3.5/5
Adventure
Animation
Blockbuster
Box Office
Drama
Family
Fantasy
Oscar 2013
Princess
Summer Movie
Teen
The Jose Movie Review
The Jose Movie Review
The Jose Movie Review
Brave
Overview
Disney-Pixar
adalah nama yang tidak perlu diragukan lagi kualitas animasi 3
dimensinya. Selain menjadi salah satu pioneer di bidang long-feature
3D animation, Pixar sudah terlanjur memiliki image yang tidak hanya
bagus di detail gambar animasi, namun juga bobot cerita dan
tampilannya yang elegan. Walau tahun lalu sempat dicibir banyak pihak
lewat Cars 2,
nama Disney-Pixar masih menjadi jaminan animasi bermutu. Tak heran
masih banyak yang menantikan sajian mereka tahun ini, Brave
yang menambah portolio cerita “princess” untuk Disney (anyway
saya masih bertanya-tanya kenapa pada opening title yang tertulis
hanya nama “Disney” tanpa embel-embel “Walt”).
Masih
berada dalam tradisi Pixar, Brave
memiliki elemen khas-nya; tampilan dan alur cerita yang elegan dan
esensi cerita yang cukup kuat, lengkap dengan metafora-metafora yang
indah, dan juga dalam hal struktur filmnya (itu artinya ada short
feature tersendiri sebelum film utama diputar). I have to admit, from
start to end, semuanya tersaji dengan sangat baik. Alur cerita dengan
pace yang sangat nyaman untuk diikuti, ups and downs yang terangkai
dengan baik, adegan-adegan aksi yang juga cukup seru, humor-humor
yang cukup menghibur, dan momen-momen (potentially) tearjerkers.
Namun saya juga tidak bisa bohong kalau saya merasa biasa saja seusai
menyaksikannya. Tidak ada satu pun adegan yang begitu berkesan dalam
benak saya dan tidak ada pula yang berhasil menyentuh saya. For
comparison, I was so touched until my eyes gone (a lil bit) wet
everytime I watched The Married Life scene in Up
or Andy’s Farewell scene in Toy
Story 3. Tapi di sini…
saya lempeng-lempeng saja tuh. Mungkin karena adegan-adegan serupa
sudah seringkali muncul kali yah?! Atau kalau menurut saya sih di sini
Pixar berusaha untuk memuaskan semua golongan penontonnya sehingga
akhirnya tidak ada satu pun yang berhasil. Premise-nya sendiri
paling cocok untuk penonton remaja muda (10-16 tahun). Untuk
memuaskan penonton di bawah usia tersebut, dimasukkan unsur-unsur
fantasi, seperti nenek sihir, dan humor-humor innocence yang mungkin
terasa terlalu childish untuk target penonton utamanya. Sebaliknya
tema utama yang tergolong serius berpotensi membuat penonton yang
lebih muda untuk tidak mengerti dan merasa bosan.
Selain
itu, ada satu hal yang membedakan Brave
dengan produksi-produksi Pixar lainnya (baca : sebelumnya) adalah
munculnya sejumlah crude humor yang sempat membuat saya terkejut.
Humor-humor yang menyerempet sensuality dan kekerasan tingkat ringan
yang biasanya menjadi komoditas animasi keluaran DreamWorks diadopsi
di sini. Kalau soal perubahan ini sih relatif yah bagi penonton,
apakah merupakan perkembangan ataupun malah kemunduran. Kalau saya
yang sudah terlanjur jatuh cinta dengan sajian khas Pixar yang aman,
elegan, dan cocok untuk semua umur sih agak risih. Bukan berarti saya
anti crude humor yah. Saya sangat menikmatinya di
installment-installment Shrek,
misalnya. Tapi aneh rasanya menyaksikan hal-hal demikian di film
keluaran Pixar.
So
in short, tanpa ekspektasi apa-apa dan walau unsur archery pun
belakangan sudah mulai overrated di Hollywood (tahun ini saja sudah
ada di The Avengers
dan Hunger Games),
Brave
masih merupakan suguhan yang menghibur bagi seluruh anggota keluarga.
Tentu saja dengan dampingan orang tua untuk penonton di bawah usia 10
tahun. Oh iya, jangan lewatkan pula sebuah adegan post-credit-nya
jika Anda penasaran.
The Casts
Aksen
Norwegia yang terkadang terdengar kurang jelas bagi kita yang sudah
terbiasa memahami aksen Amerika, menjadi ciri khas tersendiri untuk
Brave
dan semua lini pengisi suaranya mendukung feature tersebut dengan
sangat baik. Namun demikian, tidak ada pengisi suara yang lebih
menonjol ketimbang yang lain. Semuanya mengisi peran masing-masing
sesuai dengan porsinya.
Technical
Soal
detail gambar animasi, kualitas Pixar tidak perlu dipertanyakan lagi.
Lihat saja detail rambut merah Merida yang justru sangat jelas
terlihat ketika acak-acakan, detail butiran air, dan juga detail
beruang Mor’du. Wonderful! Begitu pula dengan desain karakter yang
masih ‘khas’ Pixar namun tetap unik dan menarik.
Divisi
sound effect pun bekerja dengan sangat baik. Dengarkan suara geraman
beruang (maaf, saya tidak menemukan paduan kata yang tepat untuk
seekor beruang :p) atau suara letusan dari kuali nenek sihir. Crisp
but clear.
Score
dan original music yang juga sudah menjadi tradisi Disney maupun
Pixar masih dipertahankan di sini. Score-nya tidak begitu iconic
namun cukup membangun suasana sepanjang film. Sementara penggunaan
theme songs-nya mengingatkan saya akan animasi-animasi klasik Walt
Disney seperti Mulan.
The Essence
Dibandingkan
“Father and Son”, tema “Mother and Daughter” masih tergolong
jarang diangkat di Hollywood. Yang cukup berkesan bagi saya hanya
Freaky Friday
(Jamie Lee Curtis dan Lindsay Lohan), Anywhere
but Here (Susan Sarandon
dan Natalie Portman), dan serial Gilmore
Girls. Terkait dengan
budaya patriarki yang ternyata memang lebih mendominasi di berbagai
wilayah di dunia, tentu saja permasalahan yang diangkat dari hubungan
ibu-putri sangat berbeda dengan hubungan ayah-putra. Namun sebenarnya
inti permasalahannya sama : masing-masing pihak punya alasan
tersendiri untuk mempertahankan pendapat (atau pendirian)-nya. Orang
tua yang merasa lebih tahu tentang kehidupan seringkali memaksakan
berbagai hal demi ‘kebaikan’ anaknya. Sedangkan anak membutuhkan
untuk memahami segala hal dalam kehidupan dengan sendirinya, tanpa
campur tangan dari orang tua yang cenderung protektif. Jika melakukan
kesalahan, let it be a lesson for them. It’s the human nature.
Mungkin
Ratu Elinor tahu betul bagaimana seorang putri harus bersikap, namun
ada kalanya ia butuh belajar tentang survival dari Merida.
Sebaliknya, Merida juga belajar lebih banyak tentang kehidupan
melalui kejadian-kejadian yang dialami bersama. Sebuah contoh yang
sangat bagus tentang perlunya saling mengenal dan memahami antara
orang tua dan anak untuk menemukan win-win solution terbaik, terutama
demi perkembangan si anak sendiri.
Academy Awards 2013 Nominees for :
- Best Animated Feature Film of the Year
Lihat data film ini di IMDB.