4.5/5
Artistic
Crime
Drama
Family
Personality
Psychological
The Jose Movie Review
Thriller
The Jose Movie Review
The Jose Movie Review
Stoker
Overview
Semula saya
tidak pernah tahu film tentang apa Stoker
itu dan saya berusaha untuk tidak mau tahu. Poster yang sangat artistik dan
nama sutradara Korea legendaris Chan-wook Park (yang terkenal berkat karya
fenomenalnya Oldboy/Oldeuboi, I’m a Cyborg but That’s Ok, dan Thirst)
di film berbahasa Inggris pertamanya, Ysudah cukup mengundang rasa penasaran
saya tanpa harus tahu bagaimana premis dan alur ceritanya. Bahkan fantasi liar
saya sempat beranggapan bahwa ini adalah biografi dari penulis kisah klasik Dracula, Bram Stoker. Tak salah melihat
nuansa yang diusung posternya. Namun tentu saja that’s only a joke from my
silly mind.
Ternyata
ketidaktahuan saya ada untungnya juga. Sejak opening credit saya sudah dibuat
terpukau oleh editing yang “tak wajar” itu. Apalagi credit yang dibuat berinteraksi
dengan adegan adalah favorit saya. Narasi tentang perkenalan tokoh utama kita, India,
dan pemikirannya tentang kedewasaan membuat saya kegirangan. Ini menarik,
begitu pikir saya. Dan iya, memang adegan demi adegan yang ditampilkan kemudian
secara perlahan semakin membuat saya penasaran tentang apa yang sebenarnya
terjadi dan lebih penting lagi, apa yang akan terjadi berikutnya.
Secara garis
besar jika Anda sudah sampai pada konklusi cerita, mungkin Anda akan menemukan
bahwa Stoker tidak memiliki premis
yang benar-benar baru maupun original. Cerita seperti ini sudah berkali-kali
diangkat. Namun bagaimana ia menyusun storyline sejak awal hingga revealing dan
ending, itulah bagian yang paling menarik perhatian saya. Apalagi alur cerita
ala Alfred Hitchcock seperti ini sudah jarang digunakan akhir-akhir ini.
Agak
mengejutkan juga ketika mendapati bahwa penulis naskahnya adalah Wentworth
Miller yang selama ini kita kenal lewat serial Prison Break. Lumayan juga bakat menulisnya selain sebagai aktor
mediocre. Dibantu oleh co-writer Erin Cressida Wilson yang juga pernah menulis
naskah-naskah tak kalah nyentriknya, seperti Fur : An Imaginary Portrait of Diane Arbus yang juga dibintangi
Nicole Kidman, dan Chloe. Tak heran
dengan hasilnya yang cukup appealing untuk membungkus premis yang biasa.
Chan-wook Park pun berhasil memoles naskah tersebut menjadi suatu karya audio
visual yang sangat indah dan bercita rasa unik. Sayang untuk dilewatkan begitu
saja di layar lebar.
The Casts
Saya tidak
bisa membayangkan bagaimana jadinya jika India tidak diperankan oleh Mia
Wasikowska dan ibunya, Evelyn, tidak diperankan oleh Nicole Kidman. Keduanya
sangat luar biasa dalam menghidupkan karakter masing-masing. Tidak ada aktris yang
lebih pas memerankan keduanya. Meski porsi karakter Evelyn seharusnya bisa
lebih digali lagi namun performa Nicole Kidman sudah memberikan kesan yang
cukup besar sepanjang film.
Pujian juga
layak disematkan kepada Matthew Goode yang berhasil mengeluarkan kharisma
misteriusnya secara maksimal. Gesture, senyum, dan artikulasinya creepy!
Sekedar iseng, ada satu adegan yang meyakinkan saya bahwa Goode cocok
memerankan Dr. Hannibal Lecter muda.
Technical
Teknis
memegang peranan yang paling penting dalam kesuksesan Stoker sebagai sebuah karya audio visual. Saya mulai dengan
editingnya yang paling menonjol. Editor Nicolas de Toth (Terminator 3, Live Free or
Die Hard, dan X-Men Origins :
Wolverine) mengeluarkan berbagai teknik dan mencampurnya menjadi film utuh
yang menarik. Tak hanya opening title yang menyatu dengan adegan, tetapi juga
berlaku untuk transisi adegan dan penempatan flash-back yang efektif. Semuanya
tersusun dengan rapi dan indah.
Tak hanya
sendiri, Park memboyong beberapa kru dari Korea Selatan untuk bekerja sama.
Terutama sekali penata kamera Chung-hoon Chung yang menjadi langganan Park.
Selain angle-angle standard yang cantik, Chung juga berani sering mengambil angle
yang unik, misalnya shot dari garis kuning jalan raya yang tampak out of focus di
opening title dan berkali-kali angle tak simetris untuk close up shot karakter.
Untuk desain
produksi, art, kostum, dan dekorasi set, tidak perlu diragukan lagi. Dari
poster dan trailernya saja sudah sangat mencolok. Luar biasa indahnya bak
lukisan.
Aspek teknis
yang juga mencuri perhatian saya adalah sound effect yang begitu detail. Masih
terngiang di telinga saya bagaimana suara India menggesekkan telur di meja,
suara derit lantai kayu ketika diinjak, atau efek surround ketika India menggoyang
lampu gantung. Luar biasa detail dan memberikan efek emosi tersendiri kepada
penonton.
The Essence
“You need to
do something bad to stop you from doing something worse.” Enough explained.
They who will enjoy this the most
- Artistic movie buffs
- Thriller fans
- Chan-wook Park’s works fans
Lihat data film ini di IMDb.