4/5
Based on Book
Drama
The Jose Movie Review
The Jose Movie Review - Never Let Me Go

Agak basi sebenarnya saya menuliskan review ini saat ini, mengingat filmnya sudah rilis akhir 2010 lalu. Untung saja filmnya tidak tayang di bioskop Indonesia, lagian bagi saya, tidak ada kata basi untuk film yang benar-benar bagus. It's everlasting! Apalagi untuk film yang tidak termasuk dalam kategori mainstream di sini. Siapa tahu Anda belum pernah menontonnya karena belum mengetahui ada film seperti ini, jadi Anda bisa ikut ber-eksperien.
Saya sengaja tidak pernah membaca sinopsis film ini sebelumnya dan ternyata dari awal film saya sudah merasakan ada "sesuatu" yang tidak wajar sedang terjadi. Benar saja, setting sebuah sekolah berasrama di awal film ternyata bukan sekolah biasa. Saya tidak akan membocorkannya di sini supaya Anda juga bisa tersontak dengan kenyataan yang ada di layar. Lalu cerita berkembang ketika tiga tokoh utama yang saling bersahabat walau sebenarnya ada cinta segi tiga di antara mereka : Kathy (Carey Mulligan), Tommy (Andrew Garfield), dan Ruth (Keira Knightley), telah beranjak remaja dan lulus dari The Hailsham School. Di sini cerita menjadi semakin menarik, karena melibatkan cinta sebagai pasangan, sahabat, sekaligus kemanusiaan.
Ok, dari segi cerita yang memiliki esensi tak lazim ini memang menjadi satu daya tarik utama, yang untungnya digarap oleh sutradara Mark Romanek dengan sangat baik. Bagi beberapa orang mungkin akan merasa bosan, tapi jika Anda mau dengan sabar menikmati tiap detiknya, tiap detail adegan dengan konsentrasi penuh hingga benar-benar larut dalam adegan-adegan yang ditampilkan, Anda mungkin akan mengumpat, "Anjing, gue depresi nonton film ini!" dan itu tandanya it worked, really really worked! Jujur, saya harus mengakui semua elemen film yang ada!
Romanek yang dulu pernah menggarap film yang sama misteriusnya, One Hour Photo, memiliki gaya yang unik. Ia piawai dalam merangkai cerita dengan gambar-gambar indah artistik, angle-angle bak lukisan, serta music score yang menghanyutkan. Tak terkecuali di sini. Aura misterius, desperate, dan hopelessness menyelimuti sepanjang film.
Dari jajaran cast pun tidak ada yang tampil mengecewakan. Mulligan yang sempat menarik perhatian lewat An Education, di sini menampilkan akting yang tidak kalah primanya. Sosok gadis kuat di luar sekaligus rapuh di dalam dibawakannya dengan sangat baik. Sementara Garfield yang sebentar lagi akan tampil sebagai sosok Peter Parker (Spider-Man) yang baru, tampil cukup memukau. Lihat saja perbedaan ekspresi wajahnya ketika berhadapan dengan Kathy dan Ruth. Tanpa dialog pun kita tahu bagaimana perasaan Tommy sebenarnya terhadap dua gadis ini. Sementara Knightley juga tak kalah apiknya memerankan gadis egois yang labil.
Selain tiga karakter utama, ada pula Domhnall Gleeson yang dulu memerankan Bill Weasley di seri Harry Potter, Charlotte Rampling, dan Sally Hawkins yang masing-masing sukses memberikan kesan tersendiri walau hanya beberapa menit.
Never Let Me Go bukanlah kisah cinta yang dikemas dengan manis. Justru sepanjang film kita akan dibawa ke dalam atmosfer yang sangat depresi. Namun justru dari ke-depresi-an nya itulah cerita justru menjadi menarik. Tipikal film seperti ini yang membuat saya terus merenung lama setelah filmnya usai. Ada banyak hal yang dipertanyakan kepada kita sebagai penonton dan juga kepada masyarakat umum, terutama tentang kemanusiaan dan hidup. Bagaimana kita bisa mempergunakan waktu hidup yang kita punya dengan sebaik-baiknya sehingga bisa menjadi berarti, tak peduli itu pendek atau panjang. Damn, saya terhantui oleh pikiran-pikiran tentang hidup saya setelah menonton film ini!!!
Lihat data film ini di IMDB