The Jose Movie Review - Just Go with It


Adam Sandler menurut saya adalah salah satu komedian terbaik yang dimiliki Hollywood, selain tentu saja Jim Carrey dan Mike Myers. Karya-karyanya sudah cukup banyak. Melalui PH-nya, Happy Madison, bahkan ada beberapa yang menjadi legenda Hollywood, seperti The Wedding Singer, 50 First Dates, Big Daddy, Anger Management, dan Billy Madison. Guyonannya sangat khas sekali, seperti olok-olokan terhadap kaum tertentu, kadang mild dan tiba-tiba menjadi kasar. Apapun itu walau sering ofensif tetapi tetap saja mengundang tawa dari mereka yang cocok dengan selera humornya. Tidak heran bila ada banyak juga yang tidak menyukai guyonan Sandler, namun tidak sedikit pula fans beratnya.
Just Go with It adalah kerjasama kesekian kalinya antara Sandler dan sutradara Dennis Dugan, setelah Happy Gilmore, Big Daddy, The Benchwarmers, I Now Pronounce You Chuck & Larry, You Don’t Mess with Zohan, dan Grown Ups. Kerjasama keduanya masih terjalin untuk proyek berikutnya, Jack and Jill yang dijadwalkan rilis November 2011 ini.
Sebagai sebuah komedi romantis, Just Go with It cukup menarik dalam penyajian. Ceritanya memang tidak orisinil karena merupakan remake dari film tahun 1969, Cactus Flower. Bahkan Bollywood pun pernah mengadaptasinya melalui film berjudul Maine Pyaar Kyun Kiya (2005) yang dibintangi Salman Khan. Namun tim penulis skenario dan sutradara Dennis Dugan bisa dibilang berhasil mengangkat cerita “kebenaran yang diketemukan saat kebohongan-kebohongan dilakukan” ini terasa segar. Yah formula guyonan Sandler masih manjur di sini. Kali ini yang menjadi korban olok-oloknya adalah mereka yang gemar melakukan operasi plastik dan orang-orang dengan hidung besar. Semoga tidak ada yang tersinggung di sini.
Durasinya bisa dibilang cukup panjang untuk kategori romantic comedy hiburan, 117 menit. Namun film tidak membosankan sama sekali. Adegan demi adegan mengalir dengan lancar tanpa terasa dipaksakan, dan dipenuhi humor-humor yang segar dan terkadang smart. Merasa seperti sedang menyaksikan film televisi? Memang, tapi ini bukan berarti buruk. Justru alurnya terasa santai, tidak terburu-buru tapi juga tidak membosankan. Drama yang disajikan juga tidak dibuat emosi berlebihan. Anda tidak akan menemukan adegan wanita dengan big anger ketika menemukan pasangannya berkhianat atau sorrow berlebihan dari seorang wanita yang menghadapi kenyataan pahit. Untungnya, Dugan tidak menampilkan itu semua, sehingga aura positif bisa dipertahankan hingga akhir film.
Chemistry adalah formula paling vital dalam sebuah romantic comedy. Di sini kita punya Adam Sandler dan Jennifer Aniston. Menurut saya, chemistry mereka berdua sangat kuat sekali sejak awal film. Bisa dibilang, the best Sandler’s chemistry after Drew Barrymore. Tak heran juga, mengingat portofolio Aniston yang bisa dibilang pakarnya romantic comedy.
Bailee Madison dan Griffin Gluck yang memerankan anak-anak dari Aniston, menjadi scene stealer dengan penampilannya yang unik. Bailee dengan aksen British yang dibuat-buat dan Griffin dengan karakter misterius namun menyimpan luka, menjadi daya tarik tersendiri. Penampilan Nicole Kidman juga menambah kesegaran film. Jarang-jarang kan mendapati Kidman dengan peran yang mengocok perut?
Just Go with It memang bukanlah film romantic comedy terbaik, bukan pula karya terbaik Sandler, namun cukup menghibur sekaligus menawarkan moral yang menarik. Sebuah film hiburan segar yang enak dinikmati saat santai bersama pasangan ataupun bersama keluarga (yang anggotanya setidaknya sudah berusia 13 tahun tentu saja).
Lihat data film ini di IMDB
Diberdayakan oleh Blogger.