3.5/5
Action
Blockbuster
Box Office
Buddy
Comedy
Crime
Drugs
Espionage
Personality
Pop-Corn Movie
Summer Movie
The Jose Movie Review
The Jose Movie Review
The Jose Movie Review
The Heat
Overview
Tahun 2011 silam dunia perfilman
Hollywood dihebohkan oleh sebuah film komedi yang cukup berani memasang
karakter-karakter wanita dalam sebuah komedi seks gila-gilaan, Bridesmaids. Ada yang menyebutnya
“female American Pie” dan “female Road Trip”. Wanita bisa dibilang jarang
ditempatkan sebagai subjek dalam komedi seks. Mungkin hanya Sex and the City yang paling dikenal,
itu pun tidak murni komedi seks karena sebenarnya memiliki content yang cukup
berat. Tak heran jika kemudian Bridesmaids
meledak di pasaran dan membuat orang-orang yang terlibat di dalamnya angkat
nama. Selain Kristen Wiig, ada nama Melissa McCarthy yang sebenarnya sudah
cukup dikenal lewat serial kondang Gilmore
Girls namun dengan karakteristik yang jauh berbeda. Nama Melissa lantas
melambung sebagai komedian wanita yang memiliki keunikan karakteristik sendiri;
kasar, nyinyir, dan seringkali tidak senonoh. Berturut-turut ia tampil di This is 40, Identity Thief, dan terakhir ikut bergabung dalam Hangover Part III.
Kali ini sutradara Paul Feig yang
juga mengarahkan Melissa di Bridesmaids,
memasangkannya dengan Sandra Bullock yang meski pernah memenangkan Oscar tetapi
juga punya track record cukup baik di genre komedi. Membaca premisenya saja,
penonton yang mengenal keduanya tentu bisa langsung membayangkan akan seperti
apa keseruan dua wanita “nyentrik” ini ketika dipertemukan dan “diadu”. Benar
saja, meski dengan storyline good cop-bad cop (or crazy cop?) yang cukup
familiar namun dengan gender yang berbeda, sebut saja Bad Boys dan Training Day,
The Heat masih mampu terasa segar
sepanjang durasi. Tentu saja jualan utamanya bukanlah ide cerita yang fresh
atau storyline yang tak terduga. Saya lebih mengharapkan nyinyiran-nyinyiran
dan profanity cerdas apa saja yang kali ini keluar dari mulut McCarthy dan bisa
saya dengarkan serta tertawakan sekeras-kerasnya. Atau menyaksikan tingkah
kecanggungan Bullock seperti yang pernah ia tampilkan di Miss Congeniality. Ya, kesemuanya itu terbayarkan dengan memuaskan.
Aneka bentuk guyonan mulai slapstick, spoof, celetukan-celetukan pedas nan
vulgar, olokan-olokan cerdas, tingkah laku tak senonoh, hingga black comedy
yang melibatkan kekerasan, digelar lengkap sepanjang durasi yang hampir dua
jam. Those are very hilarious, terutama jika Anda mengerti dialog-dialog asli
dalam bahasa Inggrisnya. Terakhir kali saya tertawa terbahak-bahak dengan
tingkat ketulusan yang sama adalah ketika menyaksikan Ted tahun lalu.
Meski demikian, penulis naskah
Katie Dippold dan Feig tak luput untuk memberikan perkembangan karakter dan
chemistry yang wajar untuk McCarthy dan Bullock. Selain itu di balik keseruan
membangun plot crime dan elemen-elemen penggelitik urat tawa, ia juga
memberikan sentuhan-sentuhan hearty di banyak kesempatan. Sungguh sebuah paket
hiburan segar yang manis untuk disimak. Sayang untuk dilewatkan begitu saja di
tengah gempuran summer movie yang lebih banyak menggempur dengan adegan-adegan
aksi sarat visual effect bombastis.
The Casts
Oh tak perlu meragukan chemistry
McCarthy dan Bullock yang berkembang dengan sangat baik sepanjang film dengan
keunikan masing-masing.
Di lini pemeran pendukung, Dan
Bakkedahl tampil cukup menonjol berkat spoof tentang stereotip karakter albino yang diperankannya. Tak
ketinggalan nama-nama kondang yang turut mengisi peran pendukung seperti Marlon
Wayans yang kita kenal lewat franchise spoof Scary Movie dan mantan anggota New Kids on the Block, Joey
McIntyre.
Technical
Tak ada elemen yang begitu
menonjol maupun unik dari segi teknis. Meski demikian kesemuanya berada pada
kadar yang pas dan seimbang sesuai dengan kebutuhan delivering cerita.
Satu hal paling notable bagi saya
pribadi adalah pemilihan soundtrack-nya yang meliputi berbagai era dan terasa
sangat pas dengan masing-masing adegan. Sebut saja The Hives, LCD Soundsystem, Luther
Vandross, The Isley Brothers, Boston, Journey, bahkan Vengaboys. Penonton dari
generasi 80an hingga awal 2000-an bisa bersorak ketika single-single yang
familiar di telinganya diletakkan secara gokil pada tempatnya.
The Essence
Seringkali the people we hate the
most justru memiliki karakteristik yang tak beda jauh dengan diri kita sendiri.
But in some point, keduanya bisa menjadi kekuatan yang tak bisa diremehkan jika
dipersatukan dengan tepat. Ingat proverb “your worst enemy can be your best
friend”.
They who will enjoy this the most
- Penonton yang tak keberatan atau malah cenderung menikmati guyonan-guyonan kasar, tak senonoh, namun cerdas
- Fans Melissa McCarthy maupun Sandra Bullock
- General audiences who seek for fun entertainment and understand English pretty well