4/5
Artistic
Awards winner
Comedy
Drama
Fantasy
Futuristic
Oscar 2014
Personality
Psychological
Romance
SciFi
Socio-cultural
The Jose Movie Review
The Jose Movie Review
The Jose Movie Review
Her
Overview
Nama Spike Jonze selain sebagai
sutradara music video, juga dikenal sebagai sutradara film panjang dengan
ide-ide yang liar. Sebut saja Being John
Malkovich yang dengan liar memanfaatkan “otak” aktor John Malkovich menjadi
objek mainan. Atau Adaptation. yang
menipu penonton dengan alurnya serta pencampur-aduk-an dengan fakta kehidupan
nyata sang penulis. Real genius in his own way. Kini, dengan ide yang tidak
kalah liar-nya, Jonze mencoba untuk menyindir dan menakut-nakuti umat manusia.
Ide manusia yang menjalin
hubungan dengan program komputer sebenarnya sudah beberapa kali diangkat, meski
dengan kemasan yang terkesan main-main. Namun Her dengan berbagai elemennya yang seimbang menjadikannya karya
yang memorable untuk jangka waktu yang lama. Tak hanya dibuat senyum-senyum
dengan kemanisan hubungan antara karakter utamanya, Theodore, dengan sebuah OS
yang menamakan diri Samantha, di saat yang sama penonton seperti ditampar dan
dibuat berkaca akan dirinya sendiri. Bagaimana tidak ngeri membayangkan suatu
saat kita sudah tidak lagi mampu menjalin hubungan dengan sesama manusia, dan
melampiaskannya dengan operating system? Ngeri dan menyedihkan.
Cerita berkembang dengan perlahan
namun enjoyable, mengikuti karakter Theodore dan hubungan-hubungan dengan orang-orang
di sekitarnya. Pun cerita juga dengan jahil memberikan gambaran “what if” di
beberapa bagian yang membuatnya menjadi lebih berwarna tanpa terasa melenceng
dari fokus esensi cerita.
Dengan penggambaran
teknologi-teknologi yang terkesan fun namun realistis untuk terwujud dalam
waktu dekat, universe yang dibangun Jonze tampak penuh warna. Apalagi
penggunaan warna-warna menyala seperti merah terang dan pencampuran nuansa
vintage psycadelic dengan futuristik, mampu menghiasi cerita yang sebenarnya kelam
dan depresif. Hasilnya, Her menjadi
film berbobot dengan kemasan yang bisa diterima serta dinikmati oleh penonton
umum sekalipun. Tidak senyentrik karya-karya Jonze sebelumnya.
The Casts
Joaquin Phoenix lagi-lagi
berhasil menghidupkan karakter yang tidak mudah. Sosok Theodore yang depresif,
socially awkward, namun diam-diam memiliki kharisma untuk melumerkan lawan
jenis dan bisa menjadi sosok yang fun, dapat dengan meyakinkan diperankan oleh
Phoenix. Mudah dipahami meski sebenarnya complicated. Chemistry yang
dibangunnya bersama (suara) Scarlett Johannson juga sangat luwes dan berkembang
dengan natural, meski penonton hanya bisa mendengarkan suara Samantha saja.
Notable performance lainnya
adalah Amy Adams yang di ajang Oscar 2014 ini dinominasikan untuk perannya di American Hustle. Karakter pendukung yang
ternyata punya peran yang penting di dalam cerita dan bisa dibilang versi
wanita dari Theodore. Elegan namun terkesan fragile sehingga dengan mudah
mencuri hati penonton. Jangan lupakan juga penampilan Rooney Mara, Olivia Wilde
dan Soko yang meski hanya sedikit namun cukup memorable.
Technical
Daya tarik teknis yang utama
adalah desain produksi dan art yang dengan cantiknya membangun nuansa
futuristik imajinatif namun tetap believable, dan mengawinkannya dengan nuansa
vintage psycadelic.
Tak ketinggalan score music dari
Arcade Fire yang tak hanya perfectly blended dengan film, namun juga
menghanyutkan penonton dalam universe-nya. Dan juga lagu The Moon Song oleh Karen O (di dalam film diceritakan ditulis oleh
Samantha) yang manis dan romantis.
The Essence
Manusia diciptakan sebagai
makhluk sosial yang seharusnya memiliki kemampuan alamiah untuk menjalin
hubungan dengan manusia yang lain. Sayang, teknologi yang semakin maju membuat
manusia menjadi semakin inkompeten untuk berkoneksi secara nyata dengan manusia
lainnya dan lebih memilih untuk berhubungan dengan program komputer. Tentu saja
mudah karena program komputer memang diciptakan untuk memenuhi segala
keingingan dan kebutuhan manusia. But then what’s the point of a relationship?
Apalagi ternyata sebuah OS seperti Samantha justru belajar untuk menjadi “lebih
manusia” daripada manusia itu sendiri. Manusia pun sekali lagi gagal untuk
menjalin hubungan, bahkan dengan OS. Bukankah lebih baik jika manusia mulai dan
terus-menerus belajar untuk menjalin relationship dengan sesama manusia, seperti
sebagaimana kodratnya sejak lahir?
They who will enjoy this the most
- Penggemar komedi romantis yang menyajikan tontonan manis
- Penonton techno freak yang mulai menikmati kehidupan maya ketimbang kehidupan nyata
- Penonton single
- Penonton berpasangan
86th Annual Academy Awards nominee for
- Best Motion Picture of the Year
- Best Writing, Original Screenplay – Spike Jonze
- Best Achievement in Music Written for Motion Pictures, Original Score – Will Butler dan Owen Pallett
- Best Achievement in Music Written for Motion Pictures, Original Song – “The Moon Song” by Karen O & Spike Jonze
- Best Achievement in Production Design – K. K. Barrett (production design) & Gene Serdena (set decoration)