The Jose Movie Review
Kick-Ass 2


Overview
Tahun 2010 saya dibuat jatuh cinta setengah mati oleh sebuah film superhero berjudul Kick-Ass. Tidak hanya berhasil menghadirkan kisah superhero yang paling nyata, Kick-Ass punya elemen kekerasan, gore, profanity, dan racikan black comedy yang gokil abis! Kekuatan karakter-karakter serta sindiran-sindiran sosial yang patut direnungkan bersama turut menjadi nilai tambah bagi film yang diangkat dari graphic novel ini.

Kesuksesan seri pertama membuat peluang produksi sekuelnya semakin besar. Saya sendiri tidak punya ekspektasi yang terlalu muluk dari segi pengembangan cerita. Saya hanya haus untuk melihat, mendengar, dan merasakan ke-khas-an visualisasi yang dihadirkan di seri pertamanya. That will be just enough, and you know what, Kick-Ass 2 sangat berhasil mengemban misi tersebut. Even better dari segi dark comedy yang porsinya semakin banyak, kadar menggelitik yang lebih, serta kecerdasan yang setara. Adegan-adegan kekerasan dan gore pun mengalami perkembangan yang lebih dari segi porsi dan variasi. Jika Anda bersorak ketika menyaksikan film pertamanya, maka sekali lagi Anda akan dibuat bersorak lebih sering dan lebih keras di installment ini.

Dari segi pengembangan cerita pun, Kick-Ass 2 punya materi yang tidak kalah menariknya. Segala aspek cerita, mulai kebingungan identitas yang dirasakan Dave Lizewski, hingga perubahan-perubahan sosial yang dialami Mindy Macready sebagai remaja, memiliki kedalaman yang cukup dan dengan porsi yang bersanding pas dengan kadar hiburannya. Abaikan apa kata kritikus luar, if you love the first Kick-Ass, you will definitely enjoy this one too!

The Casts

Aaron Taylor-Johnson masih meneruskan karakter Dave/Kick-Ass yang diperankannya sejak seri pertama dengan baik. Jika Anda sempat menyaksikan filmnya yang lain, seperti Savages, maka Anda akan lebih menghargai keammpuan aktingnya sebagai Dave di sini. Sementara Chloë Grace Moretz  yang kini tampil lebih matang (dan HOT!) tentu menjadi perhatian tersendiri bagi fans Kick-Ass. Porsi Mindy yang cukup besar mampu di-handle Moretz dengan sangat baik, sehingga menciptakan image yang semakin kuat pada karakter Mindy. Sementara Christopher Mintz-Plasse yang berperan sebagai tokoh antagonis, Chris D’Amico alias The Motherfucker, masih tidak berubah sama sekali, baik secara karakter maupun penampilannya.

Ada cukup banyak karakter-karakter baru, baik dari kubu heroine maupun villain. Dari kesemuanya, jelas Colonel Stars and Stripes yang surprisingly diperankan oleh Jim Carrey adalah yang paling mengesankan. Selain tampilan fisik yang berbeda dari biasanya, akting Carrey di sini turut menjadi semacam remark tersendiri.

Technical

Pemilihan soundtrack yang punya spirit sejalan dengan kedinamisan sinematografi serta editing adalah aspek yang paling mengasyikkan dari seri Kick-Ass dan masih dipertahankan di installment ini.

Dari segi tata suara tidak ada keluhan sama sekali, pun juga tidak terlalu istimewa. Setidaknya keseimbangan antara dialog, sound effect, dan soundtrack (score) terjaga dengan baik dan hasil akhirnya sangat enjoyable.

The Essence

Yang manakah identitas kita sebenarnya? Abaikan apa kata orang tentang bagaimana diri Anda seharusnya, karena hanya kita sendiri yang bisa dan berhak menentukan identitas diri sendiri.

They who will enjoy this the most

  • Fans Kick-Ass
  • Penggemar film-film gokil yang menggabungkan keasyikan gory violence dan musik-musik dinamis
  • Penikmat black comedy

 Lihat data film ini di IMDb.
Diberdayakan oleh Blogger.