5/5
Adventure
Artistic
Based on Book
Blockbuster
Box Office
Comedy
Drama
England
Fable
Family
Fantasy
Kid
Pop-Corn Movie
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
The Jose Flash Review
Paddington
Entah disengaja atau tidak,
liburan Natal dan tahun baru 2014-2015 kali ini kita di Indonesia disuguhi 2
pilihan film keluarga yang sangat layak ditonton bersama seluruh anggota
keluarga. Meski setiap tahun selalu ada pilihan film yang sengaja dirilis saat
liburan Natal, tapi tidak setiap tahun ada pilihan yang benar-benar menarik dan
bagus. Beruntung tahun ini ada 2 film sekaligus; Night at the Museum: Secret of the Tomb dan Paddington. Uniknya lagi, kedua film ini punya adegan yang
settingnya di British Museum of National History. Keduanya punya juga share
produser dengan franchise Harry Potter
(Chris Columbus, produser NatM3 adalah produser 3 seri pertama HP, sementara
David Heyman, produser Paddington
adalah produser kesemua seri HP).
Paddington adalah sebuah film petualangan keluarga dengan
menggabungkan karakter CGI dengan live action seperti halnya Alvin and the Chipmunk, Garfield, dan Smurfs. Diangkat dari buku dongeng anak-anak yang akhirnya mendunia
berkat bonekanya, premise Paddington sebenarnya cukup familiar dengan genre
sejenis: seekor beruang langka yang bisa bicara harus mengungsi ke London
setelah habitat aslinya di pedalaman Peru terancam rusak. Maka Paddington, nama
beruang itu, bertualang mencari keluarga di tengah masyarakat London yang individualis.
Ditambah lagi ia harus berhadapan dengan kolektor hewan langka untuk diawetkan.
Sederhana, cenderung cliché, tapi digarap dengan berbagai aspek yang luar
biasa.
Sebagai film keluarga, Paddington masih tergolong cocok dan
aman untuk disaksikan seluruh anggota keluarga, termasuk balita. Lebih dari
itu, ia termasuk film keluarga yang sangat hangat dan menyenangkan. Sebagai
film petualangan, ia juga menyajikan berbagai adegan petualangan yang seru dan
dinamis, tanpa terkesan terlalu chaos seperti yang terjadi pada genre sejenis
(terutama buatan Hollywood). Dijamin, Anda akan dibuat jatuh cinta dengan
karakter Paddington sejak pertama kali kemunculannya hingga ending. Anda juga
akan dibuat tersenyum sepanjang film, menikmati tiap ups and downs adegan,
terutama adegan-adegan kekeluargaan yang mengalami pasang-surut dengan flow
yang pas dan enak diikuti.
Paddington jelas jadi highlight
utama, tentu saja juga tak lepas dari peran Ben Whisaw yang menjadi voice
talent-nya. Nicole Kidman pun terasa begitu pas mengisi perannya, villain
komikal yang membuat penonton sebal sekaligus tertawa. Sementara Sally Hawkins
tampil charming dan easily lovable. Terakhir, Hugh Bonneville yang memerankan
karakter Mr. Brown dan punya perkembangan karakter paling terasa, mampu mengisi
perannya dengan sangat hidup dan menarik.
Art directing patut mendapatkan
kredit tersendiri dalam membangun universe Paddington
yang penuh warna, cantik, dan tetap terasa London banget. Elemen-elemen fantasi
yang dihadirkan, seperti gedung kantor Geographer’s Guild, pun ditampilkan
dengan remarkable. Ditambah lagi dengan camera work yang sangat mendukung
panorama-panorama dan kebutuhan cerita serta menghadirkan pengalaman sinematis
yang sangat memuaskan. So, sayang jika tidak menyaksikannya di layar lebar.
Elemen lain yang menjadi
keunggulan Paddington adalah scoring
dari Nick Urata yang mengiringi adegan-adegan dengan sangat pas. Belum lagi
live music yang dibawakan oleh D Lime featuring Tabago Crusoe sepanjang adegan
yang berhasil semakin mewarnai tiap adegan. Sedikit mengingatkan saya dengan
elemen yang sama di There’s Something
About Mary.
Dengan berbagai keunggulan yang
dimilikinya, saya berani menobatkan Paddington
sebagai film petualangan keluarga terbaik dalam beberapa tahun terakhir ini, dan bahkan salah satu yang terbaik sepanjang masa. Hiburan ringan yang sangat menyenangkan
bagi penonton anak-anak, sekaligus menyentuh penonton dewasa dengan childhood
joy dan family warmth themed-nya.