4.5/5
Based on a True Event
Based on Book
Biography
Comedy
Crime
Drama
Oscar 2014
Stock
The Jose Movie Review
The Jose Movie Review
The Jose Movie Review
The Wolf of Wall Street
Overview
Who the hell
is Jordan Belfort? Pertanyaan itu sangat mungkin keluar dari masyarakat kita.
Mungkin hanya praktisi bursa saham yang pernah mendengar namanya. Dunia bursa
saham memang tidak begitu familiar bagi masyarakat luas, terutama di Indonesia.
Maka tak heran jika film-film yang berkaitan, seperti Wall Street karya Oliver Stone, tidak begitu diminati oleh penonton
kita. Namun sutradara kaliber Oscar lainnya, Martin Scorsese mencoba mengangkat
dunia bursa saham dengan pendekatan yang lebih populer: biografi.
Film
biografi sendiri biasanya dibuat dengan pendekatan yang semirip mungkin dengan
aslinya, sehingga seringkali jatuhnya adalah film yang super serius. Hanya
sedikit yang berani membuat biografi dengan pendekatan yang berbeda. Saya hanya
bisa mengingat Walk Hard: The Dewey Cox
Story-nya Judd Apatow yang berani menyajikan biografi dengan begitu
gokilnya. Maka The Wolf of Wall Street
(WoWS) saya nobatkan sebagai salah satu film biografi yang menyenangkan dan
sangat enjoyable, tanpa kehilangan esensinya.
Sepanjang
film diisi narasi dari suara karakter Jordan Belfort sendiri yang sengaja
dibuat tidak lurus-lurus saja, terkadang diselingi komentar atas adegan yang
sedang ada di layar, dan jelas menimbulkan tawa tersendiri. Durasinya yang
sekitar 3 jam (konon di bioskop Indonesia dipangkas hingga hanya tersisa 165
menit) sama sekali tidak terasa membosankan. Meski saya sudah tahu bagaimana
film ini akan berakhir, saya sangat menikmati tiap menit adegannya yang penuh
dengan pesta seks, kokain, dan inspirasi-inspirasi yang disampaikan dengan gokil
oleh Leonardo DiCaprio.
Pesta seks dan
kokain? Yup, it’s so full of them. Tapi jangan salah, meski demikian WoWS sama
sekali tidak pernah jatuh terlampau vulgar atau norak. Hanya sekedar ilustrasi
kehidupan Jordan, namun ditampilkan dengan elegan dan tidak berlebihan. Anda
mungkin akan dibuat geleng-geleng kepala menyaksikan kegilaan-kegilannya,
tetapi di saat yang sama Anda juga akan tersenyum. Menghibur, tanpa membuat
Anda ingin mencobanya ataupun terangsang.
Meski dengan
pendekatan-pendekatan komedik dan nuansa yang serba fun, ia tetap mampu
menyampaikan ceritanya sebagai misi utama dengan baik. Bagi penonton yang awam
akan dunia bursa saham, seperti saya sendiri, tidak akan dibuat pusing atau
bingung sedikit pun. Narator akan dengan senang hati menjelaskan
istilah-istilah saham. Bahkan melihat metode dan semangat yang ditunjukkan Leo,
bukan tidak mungkin Anda akan menganggap bursa saham terlihat serta terdengar
menarik.
Penonton
akan mengenal dan bahkan kagum pada sosok Jordan Belfort di balik segala
kegilaan gaya hidupnya. Di bagian ending pun ia tidak memberikan konklusi yang
begitu berarti. In short, WoWS hanya akan membuat Anda mengenal sosok Belfort,
namun tidak akan melibatkan emosi Anda secara berlebihan. Anda tidak akan serta
merta dibuat membenci atau mencintai sosoknya. Anda juga tidak akan dibuat kelewat
sedih, sebal, atau senang atas segala yang terjadi pada Belfort. You will just
enjoy the ride of his rollercoaster rise and fall dengan senyum dan perasaan
kagum atas sepak terjangnya menaklukkan rimba Wall Street.
The Casts
Seperti
biasa, Leonardo DiCaprio tidak pernah mengecewakan. Tak heran Scorsese rajin
memakai jasanya untuk mengisi peran-peran utama di film-film high profile-nya.
Meski sebenarnya penonton sulit untuk tidak merasakan image peran-peran
sebelumnya pada sosok Belfort, namun Leo berhasil menghidupkan karakter
tersebut dengan meyakinkan dan kharismatik.Begitu pula Jonah Hill yang kali ini
pun tak berbeda jauh dengan karakter-karakter yang penah ia perankan
sebelumnya, namun kehadirannya terasa sangat pas di layar dengan konsep seperti
ini.
Kecantikan
dan keseksian Margot Robbie sebagai Naomi tentu menjadi pemanis yang mempesona
dan mengalihkan perhatian sepanjang penampilannya. Sementara yang paling sukses
mencari perhatian penonton meski porsinya sangat sedikit adalah Matthew
McConaughey sebagai Mark Hanna, mentor Belfort ketika masih memulai karir di
Wall Street.
Technical
Editing
memainkan peran yang cukup penting untuk tipe film seperti ini, sehingga
ritmenya yang dinamis terjaga tanpa mengurangi esensi yang ingin disampaikan
oleh gambar. Penggunaan slow motion yang tepat guna juga menjadi penentu, di
samping fungsi dramatisasi yang gokil.
Tak ada yang
begitu istimewa sebenarnya untuk tata artistik dan properti, sementara costume design
terlihat lebih menonjol.
Pemilihan
soundtrack pengiring adegan juga patut diacungi jempol dengan memilih lagu-lagu
yang populer di telinga penonton sekaligus blend-in dengan adegan.
The Essence
Tidak ada
yang benar-benar sempurna di dunia. Kesuksesan yang besar membutuhkan
pengorbanan yang juga besar untuk bisa survive dengan ganasnya dunia kerja
(dalam hal ini: rimba bursa saham). Jatuh-bangun itu biasa, punya sisi negatif
pun juga biasa, yang penting tidak pernah kehilangan semangat untuk bangkit
lagi di saat jatuh.
They who will enjoy this the most
- Mature audience who enjoy high lifestyle
- They who work in stock market
86th Annual Academy Awards nominee for
- Best Motion Picture of the Year
- Best Performance by an Actor in a Leading Role - Leonardo DiCaprio
- Best Performance by an Actor in a Supporting Role - Jonah Hill
- Best Achievement in Directing - Martin Scorsese
- Best Writing, Adapted Screenplay - Terence Winter