The Jose Movie Review - Fright Night


Overview
Vampire menjadi komoditas horror barat yang cukup menjual. Berbagai versi pun telah dibuat, baik yang klasik seperti Bram Stoker’s Dracula maupun yang ababil seperti Twilight Saga. Tak hanya horror, vampire pun pernah dibuat dalam versi komedi bahkan film anak-anak. Fright Night (FN) sendiri merupakan salah satu remake film vampire berjudul sama di tahun 1985. Saya sih belum pernah menyaksikan versi aslinya tapi saya cukup tertarik untuk menyaksikan versi 2011 ini setelah melihat poster dan trailernya.
Apa yang saya harapkan ternyata tidak begitu banyak terpenuhi. Memang, FN masih menawarkan adegan-adegan brutal khas film vampire modern. FN juga menawarkan sisi komedik seperti halnya Idle Hands. Namun perpaduan antara horror dan komedinya bukannya menjadikannya menarik malah membuat film seperti kebingungan dan canggung. Tidak begitu seram sebagai sebuah horror, juga gagal untuk tampil lucu sebagai sebuah komedi. Selain plotnya yang tipikal dan klise untuk film bertema vampire in the neighborhood, alurnya yang terlalu bertele-tele dan melelahkan semakin memperparah keadaan. Rasanya tidak perlu deh membuat dialog-dialog bodoh sebelum kejar-kejaran atau adegan kejar-kejaran yang terlalu banyak tanpa arah tujuan yang jelas. Ada lah banyak cara untuk “menghemat” durasi sehingga tidak melelahkan penonton. Di tengah-tengah film ingin rasanya saya memencet tombol stop di DVD player, tapi ya sudah lah. Toh saya juga menontonnya dengan santai, saya nikmati saja durasi 106 menit yang terasa panjang sekali.
The Casts
Anton Yelchin bermain dengan cukup baik di sini. Sayang aktingnya di sini belum cukup untuk menutupi kekurangan di skrip. Begitu pula dengan Colin Farrell yang memerankan charming vampire yet dangerous. Kharismanya cukup lah untuk memerankan karakter Jerry. Tapi lagi-lagi, skrip tidak memberinya banyak kesempatan untuk memikat penonton. Apalagi dandanan yang dikenakannya sebagai vampire adalah ala John Carpenter’s Vampires yang notabene film kelas B. Hal yang sama juga terjadi pada karakter Peter Vincent yang diperankan dengan cukup baik David Tennant. Karakter yang sebenarnya cukup menarik tapi harus berakhir dengan impresi yang kurang buat penonton.
Karakter Imogen Poots yang awalnya saya duga akan memberikan kontribusi lebih ternyata tetap saja menjadi the other just-a-main-character’s-hot-companion yang berakhir menjadi korban termanis dan termudah. Saya juga heran kenapa Toni Collette yang biasanya suka memerankan karakter-karakter berbobot di film-film serius mau ambil bagian di film seringan dan se-corny ini.
Yang paling menarik perhatian saya justru penampilan Christopher Mintz-Plasse di paruh awal film. Perannya cukup penting dan dibawakan dengan baik oleh Mintz-Plasse walau tidak semenonjol di Kick-Ass. Sayang, karakternya berubah menjadi super menyebalkan dan mengganggu di paruh terakhir film.
Technical
Tidak ada yang begitu menonjol dan istimewa di segi teknis. Desain produksi, sinematografi, maupun sound effect, semua biasa saja, tipikal film horror sejenis. Special effect adegan gore nya juga sudah sering kita lihat, tidak ada satu pun yang membuat saya merasa miris atau ngeri.
Saya menyaksikan versi 2Dnya tapi saya jelas sekali ada beberapa adegan yang sengaja dibuat untuk menampilkan efek pop-out 3D-nya. Tapi I think that’s all. Tidak ada adegan yang terasa memerlukan kedalaman khusus sehingga menarik untuk disaksikan dalam format 3D.
The Essence
Perubahan pasti terjadi, apalagi ketika remaja. Sebuah transisi dari anak-anak menuju kedewasaan. Anak-anak yang geek bisa saja berubah menjadi remaja populer, seperti halnya Charley Brewster yang diperankan Anton Yelchin. Tapi please… jangan melupakan teman lama yang notabene geek hanya demi menjaga reputasi Anda di lingkungan baru yang lebih populer. Percaya deh, Anda punya the true interesting personality yang membuat Anda lebih baik ketimbang orang-orang lain di lingkungan populer jika Anda tahu apa yang Anda lakukan dan bisa menjaga hubungan baik dengan keduanya.
Lihat data film ini di IMDB.
Diberdayakan oleh Blogger.