat seni dengan kritikus. Semua secara
padat dimasukkan ke dalam durasi 2 jam yang seru, menggelitik, dan membuka
mata. Dialog-dialog padat namun menggelitik, witty, dan banyak mengandung
referensi film-film dan artis-artis nyata menghidupkan sekaligus memberi warna
pada film.
Sutradara Alejandro González
Iñárritu juga mem-visualisasikan Birdman
dengan begitu menarik dan fun. Beberapa adegan fantasi, metafora (namun tetap
mudah dipahami), dan berbagai hal yang hanya ada dalam perspektif Riggan turut
mewarnai visualisasinya.
Pergerakan kamera yang membuat
adegan seolah-olah one take shot dan tanpa editing sama sekali, turut mendukung
nuansa fun dari Birdman. Padahal
sebenarnya ada total 16 cut (itu pun sebenarnya sudah termasuk sangat sedikit
untuk film berdurasi 2 jam) yang diedit sedemikian rupa sehingga terkesan tetap
one take shot. Secara ajaib, kita seolah diajak ‘menguntit’ Riggan sepanjang
film, namun dengan pergerakan kamera yang tetap nyaman diikuti. Tak sedikit pun
terasa kesan shake atau handheld. Ini semua tak lepas dari kepiawaian Emmanuel
Lubezki. Unik, dan memang layak diganjar Oscar.
Adegan yang minim cut membuat
para aktor-aktrisnya harus selalu tampil prima di layar agar seminim mungkin
mengulang adegan yang cukup panjang. Maka mereka patut mendapatkan apresiasi
yang cukup besar. Mulai Michael Keaton yang berhasil memvisualisasikan kondisi
psikologisnya dengan begitu hidup ke dalam berbagai adegan nyata maupun
fantasi. Edward Norton juga menunjukkan performance yang kuat memerankan
karakter Mike, aktor yang perfeksionis dan sering ‘menipu’. Tapi favorit saya
adalah Emma Stone yang seperti biasa mengeluarkan aura cerdasnya, namun kali
ini dengan emosi yang jauh lebih pas daripada biasanya. Sementara aktor-aktris
pendukung lain cukup mendukung sesuai porsi masing-masing, seperti Naomi Watts
dan Zach Galfianakis.
Aspek menarik lainnya yang juga
menjadi kekuatan Birdman adalah
scoring dari Antonio Sanchez. Hanya dengan permainan solo drum dari Antonio
yang minimalis, nuansa jazzy dan segala emosi dari film berhasil dihidupkan dan
ditransfer kepada penonton. Salah satu score terkuat sepanjang satu dekade
terakhir. Sayang Antonio batal di-nominasikan di Academy Awards karena dianggap
tidak sepenuhnya sebagai sebuah score.
Secara keseluruhan, Birdman mengajak kita melihat berbagai
realita showbiz di Hollywood saat ini dengan cukup lengkap, melalui sebuah
pengalaman yang begitu fun, magical, dan sulit untuk dilupakan. Salah satu
cinematic experience terbaik dan terunik yang pernah saya rasakan selama ini.
The 87th Annual Academy Awards nominee(s) for:
- Best Motion Picture of the Year
- Best Achievement in Directing - Alejandro González Iñárritu
- Best Writing, Original Screenplay – Alejandro González Iñárritu, Nicolas Giacobone, Alexander Dinelaris, Armando Bo
- Best Achievement in Cinematography – Emmanuel Lubezki
- Best Performance by an Actor in a Leading Role – Michael Keaton
- Best Performance by an Actor in a Supporting Role – Edward Norton
- Best Performance by an Actress in a Supporting Role – Emma Stone
- Best Achievement in Sound Mixing – Jon Taylor, Frank A. Montano, Thomas Varga
- Best Achievement in Sound Editing – Aaron Glascock, Martin Hernandez