{Kino Venue}
Sensasi Benar-Benar
Dikelilingi Adegan Film
di Format ScreenX

Pengalaman sinematik terus-terusan mengalami perkembangan dengan berbagai varian yang menawarkan pengalaman lebih. Setelah 3D, IMAX, Sphere X, 4DX, dan Starium, satu format lagi yang turut memberikan semakin banyak pilihan format bagi penonton Indonesia; Screen X. 

Dari CJ-CGV asal Korea Selatan yang pernah memperkenalkan format 4DX ke Indonesia, Screen X menawarkan pengalaman menonton film dengan sudut pandang selebar 270 derajat. Selain layar utama di tengah seperti layaknya layar bioskop konvensional, ada tambahan dua layar lagi di sisi dan kanan bangku penonton yang memberikan sensasi benar-benar berada di tengah-tengah adegan. Film seperti secara literal mengelilingi bangku penonton. 

Film yang tersedia di format Screen X memang belum banyak. Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2012, baru ada 17 film panjang, termasuk film Hollywood, The Great Wall, King of Arthur, dan Pirates of the Caribbean: Salazar’s Revenge. Ada yang benar-benar dibuat khusus untuk format Screen X dengan menggunakan tiga kamera sekaligus, tapi ada juga dengan menyusun dan mengolah stock gambar dari pihak studio pembuat secara digital.

Indonesia termasuk yang beruntung karena punya salah satu dari sekitar 90 layar di seluruh dunia (menurut Variety per April 2016), setelah 84 layar di Korea Selatan sendiri, 10 di Cina, dan baru ada 3 layar di seluruh penjuru Amerika Serikat. Diresmikan sejak 26 Mei 2017 lalu dengan menayangkan film Hollywood pertama yang diputar dengan format Screen X di Amerika Serikat, Pirates of the Caribbean: Salazar’s Revenge, auditorium di CGV Grand Indonesia ini tampak tak berbeda jauh dari auditorium CGV lainnya. Bedanya ketika proyektor mulai memutar, film tak hanya di layar depan saja, tapi juga memproyeksikan gambar di dinding kiri dan kanan auditorium. Memang teknologi ini tak diaplikasikan sepanjang film, tapi tetap saja memberikan sensasi pengalaman bak benar-benar berada di tengah-tengah film yang luar biasa. 

Kini film berformat khusus Screen X kedua yang ditayangkan di CGV Grand Indonesia sudah siap rilis. Sebuah film epik berlatarkan penindasan Jepang terhadap warga Korea  di Pulau Hashima pada masa Perang Dunia II, The Battleship Island. Beruntung, saya termasuk salah satu yang bisa menikmati film ini di layar Screen X sebelum rilis reguler mulai 16 Agustus 2017.

Pertanyaan yang paling sering terlontarkan kepada saya adalah kekhawatiran akan susah fokus terhadap adegan film yang tersaji. Jawabannya adalah tidak sama sekali. Fokus film tetap berada di layar tengah, sedangkan gambar yang terproyeksikan pada dinding kiri dan kanan hanya ekstensi yang memberikan sensasi gambar surround saja. Jika diperhatikan, gambar yang terproyeksikan di sisi kiri dan kanan pun tak sefokus di layar utama. Anggap saja Anda tetap fokus di layar utama dengan titik buta di sisi kiri dan kanan yang tak akan terlihat sejelas fokus Anda di tengah. Tetap terlihat sekilas dan membuat secara keseluruhan menjadi panorama yang jauh lebih nyata. 

The Battleship Island sendiri punya cukup banyak adegan yang menggunakan format Screen X. Hampir semua adegan eksterior dan beberapa interior berformat Screen X. Aerial shot dan wide shot tampak jauh lebih megah. Adegan di lorong-lorong tambang dan penyelinapan jadi jauh lebih mendebarkan, sementara adegan pertemuan dengan melibatkan lilin di genggaman semua tangan yang hadir pun jadi semakin syahdu. 

Urusan tata suara, auditorium Screen X di CGV Grand Indonesia masih sama powerfulnya dengan auditorium bertata suara Dolby Surround 7.1 lainnya. Untuk kasus The Battleship Island, tata suara di auditorium Screen X terdengar sangat powerful dengan pembagian kanal surround yang terdengar jelas. Dengan layar Screen X, penonton benar-benar dibawa ke tengah-tengah film secara nyata, baik lewat visual maupun audio. Harga tiket yang dibandrol untuk mengalami sensasi Screen X pun sebenarnya tergolong terjangkau, yaitu IDR 60 ribu di weekdays, IDR 70 ribu di hari Jumat, dan IDR 90 ribu di weekend dan hari libur. Jadi tidak ada alasan untuk tidak menyaksikan The Battleship Island di format Screen X sebagaimana peruntukannya dibuat.




Diberdayakan oleh Blogger.