3.5/5
Action
Adventure
Blockbuster
Box Office
Crime
Espionage
Franchise
Hollywood
Investigation
Pop-Corn Movie
Reboot
The Jose Movie Review
Thriller
The Jose Movie Review
The Jose Movie Review
Jack Ryan: Shadow Recruit
Overview
Jack Ryan
sebenarnya adalah sosok yang cukup populer, terutama bagi penggemar novel.
Karakter karangan Alm. Tom Clancy (meninggal Oktober 2013 lalu) ini dikenal
sebagai analis CIA yang cerdas lewat novel-novel yang jadi Best Seller. Di
media film pun, karakter ini pernah diperankan oleh Alec Baldwin, Harrison
Ford, dan terakhir Ben Affleck. Hampir kesemuanya mencapai sukses yang cukup
baik untuk pasar US, namun tidak di luar US. Mulai dari The Hunt for the Red October, Patriot
Games, Clear and Present Danger,
dan terakhirThe Sum of All Fears.
Maklum, cerita yang lebih banyak berisi tentang intrik politik tidak begitu
familiar bagi penonton di luar US. Apalagi film yang hanya membangun ketegangan
melalui dialog juga kurang begitu diminati dibandingkan film sejenis yang lebih
mengandalkan adegan aksi. Bisa juga menarik jika dituangkan dalam media novel,
namun menjadi “segmented” ketika diterjemahkan dalam bahasa film.
Melihat
“kawan-kawan” sejawatnya seperti James Bond milik Sony Pictures dan Jason Bourne
milik Universal yang sangat berhasil di seluruh dunia, Paramount tentu ingin
investasinya dengan membeli hak cipta Jack Ryan tidak sia-sia. Maka meski sudah
tidak berpijak pada novel Tom Clancy, dibuatlah sebuah re-boot (atau reborn?)
dari karakter Jack Ryan. Konon awalnya, skenario film ini berjudul Dubai karya Adam Cozad dengan bintang
Eric Bana. Paramount akhirnya memutuskan untuk me-rewrite skenario ini dengan
bantuan David Koepp dan mengganti karakter utamanya dengan Jack Ryan.
Maka
hasilnya cukup beragam. Bagi penggemar setia baik novel maupun film-film Jack
Ryan sebelumnya, kebanyakan akan kecewa dan beranggapan bahwa ini sama sekali
bukan film tentang Jack Ryan. Banyak unsur-unsur khas, terutama ketegangan
analisis yang rumit dan cerdas, disederhanakan di sini dan seolah menjadi
komoditas nomor sekian di bawah adegan-adegan aksinya. Di sisi lain, Jack Ryan – Shadow Recruit (JRSR)
akhirnya bisa dinikmati oleh penonton yang lebih luas, berasal dari latar
belakang budaya dan negara manapun.
As for me,
saya masih bisa menerima dan memaklumi alasan perubahan ini. Toh hasilnya juga
sama sekali tidak buruk. Kenneth Branagh yang terakhir bisa dibilang cukup
sukses mengarahkan Thor, sangat
berhasil menjadikan JRSR film espionage yang seru, lengkap dengan adegan baku
hantam, baku tembak, dan kejar-kejaran. Setidaknya ia mampu menjaga tensi
ketegangan menjadi sangat enjoyable hingga sama sekali tidak terasa
membosankan.
Minusnya,
JRSR jatuh menjadi just another thrilling espionage action movie. Exciting, but
that’s all. Bagi yang baru mengenal Jack Ryan susah untuk mencintainya sebesar
Jason Bourne atau James Bond karena memang tidak begitu berbeda jauh. Apalagi
penggemar lama yang bakal merasa asing dengan karakter yang mereka kenal selama
ini. Apabila porsi ‘Jack Ryan’ seperti yang selama ini dikenal ditambah,
mungkin bakal menjadi keseimbangan yang baik dan ideal untuk franchise Jack
Ryan. Strutktur cerita yang menurut saya terlalu standard dan cenderung terlalu
cepat untuk disudahi turut menjadikan JRSR menjadi aksi espionage yang biasa
saja. Seru, memikat, mengagumkan, namun terlalu cepat disudahi. Sayang sekali.
Semoga saja franchise Jack Ryan masih terus berlanjut, dengan style action
seperti ini namun penokohan yang sekuat cerita aslinya. Barulah Tom Clancy,
penggemar asli, dan penggemar barunya bisa sama-sama tersenyum puas.
The Casts
Pemilihan
Chris Pine sebagai Jack Ryan baru menurut saya adalah keputusan yang sangat
pas. Di saat karirnya sedang naik berkat franchise baru Star Trek, Chris Pine bisa menggaet banyak penggemar baru yang
sudah terlebih dahulu menjadi fans sang aktor. Toh, Pine bisa membawakan
karakter Jack Ryan dengan kharisma yang setara pemeran-pemeran sebelumnya,
bahkan di atas Ben Affleck. Image cerdas, analitik, dan bad-ass namun berkelas
berhasil dihidupkan dalam pribadi Jack Ryan. Bahkan di beberapa adegan, seperti
saat tangannya bergetar setelah aksi pembunuhan pertamanya, berhasil mengundang
simpati penonton.
Selain
mengarahkan, Kenneth Branagh turut mengisi karakter villain, Viktor Cherevin
dan dibawakan dengan sangat baik. Elegan namun bengis. Seperti biasa, Kevin
Costner masih mampu menunjukkan wibawanya sebagai seorang petinggi CIA. Sebagai
bonus, Alec Utgoff yang memerankan karakter Aleksandr Borovsky, berhasil
mencuri perhatian meski porsinya tak begitu banyak.
Sementara
Keira Knightley masih belum mampu tampil memikat secara maksimal. Terutama
sekali gara-gara skenario yang tidak banyak memberinya ruang untuk terlihat
lebih menonjol.
Technical
Secara
keseluruhan tidak ada kendala, pun tak ada juga yang terlalu istimewa sebagai
sebuah film espionage. Mungkin hanya kecanggihan teknologi yang dimiliki CIA
dan gedung kantor Cherevin yang cukup membuat takjub. Penoramic kota Moskow
juga terlihat memikat berkat sinematografinya.
Editing yang
dinamis dan tepat momen sangat membantu menjaga intensitas ketegangan sepanjang
film. Serta tentu saja sound effect yang renyah dan mampu memaksimalkan
fasilitas surround.
The Essence
Keterampilan
bela diri dan menggunakan senjata memang penting, namun tak ada gunanya jika
tidak disertai kemampuan analisis yang tajam.
They who will enjoy this the most
- General audiences who seek for thrilling and exciting action movie