The Jose Movie Review - Diary of A Wimpy Kid 2 : Rodrick Rules


Ada yang sudah pernah menyaksikan Diary of A Wimpy Kid (DAWK) sebelumnya atau membaca novel-novelnya yang unik? Suka? Kalau iya, Anda pasti menyukai seri yang satu ini. Belum pernah nonton atau baca buku nya? Well, saya sarankan untuk melakukannya. Baiklah, akan saya jelaskan kenapa saya begitu suka dan ketagihan dengan seri DAWK.
DAWK mengangkat problematika anak-anak SD yang akan memasuki dunia baru : dunia SMP. Lewat seri ini saya baru menyadari betapa sebenarnya lebih sulit masa-masa tersebut ketimbang masa-masa SMA dimana adalah transisi remaja ke dewasa. Masa transisi dari anak-anak ke remaja-lah yang sebenarnya lebih drastis ketimbang transisi remaja ke dewasa. Dari anak-anak yang tidak terlalu berpikir untuk tampil keren, yang penting senang bermain-main, menjadi remaja yang sarat akan tuntutan sosial. DAWK mengangkat masa-masa ini dengan begitu cerdas namun menggelitik. Jadi ingat masa-masa awal SMP dulu…
DAWK mengangkat beberapa tokoh utama dengan berbagai keunikannya; Greg yang cerdas, berpikir lebih dewasa dari anak-anak seusianya namun tetap saja masih sering naif, Rowley yang jiwanya masih kekanakan namun pada akhirnya dianggap keren oleh teman-temannya, dan Fregley yang tingkat keanehannya sudah maksimal (saya sulit menjelaskannya di sini, lebih baik lihat sendiri saja). Selain teman-temannya, Greg juga memiliki keluarga yang… oke bagi kita semua adalah keluarga yang normal, namun bagi Greg, mereka sangat menyiksa. Terutama adalah Rodrick, abangnya yang seorang anak band, yang sering nge-push Greg. Ibunya yang seorang kolumnis rubrik keluarga di surat kabar, dan ayah nya yang berusaha tegas namun tetap kelihatan konyol. Terakhir, adik bungsunya yang masih balita, Manny, yang bagi Greg sok lugu tapi niatnya jahat.
Berbagai kejadian diangkat berkisar orang-orang tersebut yang justru bagi saya, ceritanya menjadi sangat menarik. Untuk seri kedua ini, hubungan abang-adik antara Greg dan Rodrick yang menjadi tema utama film, selain tentu saja perkembangan karakter Greg yang (seharusnya) semakin matang dalam berpikir. Menarik sekaligus (sangat) menghibur. Dengan tema-tema seperti ini, DAWK adalah tontonan aman yang sangat menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga. Nilai-nilai dalam keluarga dan juga persahabatan menjadi bonus bagi perkembangan kepribadia kita.
Jajaran cast yang tidak berubah dari seri pertamanya, semuanya seperti memerankan diri sendiri. Mungkin karena karakter-karakter yang dimainkan sudah terlalu kuat menancap dalam benak fansnya. Menurut saya hal ini lah yang menjadi salah satu faktor keberhasilan seri DAWK, selain tentu saja premise ceritanya.
Dengan hadirnya DAWK 2 yang konsisten mengusung positivitas seri pertamanya, saya pun tidak sabar untuk terus mengikuti kisah Greg, keluarga, dan teman-temannya baik dalam bentuk buku maupun film. Semoga saja seiring dengan bukunya, versi filmnya juga terus diproduksi dengan konsitensi dalam berbagai aspek tersebut.
Lihat data film ini di IMDB
Diberdayakan oleh Blogger.