The Jose Movie Review
Talaash

Overview

Sinema India sangat jarang sekali menyambangi bioskop di kota saya. Oleh sebab itu ketika ada judul film tanah Hindustan yang mendapat banyak pujian internasional tayang, tidak perlu berpikir dua kali untuk menyempatkan waktu menyaksikannya di layar bioskop. Memang masyarakat urban kita, terutama yang merasa berasal dari kalangan menengah ke atas, masih menganggap film (dan juga lagu serta bahasanya) India kampungan dan norak. Ya mereka nonton film India yang salah saja dan belum tahu bahwa sinema India saat ini sangat jauh berbeda bahkan ketika dibandingkan sepuluh tahun lalu. Semakin banyak mengadopsi gaya Hollywood, gaya asli Bollywood seperti nomor-nomor music yang dibawakan (meski lipsync) oleh aktor-aktornya hingga durasinya yang rata-rata mencapai tiga jam lebih, semakin lama semakin terkikis.
Agak saya sayangkan sebenarnya gaya-gaya khas Bollywood hilang begitu saja, dengan nomor-nomor music yang hanya dijadikan pengiring adegan bak music video dan durasi yang hanya berkisar dua jam lebih. Namun beruntung masih ada yang tersisa dan  kebetulan merupakan the best thing in Bollywood cinema, yaitu perkembangan plot dan karakter yang membuat penonton merasa dekat dengan karakter-karakter yang ada. Pun dengan demikian, fokus cerita masih terjaga sehingga tidak terasa tumpang tindih. Tak terkecuali produksi teranyar Aamir Khan ini, Talaash.
Film dibuka dengan gambaran sudut sebuah kota yang lekat dengan prostitusi dan dunia malam. Berwarna-warni dengan diiringi Muskaanein Jhooti Hai yang beraliran jazz, jelas aroma film noir terasa sangat kuat. Yah, seperti itulah gambaran besar Talaash. Film crime detective (khususnya pembunuhan) bernuansa noir. Gaya yang sangat jarang diangkat oleh sinema Bollywood, tidak hanya dari segi nuansa tetapi juga penceritaannya.
Kekuatan utama Talaash jelas terletak pada kerapihan script-nya yang tak hanya mampu menyampaikan plot utama dengan menarik, berkembang secara bertahap, serta terus-menerus membuat penasaran, tetapi berhasil pula menaut sub-plot menjadi kesatuan yang padu dan relevan. Mungkin bagi beberapa penonton, sebuah twist menjelang akhir terasa “murahan” dan desperate. Namun jika Anda memperhatikan adegan-adegan sebelumnya, sebenarnya ada banyak clue disebar di sana-sini yang mendukung bahwa twist tersebut memang sudah direncanakan sejak awal, bukan sesuatu yang dipaksakan. Apalagi ternyata twist tersebut memiliki pengaruh kuat terhadap sub-plot perkembangan psikologis karakter utama (Surjan Singh Sekhawat yang diperankan Aamir Khan) dan disajikan dengan visualisasi yang tidak cheesy. So yes, Talaash has a very neat script yet very intriguing which will keep sparking audiences' curiosity. Didukung presentasi yang menerjemahkan skrip dengan sangat baik, pace yang berjalan santai, tidak menggebu-gebu atau meledak-ledak pun juga tidak pula terlalu lambat dengan plot yang berat dan susah dicerna, it's a pure entertainment and its thrilling drama is fun.

The Casts

Tidak ada cast yang tampil buruk di sini. Tentu saja Kareena Kapoor masih menarik perhatian sepanjang durasi. Meski tidak lagi muda dan bentuk tubuhnya juga sudah mulai “membesar”, namun aura bintang serta kecantikannya masih terang bersinar. Berperan sebagai PSK yang membantu karakter utama kita, baik dalam menangani kasus pembunuhan maupun kehidupan pribadinya, she's dazzling! Aamir Khan sendiri tampil baik meski tidak sememorable ketika di Ghajini misalnya.
Di lini pemeran pendukung, Nawazuddin Siddiqui yang memerankan Tehmur tampil paling menonjol berkat karakteristiknya yang memang sudah unik dan dimainkan dengan sangat baik pula.

Technical

Production design menjadi kekuatan yang menghidupkan setting gelap, kumuh, namun gemerlap tiap adegan. Sangat India sekaligus imajinatif. Didukung sinematografi yang mampu merangkai gambar-gambar sinematik indah, secara visual it's stunning.
Divisi audio pun tidak memiliki kendala yang menonjol. Suara music, dialog, dan sound fx terjaga dengan seimbang sehingga tidak ada yang terdengar tumpang tindih. Meski tak banyak efek surround terasa dan tidak terdengar begitu dahsyat, secara keseluruhan masih mampu menghidupkan adegan-adegan yang ada dengan baik.

The Essence

Ada dua esensi yang menarik perhatian saya di sini. Yang pertama efek psikologis dari kematian seseorang yang berbeda-beda. Jika sang istri masih mampu hidup dengan psikis yang stabil meski masih memendam duka, Surjan diam-diam menyalahkan dirinya sendiri atas kematian sang putra. Efeknya meski sudah berusaha mengalihkan perhatian ke pekerjaan, ia tidak mampu untuk menyingkirkan trauma tersebut.
Yang kedua, kehadiran PSK yang di sisi hukum termasuk ilegal seolah keberadaannya tidak dianggap sebagai manusia dalam masyarakat. Unik melihat dua sisi yang sangat bertentangan. Secara moralitas PSK dianggap sampah masyarakat yang jika hilang atau mati satu tidak akan berpengaruh apa-apa. Tetapi apakah dengan demikian hukum tidak bisa melindungi mereka? Apakah warga sipil manapun berhak bebas membunuh para PSK ini tanpa tersentuh hukum? Persinggungan sisi moralitas dan kemanusiaan yang menarik untuk diangkat dan dipertanyakan dalam tata sosial manapun.

Those who will enjoy this the most

  • Bollywood fans
  • Neo-noir movie enthusiasts
  • Puzzling crime detective plot fans
Lihat data film ini di IMDb.
Diberdayakan oleh Blogger.