The Jose Movie Review
Sokola Rimba

Overview

Duo Riri Riza-Mira Lesmana tidak pernah gagal membuat pecinta film Indonesia melirik karya-karyanya. Konsistensi mereka dalam menghasilkan karya yang tak hanya bermutu, namun juga menghibur menjadikan semacam jaminan mutu tersendiri. Tak terkecuali karya terbaru mereka ini, Sokola Rimba (SR), yang diangkat dari novel karya Butet Manurung berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai pengajar anak-anak Suku Anak Dalam di pedalaman Jambi.
Film tentang pendidikan rentan jatuh menjadi pretensius atau terkesan terlalu menggurui. Namun apa yang disajikan Riri di sini ternyata jauh dari ketakutan-katakutan saya tersebut. Seperti biasa, Riri menampilkan fakta yang terjadi di kehidupan sehari-hari secara apa adanya. Tak ada motivasi-motivasi sukses delusional yang seringkali diasosiasikan hanya dengan kekayaan dan pekerjaan di luar negeri dalam berbagai media kita. Penonton lah yang harus merefleksikan sendiri apa yang ditontonnya dalam film. Sekali lagi, menurut saya Riri berhasil memikat penontonnya dengan kisah yang sederhana namun solid dan digarap dengan sense sinematik yang luar biasa, sehingga menghasilkan karya film yang tak hanya punya makna mendalam, efektif menyuguhkan realita, namun sangat menghibur untuk diikuti.
Dibandingkan karya sebelumnya, Atambua 39°C yang digarap ala film festival yang bisa jadi membosankan bagi penonton umum, SR jelas jauh lebih pop, meski tidak sepop Ada Apa dengan Cinta atau Laskar Pelangi. SR berada pada keseimbangan film pop dan festival yang menjadikannya ringan namun terkesan sangat berkelas. A very good job on keeping this balance. Tak hanya film Indonesia terbaik tahun ini, tetapi bagi saya salah satu pencapaian terbaik Riri Riza-Mira Lesmana sejauh ini.

The Casts

Prisia Nasution memang satu-satunya nama populer yang ada dalam jajaran cast, namun bukan berarti sisanya tidak menarik. Prisia memang bermain sangat baik di sini. Tak heran, ia memang salah satu aktris generasi kini yang punya kemampuan akting sangat baik. Namun yang membuat saya terkesan justru penampilan anak-anak rimba asli yang memerankan karakter bernama sama dengan nama asli mereka. Terutama sekali jelas Nyungsang Bungo yang paling mencuri perhatian berkat aktingnya yang sudah terasa mumpuni. Padahal ini adalah pengalaman pertamanya berakting. Tak heran jika ada beberapa adegan yang membuat saya sangat sedih hingga hampir berkaca-kaca dan ada juga yang membuat saya senang bangga, kesemuanya melibatkan penampilan Bungo. Luar biasa!

Technical

Seperti biasa, teknis selalu mendapat perhatian penting bagi karya-karya Riri-Mira. Terutama sekali sinematografi Gunnar Nimpuno yang tak hanya berhasil menangkap keindahan hutan, namun juga menghidupkannya sebagai latar cerita yang luas. Tak ketinggalan score Aksan Sjuman yang menjadikan nuansa eksotisme dalam cerita.
Daya tarik lain yang cukup membuat saya kagum adalah tampilan animasi di satu adegan yang tidak hanya cantik, namun juga punya makna penting tersendiri bagi keseluruhan cerita. Ide yang sangat bagus menampilkannya dalam animasi. Membuat statement yang ingin disampaikan melalui visualisasi tersebut menjadi membekas bagi penonton.
Terakhir, editing Waluyo Ichwandiardono (yang sudah menjadi langganan Riri sejak Laskar Pelangi) masih mengikuti style Riri Riza yang banyak menyelipkan adegan cut-to-cut, namun tak terasa membingungkan atau membosankan.

The Essence

Pertama-tama, bagi saya Sokola Rimba adalah cermin bagi masyarakat Indonesia. Tak hanya kebobrokan yang sudah kita lihat sehari-hari, tetapi juga masyarakat yang membuat saya bangga menjadi bagian dari Indonesia yang sayangnya justru berada pada suku rimba yang kita anggap belum mengenal peradaban. 
Kedua, tidak semua orang harus punya standard peradaban yang sama. Seringkali bagi mereka yang kita anggap memiliki peradaban yang lebih rendah justru punya value-value yang lebih tinggi dan lebih baik dari kita. Mereka juga tidak membutuhkan keseteraan peradaban seperti kita saat ini. Sebuah pesan universal yang membuat saya yakin Sokola Rimba punya semua kualitas yang disukai juri Oscar. Semoga saja komite yang menentukan film apa yang akan diikutkan ke Academy Awards menyadari itu.

They who will enjoy this the most

  • Semua warga Indonesia yang mengaku peduli dengan keadaan bangsa ini

Lihat data film ini di filmindonesia.or.id 
Diberdayakan oleh Blogger.