3.5/5
Action
Adventure
Blockbuster
Box Office
Crime
Drama
Heist
Magic
Pop-Corn Movie
Summer Movie
The Jose Movie Review
Thriller
The Jose Movie Review
The Jose Movie Review
Now You See Me
Overview
Tema sulap (magic) masih jarang
diangkat dalam film. Dalam setahun saja belum tentu ada satu film yang
mengangkatnya. Itulah mengapa film bertema sulap hampir pasti menarik perhatian
penonton. Di era 2000-an, judul The
Prestige dan The Illusionist
(dua-duanya rilis tahun 2006) menjadi yang paling diingat. Oh iya, jangan
lupakan film animasi dari Perancis L’illusionniste
yang masuk nominasi Oscar tahun 2011. Maka di tengah bombardir film franchise
superhero dan laga, kehadiran Now You See
Me (NYSM) garapan sutradara Louis Leterrier (Transporter 1-2, The
Incredible Hulk, dan Clash of the
Titans) seolah menjadi oase yang menyegarkan.
Secara premise NYSM sebenarnya
sangat menjanjikan: menggabungkan tema sulap dengan heist (perampokan) ala Ocean’s Trilogy. Alur ceritanya pun
ditulis dengan baik dan menghibur, terutama sistematik trik-trik sulap yang
tampak sophisticated dan harus diakui one of a kind. Namun jika diikuti hingga
akhir, kisah tentang empat ilusionis berjuluk The Four Horsemen ini terasa melelahkan dan gagal menjadi film yang
mengesankan untuk jangka waktu lama. Saya sempat berusaha menganalisa apa yang
menjadi penyebabnya. Alhasil ada beberapa teori yang mungkin salah satu (atau
malah semuanya) menjadi penyebabnya menurut saya.
Pertama dan menurut saya adalah
alasan paling kuat, alur yang disodorkan terlalu rapi. Semua rencana protagonis
terasa mulus dan lancar hingga akhir film. Ini yang menyebabkan film terasa
datar. Misalnya saja sejak awal memang penonton diberi clue bahwa pasti ada
horseman ke-5 yang menjadi penentu keberhasilan The Four Horsemen. Namun entah kenapa saya kurang penasaran
siapakah horseman ke-5 tersebut. Hingga pada akhirnya terungkap dan bagi
beberapa penonton menganggapnya sebagai twist, jawabannya memang meleset dari
dugaan saya (dan saya yakin juga sebagian besar penonton lainnya) namun
lagi-lagi gagal untuk membuat saya berujar “lho kok bisa?”. Tak ada sedikit pun
excitement dalam diri saya untuk mengulik kembali kejadian-kejadian sebelumnya
yang mengindikasikan identitas horseman ke-5. Yap, semuanya tersusun terlalu
rapi sehingga seperti sebuah pertunjukan sulap yang sukses, tanpa ada
kelokan-kelokan ataupun bump yang
berarti.
Kedua, ini adalah film tentang
sulap sehingga segala kejadian akan dengan mudah diantisipasi oleh penonton
sebagai sebuah tipuan. So, diperlukan putaran cerita yang benar-benar melintir
dan serius untuk meyakinkan bahwa hal-hal buruk yang terjadi bukan bagian dari
trik melainkan sebuah kegagalan yang bisa berakibat fatal. NYSM tidak
memberikan kadar “kejutan” tersebut dengan dosis yang cukup untuk membuat
penonton terhenyak, seperti halnya ketika menyaksikan The Prestige yang memang bernuansa kelam dan bergenre drama
thriller. Bandingkan NYSM yang nuansanya sangat fun. Akibatnya ketika ada
kematian pun penonton tidak merasa kehilangan. Oh, mungkin juga sih ini akibat
dari penokohan yang tidak begitu kuat sehingga gagal simpatik penonton.
Ketiga, Leterrier masih kurang
“megang” dalam hal menyuguhkan adegan kejar-kejaran, baik manusia maupun yang
melibatkan mobil.
Meski demikian, setidaknya NYSM
masih terasa menghibur berkat performance-performance sulap yang unik, belum
pernah dipertunjukkan sebelumnya, dan sedikit tak terduga dalam hal teknis. Dan
yah, tema seperti ini boleh lah sebagai variasi film blockbuster Hollywood yang
mulai membosankan.
The Casts
NYSM cukup beruntung berhasil
menarik perhatian banyak aktor mulai yang sedang naik daun hingga yang senior.
Dari tim The Four Horsemen ada Jesse
Eisenberg yang tampak meninggalkan image geek-nya selama ini menjadi lebih
keren seperti layaknya Aston Kutcher. Woody Harrelson masih seperti biasanya
memerankan karakter berfisik gahar namun ber-attitude komikal dan gokil. Dave
Franco tak banyak memberikan kontribusi di layar meski berwajah paling tampan.
Isla Fisher yang baru saja kita saksikan di The
Great Gatsby tampil memukau dengan kharisma kuat di balik tubuh sintalnya.
She can be the next Nicole Kidman, I guess.
Selain dari tim, penampilan Mark
Ruffalo, Morgan Freeman, dan Michael Caine cukup pas dengan karakter
masing-masing. Terutama Freeman yang tak perlu diragukan lagi dalam
menghidupkan karakter-karakter berkharismatik kuat. Sementara Caine tak diberi
porsi yang cukup untuk tampil memikat. Terakhir, senang rasanya melihat aktris
Perancis Mélanie Laurent kembali hadir di layar bioskop. Masih ingat Shosanna
dari Inglorious Basterds kan? Ia
tampil dengan pesona yang kurang lebih sama di sini.
Technical
Visual effects dan sinematografi
yang mumpuni menjadikan pertunjukan sulap yang ditampilkan tampak spektakuler,
terutama panggung di Las Vegas dan pertunjukan terakhir dengan menggunakan
tampilan projection art yang keren.
Pemilihan track yang dominan
techno dan score Brian Tyler pun menghiasi nuansa fun dan menghidupkan
kemegahan show-show yang ditampilkan dengan baik.
The Essence
Apakah Anda merasa tereksploitasi
atau justru timbul perasaan senang ketika menyaksikan pertunjukan sulap? You
choose.
They who will enjoy this the most
- Penyuka film yang menjanjikan “kejutan”
- Penikmat pertunjukan sulap
- General audiences who need a different entertaining film