4/5
Action
Based on Book
Box Office
Comedy
Crime
Drama
Family
Mafia
Psychological
The Jose Movie Review
Thriller
The Jose Movie Review
The Jose Movie Review
Malavita (The Family)
Overview
Sutradara Perancis ternama, Luc
Besson, punya ciri khas cita rasa sinema tersendiri di tiap karyanya. Baik yang
digarap serius macam La Femme Nikita
dan Leon: The Professional, maupun
yang lebih bersifat “for entertainment only” macam The Fifth Element, The
Extraordinary Adventure of Adele Blanc-Sec, trilogi Arthur, serta franchise Taxi,
Transporter, dan Taken yang diproduserinya. Meski memiliki variasi kualitas dari
segi skrip, tiap karyanya jelas menarik untuk disimak. Tak terkecuali karya
terbarunya ini, The Family atau yang
di negara kita (dan juga beberapa negara lainnya) dikenal sebagai Malavita, seperti judul novel aslinya. Malavita sendiri adalah bahasa Italia
yang berarti “underworld”, sekaligus dijadikan nama anjing keluarga Manzoni
yang bisa dianggap mewakili saksi segala yang terjadi pada keluarga tersebut.
Ia berani menyandingkan
penampilan aktor-aktor senior macam Robert DeNiro, Michelle Pfeiffer, dan Tommy
Lee Jones, dengan bintang-bintang muda pendatang baru seperti Dianna Agron
(Quinn Fabray di serial fenomenal Glee)
dan John D’Leo. Jika biasanya cerita mafia lebih sering diangkat sebagai film
drama thriller yang serius, jelas genre black comedy yang diusung Malavita menjadi menarik. Apalagi dengan
embel-embel “keluarga”, sesuai dengan judulnya di US. Speaking of family, bukan
barang baru lagi jika keluarga menjadi perhatian utama yang penting bagi para
bos mafia. Contoh yang paling mudah diingat adalah Don Corleone yang begitu
mencintai keluarganya di franchise The
Godfather.
Di sini penonton diajak untuk
melihat dua sisi yang begitu kontras dari keluarga Manzoni, seorang mantan
mafia yang kini memilih hidup tenang di bawah program perlindungan CIA. Di
awal-awal kita diperkenalkan dengan kebiasaan-kebiasaan ganjil tiap anggota
keluarga Manzoni (atau dengan nama samaran Blake) yang terbiasa dengan
cara-cara mafia (baca: kekerasan) dan tampak begitu menikmatinya. Di fase ini,
Besson secara leluasa mengeksplorasi sisi black comedy-nya.
Namun di paruh kedua, Besson
membanting plot secara signifikan dengan menghadirkan kegetiran dan ketakutan
yang dialami tiap anggota keluarga Manzoni sebagai keluarga mafia. Kontras yang
begitu drastis menjadikannya terasa terlalu
rapi diatur (atau malah terlalu terasa dibuat-buat) plotnya bagi
beberapa penonton. Perubahan kepribadian para karakter utamanya yang begitu
drastis juga menjadi keanehan tersendiri. Namun tidak akan menjadi masalah bagi
beberapa penonton yang lain. Anyway, ini adalah film dan adalah hak sutradara
untuk mengatur bagaimana alurnya berjalan. Toh, Besson masih menyajikannya
dengan sangat baik dari segala aspek. Lagipula tiap orang yang paling tangguh
sekalipun pasti pernah merasa labil juga.
Perpaduan black comedy, action,
dan drama thriller Malavita jelas
adalah hiburan yang menarik. Bisa jadi salah satu karya Luc Besson yang paling
menarik, meski bukan yang terbaik.
The Casts
Tak perlu meragukan kualitas
akting Robert De Niro dan Michelle Pfeiffer yang selalu tampil gemilang, untuk
peran comedic sekalipun. Tommy Lee Jones pun menunjukkan kharisma seperti
peran-peran lain yang pernah dilakoninya. Dianna Agron dan John D’Leo juga
mampu mengimbangi kualitas senior-seniornya dengan tampil cukup pas dengan
peran masing-masing.
Technical
Tak banyak teknis yang bisa
digali untuk membuat film sejenis ini terasa lebih menarik selain mengutak-atik
editing. Yes, editing adalah salah satu aspek yang membuat Malavita terasa asyik untuk diikuti. Selain dinamis, hampir semua
pergantian adegan dengan sengaja dibuat seolah-olah “nyambung”, bahkan beberapa
kali “sambungan” ini mampu mengundang tawa tersendiri.
Pemilihan soundtrack dan score
yang variatif turut mewarnai keseruan Malavita.
My favorite, tentu saja lagu lawas milik Gorillaz, Clint Eastwood yang bikin saya kegirangan.
The Essence
Bahkan manusia yang tampaknya
tangguh dan sekejam keluarga Manzoni, punya titik-titik perasaan kosong dalam
hidupnya. Misalnya Giovanni Manzoni yang senang merasa dihargai ketika diundang
sebuah acara nobar tentang mafia dan menuliskan kisah hidupnya sebagai bentuk curhat.
Juga Belle Blake yang memilih untuk mencintai seorang pria geek sebagai
penyeimbang kehidupan di keluarganya sehari-hari. It’s so human.
They who will enjoy this the most
- Penggemar black comedy
- Penggemar film bertemakan mafia
- Sekeluarga yang semua anggotanya sudah dewasa
Lihat data film ini di IMDb.