The Jose Movie Review - Bad Teacher


Cameron Diaz adalah alasan utama saya tertarik dan penasaran untuk menyaksikan film ini. She’s my favorite actress not just because of her physical look, but I think she has a unique charm which is not everybody has. Beside, her performance in most of her movies are remarkable because of her. I don’t know how she did it. Ditambah lagi ada Justin Timberlake yang notabene adalah mantan pacar Diaz.
Bayangan saya ketika pertama kali membaca premise-nya, mungkin Bad Teacher akan menjadi semacam Great Teacher Onizuka dimana ada karakter seorang guru yang nyentrik dalam hal penampilan dan cara mengajar, namun berhasil mendidik para muridnya dengan caranya tersendiri. Tapi ternyata bayangan seperti itu benar-benar sirna setelah menit-menit awal. Agak mengernyitkan dahi sih melihat kelakuan-kelakuan inappropriate dari Elizabeth Halsey. It’s oke lah kalau hanya sekedar melempar bola basket kepada murid jika jawaban yang diberikan si murid salah, tapi smoking pot, stealing, dan bersumpah serapah? Sumpah serapah pun jika dilakukan oleh guru SMA seperti Michelle Pfeiffer di Dangerous Minds sih masih bisa dimaklumi. Di depan murid-murid SMP kelas 1??? Ini benar-benar sudah kelewatan, pada budaya mana pun.
Yap, karakter Elizabeth Halsey was totally a bad teacher, literally! Awalnya malah ia sama sekali tidak niat untuk mengajar. Setiap kelasnya, ia hanya akan memutar film untuk anak-anak didiknya sementara ia tertidur dengan kaki naik di atas meja. Film-film yang ia putar pun beragam, hingga yang terekstrim… Scream-nya Wes Craven! Niat mengajarnya pun baru muncul ketika diiming-imingi hadiah ribuan dollar jika murid-muridnya sukses menjadi juara umum ujian akhir tingkat negara bagian. Masih banyak lah motif dan tindakan busuk Elizabeth selanjutnya yang mungkin akan membuat Anda semakin muak untuk menontonnya sendiri jika saya jabarkan di sini semua. Intinya, tidak ada pesan positif sama sekali dari karakter Elizabeth Halsey.
Tidak ada yang salah dengan para aktornya. Semuanya bermain dengan sangat baik, terutama Cameron Diaz yang menjadi karakter utama. Kredit tersendiri pantas disematkan untuk Justin Timberlake yang semakin hari semakin nyaman berakting. Karakter konyolnya di sini berhasil menjadi hiburan tersendiri. Lucy Punch sebagai Ibu Guru Tupai yang sebenarnya tergolong antagonis namun berhasil menjadi sumber kelucuan utama sepanjang film berkat akting komedik-nya.
Memang, Bad Teacher dibuat dengan maksud hanya untuk menghibur dengan aneka guyonan-guyonan yang ditawarkan. Beberapa memang manjur sih, terutama berkat kelakuan-kelakuan konyol karakternya, seperti Elizabeth sendiri, Miss Squirrel, Carl Halabi, Kirk, dan tentu saja Scott Delacorte dengan perilaku seksualnya. Tapi setelah sadar bahwa beberapa guyonannya sangat tidak senonoh secara moral pada level dewasa sekalipun, hasrat ingin tertawa pun seperti tertahan. Saya pribadi seperti merasakan sebuah ironi. Tidak salah jika Anda mungkin akan tidak merasa nyaman dan tidak tahan dengan adegan-adegan yang semakin lama semakin keterlaluan hingga harus menghentikan film di tengah-tengah. Jika Anda tidak keberatan dengan hal-hal inappropriate yang disodorkan, ya nikmati saja sekedar sebagai hiburan ringan di kala Anda butuh untuk tidak berpikir dan tertawa lepas.
Lihat data film ini di IMDB
Diberdayakan oleh Blogger.