[REVIEW]
3.5/5
Asia
based on webtoon
Comedy
Drama
Family
Feel-good
Friendship
South Korea
Start-Up
Start-Up
[시동]
Pengingat Rasa Feel-Good
di Masa-Masa Sulit
Selama ini publik mungkin lebih mengenal sosok Ma Dong-seok (Don Lee) sebagai aktor serius atau bahkan spesialis karakter bad-ass di film-film aksi seperti di The Good, The Bad, The Weird, The Flu, Kundo: Age of the Rampant, Veteran, Train to Busan, duologi Along with the Gods, Unstoppable, The Gangster, the Cop, the Devil, The Bad Guys: Reign of Chaos, dan Ashfall.
Maka ketika tiba-tiba muncul sebagai sosok komikal di sebuah film aksi komedi, penampilannya mengundang rasa penasaran.
Adalah Start-Up, sebuah film karya sutradara Choi Jeong-yeol (One Way Trip) yang diangkat dari webtoon berjudul sama rilisan Daum Webtoon Company.
Don Lee didukung aktor muda Park Jung-Min (serial Reply 1988, The Flu, Tazza: One Eyed Jack, dan yang baru saja dirilis di Netflix, Time to Hunt), Jung Hae-in (serial Reply 1988), serta Choi Sung-Eun.
Sempat menduduki jajaran box office Korea Selatan saat ditayangkan di bioskop Desember 2019 silam, kini Start-Up sudah bisa diakses di Indonesia lewat KlikFilm.
Taek-Il dan sahabatnya, Sang-Pil yang selama ini selalu merasa diri sebagai sosok misfit (atau lebih tepatnya, pecundang), baik dalam keluarga maupun pergaulan, memutuskan untuk keluar dari rumah dan membuktikan mampu hidup lebih baik secara mandiri. Hanya saja jalan yang dipilih keduanya berbeda. Jika Taek-Il memilih menjadi pengantar makanan di sebuah rumah makan Tiongkok, Sang-Pil lebih memilih menjadi anak buah lintah darat.
Sebuah jalan yang sama-sama tidak mudah dan mengalami hambatan, terutama dengan kebiasaan attitude yang sok jagoan dan rebel tapi sebenarnya payah.
Di tempat kerjanya, Taek-Il mengenal koki rumah makan yang eksentrik, Geo-Seok.
Meski terlihat garang, siapa sangka ternyata hobinya joged dengan iringan lagu-lagu dari girlband Twice dan ogah meladeni ketika situasi menantangnya untuk berkelahi.
Takdir juga mempertemukan Taek-Il dengan gadis muda yang juga bisa dikatakan senasib, Kyung-Joo. Diawali dengan sebuah permusuhan, keduanya justru menjadi saling bersimpati dan akrab.
Sementara sebuah persimpangan dihadapi oleh Sang-Pil ketika salah satu 'calon korban' yang harus ia tagih adalah ibu Taek-Il, pemilik kedai kue yang mana lokasi sewanya akan segera dirubuhkan jika tidak segera membayar 'retribusi' ke komplotan Sang-Pil.
Dari judul, sebenarnya saya sempat mengira Start-Up menjual kisah inspiratif tentang berdirinya sebuah perusahaan start-up oleh anak-anak muda. Apalagi setup cerita di awal juga mengisyaratkan formula demikian. Namun ternyata seiring dengan berjalannya durasi, dugaan saya salah besar.
Start-Up lebih sebagai kisah yang menunjukkan tentang bagaimana masa lalu dan pilihan hidup di masa kini bisa punya pengaruh besar di kemudian hari tapi bukan berarti tidak mungkin bisa memulai lagi dari awal tiap kali gagal. Ini jelas sekali ditunjukkan tidak hanya lewat karakter Taek-Il dan Sang-Pil, tapi bahkan karakter pendukung, yaitu ibu Taek-Il yang mantan atlet voli dan Geo-Seok yang ternyata punya masa lalu kelam dan menjadi alasan mengapa sosoknya bisa sebegitu nyentriknya.
Sayang, caranya merangkai keseluruhan plot, baik pengembangan masing-masing karakter maupun korelasi antar sub-plot, koherensinya masih sering terasa kurang kuat.
Saya paham ada upaya yang jelas untuk menunjukkan persamaan pergulatan dari karakter-karakternya meski bentuknya berbeda-beda, tapi secara keseluruhan masih terasa bak berdiri sendiri-sendiri. Pun juga pengembangan masing-masing sub-plot karakter terasa masih kurang mencapai keseimbangan yang pas. Terlalu lama di pengenalan, letak titik balik yang terlalu lama dan bertele-tele, sedangkan penyelesaiannya terlalu singkat.
Untung saja Start-Up masih punya amunisi komedi yang kadarnya tidak terlalu slapstick ataupun berlebihan, tapi cukup ampuh untuk mengundang senyum simpul sambil geleng-geleng kepala oleh tingkah karakter-karakternya (termasuk ekspresi wajah datar karakter ketika dihajar yang khas webtoon), terutama Taek-Il dan Geo-Seok, secara konsisten sepanjang durasi yang mencapai 102 menit.
Sebagai sebuah film feel-good pun, ia punya adegan penutup yang mendamaikan kesemua karakternya secara manis sekaligus hangat.
Pada akhirnya Start-Up masih mampu berfungsi sebagai pengingat tentang jalan hidup yang terasa feel-good, apalagi di masa-masa sulit seperti pandemi Coronavirus (COVID-19) saat ini.
Start-Up bisa ditonton lewat KlikFilm.
Lihat data film ini di IMDb.
Maka ketika tiba-tiba muncul sebagai sosok komikal di sebuah film aksi komedi, penampilannya mengundang rasa penasaran.
Adalah Start-Up, sebuah film karya sutradara Choi Jeong-yeol (One Way Trip) yang diangkat dari webtoon berjudul sama rilisan Daum Webtoon Company.
Don Lee didukung aktor muda Park Jung-Min (serial Reply 1988, The Flu, Tazza: One Eyed Jack, dan yang baru saja dirilis di Netflix, Time to Hunt), Jung Hae-in (serial Reply 1988), serta Choi Sung-Eun.
Sempat menduduki jajaran box office Korea Selatan saat ditayangkan di bioskop Desember 2019 silam, kini Start-Up sudah bisa diakses di Indonesia lewat KlikFilm.
Taek-Il dan sahabatnya, Sang-Pil yang selama ini selalu merasa diri sebagai sosok misfit (atau lebih tepatnya, pecundang), baik dalam keluarga maupun pergaulan, memutuskan untuk keluar dari rumah dan membuktikan mampu hidup lebih baik secara mandiri. Hanya saja jalan yang dipilih keduanya berbeda. Jika Taek-Il memilih menjadi pengantar makanan di sebuah rumah makan Tiongkok, Sang-Pil lebih memilih menjadi anak buah lintah darat.
Sebuah jalan yang sama-sama tidak mudah dan mengalami hambatan, terutama dengan kebiasaan attitude yang sok jagoan dan rebel tapi sebenarnya payah.
Di tempat kerjanya, Taek-Il mengenal koki rumah makan yang eksentrik, Geo-Seok.
Meski terlihat garang, siapa sangka ternyata hobinya joged dengan iringan lagu-lagu dari girlband Twice dan ogah meladeni ketika situasi menantangnya untuk berkelahi.
Takdir juga mempertemukan Taek-Il dengan gadis muda yang juga bisa dikatakan senasib, Kyung-Joo. Diawali dengan sebuah permusuhan, keduanya justru menjadi saling bersimpati dan akrab.
Sementara sebuah persimpangan dihadapi oleh Sang-Pil ketika salah satu 'calon korban' yang harus ia tagih adalah ibu Taek-Il, pemilik kedai kue yang mana lokasi sewanya akan segera dirubuhkan jika tidak segera membayar 'retribusi' ke komplotan Sang-Pil.
Dari judul, sebenarnya saya sempat mengira Start-Up menjual kisah inspiratif tentang berdirinya sebuah perusahaan start-up oleh anak-anak muda. Apalagi setup cerita di awal juga mengisyaratkan formula demikian. Namun ternyata seiring dengan berjalannya durasi, dugaan saya salah besar.
Start-Up lebih sebagai kisah yang menunjukkan tentang bagaimana masa lalu dan pilihan hidup di masa kini bisa punya pengaruh besar di kemudian hari tapi bukan berarti tidak mungkin bisa memulai lagi dari awal tiap kali gagal. Ini jelas sekali ditunjukkan tidak hanya lewat karakter Taek-Il dan Sang-Pil, tapi bahkan karakter pendukung, yaitu ibu Taek-Il yang mantan atlet voli dan Geo-Seok yang ternyata punya masa lalu kelam dan menjadi alasan mengapa sosoknya bisa sebegitu nyentriknya.
Sayang, caranya merangkai keseluruhan plot, baik pengembangan masing-masing karakter maupun korelasi antar sub-plot, koherensinya masih sering terasa kurang kuat.
Saya paham ada upaya yang jelas untuk menunjukkan persamaan pergulatan dari karakter-karakternya meski bentuknya berbeda-beda, tapi secara keseluruhan masih terasa bak berdiri sendiri-sendiri. Pun juga pengembangan masing-masing sub-plot karakter terasa masih kurang mencapai keseimbangan yang pas. Terlalu lama di pengenalan, letak titik balik yang terlalu lama dan bertele-tele, sedangkan penyelesaiannya terlalu singkat.
Untung saja Start-Up masih punya amunisi komedi yang kadarnya tidak terlalu slapstick ataupun berlebihan, tapi cukup ampuh untuk mengundang senyum simpul sambil geleng-geleng kepala oleh tingkah karakter-karakternya (termasuk ekspresi wajah datar karakter ketika dihajar yang khas webtoon), terutama Taek-Il dan Geo-Seok, secara konsisten sepanjang durasi yang mencapai 102 menit.
Sebagai sebuah film feel-good pun, ia punya adegan penutup yang mendamaikan kesemua karakternya secara manis sekaligus hangat.
Pada akhirnya Start-Up masih mampu berfungsi sebagai pengingat tentang jalan hidup yang terasa feel-good, apalagi di masa-masa sulit seperti pandemi Coronavirus (COVID-19) saat ini.
Start-Up bisa ditonton lewat KlikFilm.
Lihat data film ini di IMDb.